Keluarga korban Sukhoi masih berharap mukjizat
A
A
A
Sindonews.com - Korban jatuhnya peswat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, satu persatu ditemukan dalam keadaan meninggal.
Meski begitu, keluarga Kornel Sihombing tetap berharap ada mujizat. Terlebih, hingga kini pihak berwenang belum menyampaikan pernyataan resmi akan nasib Kepala Divisi Integrasi Usaha PT Dirgantara Indonesia itu.
"Saya berharap ada mukjizat bagi Pak Kornel. Kami tetap menunggu kepastian dan keterangan resmi. Kami tidak mau mendahului yang belum pasti kebenarannya," kata kerabat dekat Kornel, Rully, di kediaman Kornel, Jalan Gempol Wetan No.117, Bandung, Sabtu (12/5/2012).
Selain itu, saat ini kakak dan saudara Kornel sudah ada di RS Polri, Jakarta. Sebab seperti diketahui sejak pagi tadi sejumlah jenazah korban Sukhoi sudah dikirim ke RS Polri Kramatjati untuk diidentifikasi.
"Dari kakak dan saudara Pak Kornel yang sudah ada di sana, kita juga belum ada kabarnya," terangnya.
Lanjut Rully, dirinya sudah 20 tahun lebih mengenal Kornel. Baginya, Kornel adalah sosok sederhana dan menjadi panutan bagi keluarga dan rekan.
Pantauan di rumah Kornel, sekira pukul 14.30 WIB, keluarga, kerabat, dan rekan terus berdatangan. Di halaman rumah juga sudah dipasang tenda dan televisi yang memberitakan tragedi Sukhoi. Kornel memiliki seorang istri, Indri dan dua anak yakni Chorin (12), dan Luhut (9). (san)
Meski begitu, keluarga Kornel Sihombing tetap berharap ada mujizat. Terlebih, hingga kini pihak berwenang belum menyampaikan pernyataan resmi akan nasib Kepala Divisi Integrasi Usaha PT Dirgantara Indonesia itu.
"Saya berharap ada mukjizat bagi Pak Kornel. Kami tetap menunggu kepastian dan keterangan resmi. Kami tidak mau mendahului yang belum pasti kebenarannya," kata kerabat dekat Kornel, Rully, di kediaman Kornel, Jalan Gempol Wetan No.117, Bandung, Sabtu (12/5/2012).
Selain itu, saat ini kakak dan saudara Kornel sudah ada di RS Polri, Jakarta. Sebab seperti diketahui sejak pagi tadi sejumlah jenazah korban Sukhoi sudah dikirim ke RS Polri Kramatjati untuk diidentifikasi.
"Dari kakak dan saudara Pak Kornel yang sudah ada di sana, kita juga belum ada kabarnya," terangnya.
Lanjut Rully, dirinya sudah 20 tahun lebih mengenal Kornel. Baginya, Kornel adalah sosok sederhana dan menjadi panutan bagi keluarga dan rekan.
Pantauan di rumah Kornel, sekira pukul 14.30 WIB, keluarga, kerabat, dan rekan terus berdatangan. Di halaman rumah juga sudah dipasang tenda dan televisi yang memberitakan tragedi Sukhoi. Kornel memiliki seorang istri, Indri dan dua anak yakni Chorin (12), dan Luhut (9). (san)
()