Long weekend, lalulintas di Garut padat
A
A
A
Sindonews.com - Arus lalu lintas pada sejumlah jalur provinsi di Garut terpantau padat kemarin. Kepadatan ini terjadi di jalur Kadungora - Leles dan jalur Limbangan - Malangbong.
"Kepadatan disebabkan oleh adanya lonjakan arus lalu lintas dari Bandung menuju kawasan priangan timur, yaitu dari Bandung menuju Tasikmalaya dan juga dari Bandung menuju Garut. Hal ini terjadi karena sebagian besar masyarakat ingin menghabiskan waktu libur panjang di kawasan priangan timur," kata Kasat Lantas Polres Garut AKP Jujun Junaedi, Kamis (17/5/2012).
Untuk menghindari terjadinya kemacetan, kata dia, pihaknya memberlakukan sistem lajur satu arah (one way) di dua jalur provinsi tersebut. Arus lalu lintas dari Bandung lebih diutamakan pada pemberlakuan sistem satu arah ini.
"Tidak ada upaya pengalihan arus ke beberapa jalur alternatif. Sistem itu hanya akan memindahkan kemacetan saja. Pada lajur satu arah ini, seluruh arus lalu lintas dari arah Tasikmalaya dan Garut menuju Bandung kita hentikan dulu selama 30 menit. Begitu pula sebaliknya," ujarnya.
Peningkatan arus kendaraan ini tidak lepas dari banyaknya kendaraan berplat nomor B dan F yang menuju ke arah priangan timur. Pada jalur Nagreg diberlakukan searah, jalur ke timur menggunakan jalur lama sedangkan dari arah timur menggunakan jalur Lingkar Nagreg.
Padatnya arus lalu lintas sempat terhambat di sejumlah titik, yakni pada lokasi pasar tumpah di kawasan Limbangan, Pasar Lewo, Malangbong, dan tanjakan Lewo-Ciawi. Hal ini setidaknya menyebabkan antrian kendaraan cukup panjang.
Libur panjang Kenaikan Isa Almasih dan akhir pekan ini sendiri setidaknya tidak hanya berdampak pada meningkatnya volume kendaraan pada sejumlah jalur, melainkan juga pada bertambahnya tingkat hunian sejumlah hotel di kawasan wisata Garut. Berdasarkan data yang dimiliki Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Garut, tingkat hunian mencapai 80 persen.
"Bahkan sejumlah hotel di kawasan Cipanas Garut sebagiannya sudah penuh," kata Ketua PHRI Garut Asep Irvan.
Menurut Irvan, peningkatan tersebut berbanding lurus dengan bertambahnya kunjungan ke beberapa tempat objek wisata. Salah satu objek wisata yang saat ini dilirik wisatawan adalah tempat pemandian air panas di kawasan Darajat Garut.
"Sebagai upaya untuk memberikan kenyamanan dan keamanan kepada pengunjung, PHRI telah melakukan koordinasi dengan aparat kepolisian setempat untuk melakukan penjagaan, patroli, serta mengatur arus lalu lintas di kawasan Cipanas Garut. Namun, sebenarnya tanpa diminta juga polisi sudah otomatis melakukan pengamanan dan mengatur jalur-jalur lalu lintas di kawasan wisata," ucapnya.(azh)
"Kepadatan disebabkan oleh adanya lonjakan arus lalu lintas dari Bandung menuju kawasan priangan timur, yaitu dari Bandung menuju Tasikmalaya dan juga dari Bandung menuju Garut. Hal ini terjadi karena sebagian besar masyarakat ingin menghabiskan waktu libur panjang di kawasan priangan timur," kata Kasat Lantas Polres Garut AKP Jujun Junaedi, Kamis (17/5/2012).
Untuk menghindari terjadinya kemacetan, kata dia, pihaknya memberlakukan sistem lajur satu arah (one way) di dua jalur provinsi tersebut. Arus lalu lintas dari Bandung lebih diutamakan pada pemberlakuan sistem satu arah ini.
"Tidak ada upaya pengalihan arus ke beberapa jalur alternatif. Sistem itu hanya akan memindahkan kemacetan saja. Pada lajur satu arah ini, seluruh arus lalu lintas dari arah Tasikmalaya dan Garut menuju Bandung kita hentikan dulu selama 30 menit. Begitu pula sebaliknya," ujarnya.
Peningkatan arus kendaraan ini tidak lepas dari banyaknya kendaraan berplat nomor B dan F yang menuju ke arah priangan timur. Pada jalur Nagreg diberlakukan searah, jalur ke timur menggunakan jalur lama sedangkan dari arah timur menggunakan jalur Lingkar Nagreg.
Padatnya arus lalu lintas sempat terhambat di sejumlah titik, yakni pada lokasi pasar tumpah di kawasan Limbangan, Pasar Lewo, Malangbong, dan tanjakan Lewo-Ciawi. Hal ini setidaknya menyebabkan antrian kendaraan cukup panjang.
Libur panjang Kenaikan Isa Almasih dan akhir pekan ini sendiri setidaknya tidak hanya berdampak pada meningkatnya volume kendaraan pada sejumlah jalur, melainkan juga pada bertambahnya tingkat hunian sejumlah hotel di kawasan wisata Garut. Berdasarkan data yang dimiliki Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Garut, tingkat hunian mencapai 80 persen.
"Bahkan sejumlah hotel di kawasan Cipanas Garut sebagiannya sudah penuh," kata Ketua PHRI Garut Asep Irvan.
Menurut Irvan, peningkatan tersebut berbanding lurus dengan bertambahnya kunjungan ke beberapa tempat objek wisata. Salah satu objek wisata yang saat ini dilirik wisatawan adalah tempat pemandian air panas di kawasan Darajat Garut.
"Sebagai upaya untuk memberikan kenyamanan dan keamanan kepada pengunjung, PHRI telah melakukan koordinasi dengan aparat kepolisian setempat untuk melakukan penjagaan, patroli, serta mengatur arus lalu lintas di kawasan Cipanas Garut. Namun, sebenarnya tanpa diminta juga polisi sudah otomatis melakukan pengamanan dan mengatur jalur-jalur lalu lintas di kawasan wisata," ucapnya.(azh)
()