Makam pahlawan Sultan Hasanuddin dirusak
A
A
A
Sindonews.com - Makam Raja Gowa ke-XVI Sultan Hasanuddin, di Lingkungan Lakiong, Kelurahan Katangka, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) dirusak orang tak dikenal. Akibatnya, beberapa bagian makam pahlawan nasional itu rusak seperti nisan makam.
Patung ayam jantan yang ada di atas makam juga ikut dirusak. Bukan hanya itu, cincin patung I Mallombasi Daeng Mattawang yang terletak di pendopo kompleks makam raja-raja Gowa tersebut juga dicungkil.
Informasi di lokasi makam, aksi perusakan makam tersebut diketahui sekira pukul 07.00 WITA, oleh salah seorang penjaga makam bernama Abdul Halik. Melihat kondisi makam dalam kondisi rusak, petugas tersebut langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polres Gowa.
Dari beberapa makam Raja Gowa di dalam kompleks hanya makam Sultan Hasanuddin yang dirusak. Dilihat dari kondisi kerusakan, batu makam yang usia ratusan tahun itu diduga dicungkil menggunakan alat berat.
"Kami baru tahu makam tersebut dirusak oleh oknum tak dikenal saat saya masuk di kompleks makam," kata Abdul Halik saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis (24/5/2012).
Polisi langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi, Polisi yang datang langsung memasang garis polisi (police line).
Mengetahui makam Sultan Hasanuddin, Bupati Gowa Ichsan Yasin Limpo sempat mengungkapkan kesedihannya. Bahkan, saat meninjau lokasi makam mata Bupati dua periode itu terlihat berkaca-kaca.
"Kami meminta kepada polisi agar mengusut tuntas perusakan cagar budaya Gowa tersebut," kata adik kandung Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo tersebut.
Mengantisipasi terjadinya aksi perusakan lanjutan, mantan anggota DPRD Sulsel itu memerintahkan langsung Kadis Pariwasata untuk memperketat penjagaan di sejumlah lokasi makam kuno, termasuk makam Arung Palakka.
"Penjagaan ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya oknum yang ingin mempolitisasi masalah ini," katanya.
Salah seorang keturunan raja Gowa, Andi Kumala Idjo mengatakan mengutuk keras aksi perusakan yang dilakukan oleh orang tak dikenal tersebut. "Saya yakin pelaku perusakan bukan orang Gowa. Kami meminta polisi segera mengusut para pelaku perusakan," kata Andi Kumala.
Kapolres Gowa AKBP Totok Disdiarto mengatakan pihaknya hingga kini masih menyelidiki perusakan makam ini. Untuk data awal polisi melakukam olah TKP serta mengamankan beberapa barang bukti. "Kami akan menindaklanjuti kasus perusakan tersebut," katanya.
Diketahui, dalam kompleks makam tersebut terdapat 25 makam, lima makam besar, enam ukuran sedang dan 14 berukuran kecil. Panjang makam 155 sentimeter, lebar 68 sentimeter, sehingga luas makam keseluruhan, mencapai 13.330 meter persegi.(azh)
Patung ayam jantan yang ada di atas makam juga ikut dirusak. Bukan hanya itu, cincin patung I Mallombasi Daeng Mattawang yang terletak di pendopo kompleks makam raja-raja Gowa tersebut juga dicungkil.
Informasi di lokasi makam, aksi perusakan makam tersebut diketahui sekira pukul 07.00 WITA, oleh salah seorang penjaga makam bernama Abdul Halik. Melihat kondisi makam dalam kondisi rusak, petugas tersebut langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polres Gowa.
Dari beberapa makam Raja Gowa di dalam kompleks hanya makam Sultan Hasanuddin yang dirusak. Dilihat dari kondisi kerusakan, batu makam yang usia ratusan tahun itu diduga dicungkil menggunakan alat berat.
"Kami baru tahu makam tersebut dirusak oleh oknum tak dikenal saat saya masuk di kompleks makam," kata Abdul Halik saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis (24/5/2012).
Polisi langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi, Polisi yang datang langsung memasang garis polisi (police line).
Mengetahui makam Sultan Hasanuddin, Bupati Gowa Ichsan Yasin Limpo sempat mengungkapkan kesedihannya. Bahkan, saat meninjau lokasi makam mata Bupati dua periode itu terlihat berkaca-kaca.
"Kami meminta kepada polisi agar mengusut tuntas perusakan cagar budaya Gowa tersebut," kata adik kandung Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo tersebut.
Mengantisipasi terjadinya aksi perusakan lanjutan, mantan anggota DPRD Sulsel itu memerintahkan langsung Kadis Pariwasata untuk memperketat penjagaan di sejumlah lokasi makam kuno, termasuk makam Arung Palakka.
"Penjagaan ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya oknum yang ingin mempolitisasi masalah ini," katanya.
Salah seorang keturunan raja Gowa, Andi Kumala Idjo mengatakan mengutuk keras aksi perusakan yang dilakukan oleh orang tak dikenal tersebut. "Saya yakin pelaku perusakan bukan orang Gowa. Kami meminta polisi segera mengusut para pelaku perusakan," kata Andi Kumala.
Kapolres Gowa AKBP Totok Disdiarto mengatakan pihaknya hingga kini masih menyelidiki perusakan makam ini. Untuk data awal polisi melakukam olah TKP serta mengamankan beberapa barang bukti. "Kami akan menindaklanjuti kasus perusakan tersebut," katanya.
Diketahui, dalam kompleks makam tersebut terdapat 25 makam, lima makam besar, enam ukuran sedang dan 14 berukuran kecil. Panjang makam 155 sentimeter, lebar 68 sentimeter, sehingga luas makam keseluruhan, mencapai 13.330 meter persegi.(azh)
()