Buku gambar nabi tidak beredar di Sumsel
Buku gambar nabi tidak beredar di Sumsel
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Kantor Kementerian Agama(Kemenag) Wilayah Sumsel memastikan buku cerita bergambar Nabi Muhammad SAW yang membuat heboh warga Solo tidak beredar di Sumsel.
Hal tersebut diungkapkannya melalui Kasubbag Humas Kemenag Sumsel, Syaefudin Latief. Menurutnya peredaran buku yang dilarang itu tidak sampai ke Sumsel karena sudah lebih dulu di stop pasca pengaduan masyarakat dan orang tua siswa yang resah soal keberadaan buku tersebut beberapa waktu lalu.
“Kita sudah komunikasikan masalah ini ke koordinator tiap-tiap daerah, dan hasilnya tidak ditemukan.Jadi peredarannya tidak sempat sampai ke Sumsel,” jelasnya.
Untuk itu, dia mengimbau masyarakat khususnya orang tua siswa tidak khawatir soal peredaran buku tersebut di sekolah karena sejauh ini tidak ditemukandiSumsel.
“Supaya masyarakat Sumsel terutama Palembang lebih tenang kami sangat mendorong upaya aparat mengusut tuntas penyelesaian kasus tersebut. Agar ini tidak terulang kita intensme lakukan koordinasi dengan Kemenag daerah. Jangan sampai kita kecolongan meski buku itu bukan dari Kemenag,” jelasnya.
Romilawti, seorang wali murid mengaku cukup khawatir adanya peredaran buku tersebut.“ Khawatir juga soalnya anak saya ini ada yang SD dan SMP. Makanya kalau memang ada, secepatnya peredarannya di stop biar tidak menyesatkan,” ungkap warga Tanah Mas Banyuasin.(azh)
Hal tersebut diungkapkannya melalui Kasubbag Humas Kemenag Sumsel, Syaefudin Latief. Menurutnya peredaran buku yang dilarang itu tidak sampai ke Sumsel karena sudah lebih dulu di stop pasca pengaduan masyarakat dan orang tua siswa yang resah soal keberadaan buku tersebut beberapa waktu lalu.
“Kita sudah komunikasikan masalah ini ke koordinator tiap-tiap daerah, dan hasilnya tidak ditemukan.Jadi peredarannya tidak sempat sampai ke Sumsel,” jelasnya.
Untuk itu, dia mengimbau masyarakat khususnya orang tua siswa tidak khawatir soal peredaran buku tersebut di sekolah karena sejauh ini tidak ditemukandiSumsel.
“Supaya masyarakat Sumsel terutama Palembang lebih tenang kami sangat mendorong upaya aparat mengusut tuntas penyelesaian kasus tersebut. Agar ini tidak terulang kita intensme lakukan koordinasi dengan Kemenag daerah. Jangan sampai kita kecolongan meski buku itu bukan dari Kemenag,” jelasnya.
Romilawti, seorang wali murid mengaku cukup khawatir adanya peredaran buku tersebut.“ Khawatir juga soalnya anak saya ini ada yang SD dan SMP. Makanya kalau memang ada, secepatnya peredarannya di stop biar tidak menyesatkan,” ungkap warga Tanah Mas Banyuasin.(azh)
()
Explore More