Lawan 5 perampok bersenpi & tajam, Saifuddin selamat
A
A
A
Sindonews.com - Lima kawanan perampok bercadar dengan senjata api dan tajam menyatroni rumah salah seorang warga di Kampung Rea, Desa Beru-Beru, Kecamatan Kalukku, pada Sabtu 12 Mei 2012, sekitar pukul 04.00 WITA dini hari. Aksi perampok ini mendapatkan perlawanan dari pemilik rumah, Saifuddin (37).
Perlawanan Saifuddin membuahkan hasil, nyawa istri dan uang tunai sebesar Rp55 juta berhasil diselamatkan. Namun handphone dan laptop korban terpaksa direlakan untuk digondol kawanan perampok.
"Saat beraksi, mereka saya pergoki dan saya terpaksa harus melawan sebisa mungkin. Karena, nyawa saya dan istri terancam. Istri saya ditodong dengan pistol. Beruntung dia selamat," katanya saat ditemui di rumahnya, Kampung Rea, Desa Beru-Beru, Kecamatan Kalukku, Senin 14 Mei 2012.
Ditambahkan Saifuddin, kawanan perampok masuk ke rumahnya dari pintu belakang. Kendati berhasil memenangkan pertarungan dengan perampok, korban mengalami luka pada telapak kiri, lengan kanan dan goresan di telinga kanan. Luka itu dia dapatkan saat menghindari senjata tajam perampok yang menyerangnya dari berbagai arah.
Saifuddin menceritakan, dirinya sempat berkelahi di dalam rumah dengan para perampok. Suara gaduh yang ditimbulkan dalam perkelahian itu membuat para perampok ketakutan dan para tetangga mendatangi rumahnya. Takut malah menjadi bulan-bulanan warga, para perampok langsung lari menyelamatkan diri.
Setelah peristiwa itu, Saifuddin langsung melapor ke Mapolsek Kalukku. Setelah melakukan indentifikasi Tempat Kejadian Perkara (TKP), polisi bergerak cepat langsung melakukan pengejaran dan berhasil melakukan penangkapan.
Perampok pertama yang berhasil di bekuk adalah Angge. Dia ditangkap di Dusun Tawaro, Desa Bonda, Kecamatan Papalang pada Sabtu 12 Mei 2012 sekitar pukul 17.00 WITA.
Dari keterangan Angge, keesokan harinya, sekira pukul 06.00 WITA, giliran perampok lain bernama Ramli ditangkap di Desa Bunde Kecamatan Sampaga. Di sini, polisi tidak menemukan barang bukti. Namun saat menangkap Angge, polisi berhasil mengamankan sebilah badik, sebuah senjata api rakitan, satu amunisi dan tiga senjata revolver.
Kapolres Mamuju AKBP Darwis Rincing mengatakan, perampok diduga sudah membuntuti calon korban, saat dia mengambil uang sebesar Rp55 juta dari salah satu bank. Dua dari perampok yang berhasil dibekuk itu kemudian dibawa ke Mapolres Mamuju.
"Angge masuk sel, tapi kami masih terus mengembangkan kasus ini dengan meminta keterangan dari Ramli. Ini penting karena tiga perampok lainnya masih berkeliaran dan meresahkan warga," kata Darwin.
Sesuai keterangan, Ramli dibawa ke Kecamatan Budong-Budong untuk menunjukkan tempat persembunyian ketiga rekannya. Polisi menduga, kelima tersangka merupakan Daftar Pencarian Orang (DPO) dari Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. (san)
Perlawanan Saifuddin membuahkan hasil, nyawa istri dan uang tunai sebesar Rp55 juta berhasil diselamatkan. Namun handphone dan laptop korban terpaksa direlakan untuk digondol kawanan perampok.
"Saat beraksi, mereka saya pergoki dan saya terpaksa harus melawan sebisa mungkin. Karena, nyawa saya dan istri terancam. Istri saya ditodong dengan pistol. Beruntung dia selamat," katanya saat ditemui di rumahnya, Kampung Rea, Desa Beru-Beru, Kecamatan Kalukku, Senin 14 Mei 2012.
Ditambahkan Saifuddin, kawanan perampok masuk ke rumahnya dari pintu belakang. Kendati berhasil memenangkan pertarungan dengan perampok, korban mengalami luka pada telapak kiri, lengan kanan dan goresan di telinga kanan. Luka itu dia dapatkan saat menghindari senjata tajam perampok yang menyerangnya dari berbagai arah.
Saifuddin menceritakan, dirinya sempat berkelahi di dalam rumah dengan para perampok. Suara gaduh yang ditimbulkan dalam perkelahian itu membuat para perampok ketakutan dan para tetangga mendatangi rumahnya. Takut malah menjadi bulan-bulanan warga, para perampok langsung lari menyelamatkan diri.
Setelah peristiwa itu, Saifuddin langsung melapor ke Mapolsek Kalukku. Setelah melakukan indentifikasi Tempat Kejadian Perkara (TKP), polisi bergerak cepat langsung melakukan pengejaran dan berhasil melakukan penangkapan.
Perampok pertama yang berhasil di bekuk adalah Angge. Dia ditangkap di Dusun Tawaro, Desa Bonda, Kecamatan Papalang pada Sabtu 12 Mei 2012 sekitar pukul 17.00 WITA.
Dari keterangan Angge, keesokan harinya, sekira pukul 06.00 WITA, giliran perampok lain bernama Ramli ditangkap di Desa Bunde Kecamatan Sampaga. Di sini, polisi tidak menemukan barang bukti. Namun saat menangkap Angge, polisi berhasil mengamankan sebilah badik, sebuah senjata api rakitan, satu amunisi dan tiga senjata revolver.
Kapolres Mamuju AKBP Darwis Rincing mengatakan, perampok diduga sudah membuntuti calon korban, saat dia mengambil uang sebesar Rp55 juta dari salah satu bank. Dua dari perampok yang berhasil dibekuk itu kemudian dibawa ke Mapolres Mamuju.
"Angge masuk sel, tapi kami masih terus mengembangkan kasus ini dengan meminta keterangan dari Ramli. Ini penting karena tiga perampok lainnya masih berkeliaran dan meresahkan warga," kata Darwin.
Sesuai keterangan, Ramli dibawa ke Kecamatan Budong-Budong untuk menunjukkan tempat persembunyian ketiga rekannya. Polisi menduga, kelima tersangka merupakan Daftar Pencarian Orang (DPO) dari Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. (san)
()