Diduga stres, adik bunuh kakak ipar

Jum'at, 11 Mei 2012 - 17:17 WIB
Diduga stres, adik bunuh...
Diduga stres, adik bunuh kakak ipar
A A A
Sindonews.com - Warga Desa Karangpuri, Kecamatan Wonoayu, Jumat siang digegerkan aksi pembunuhan yang menimpa warganya. Sayid (53), warga setempat tewas dengan sejumlah luka bacok di beberapa bagian tubuhnya.

Sayid dibunuh oleh Qodir (50), tak lain adik iparnya sendiri yang tiba-tiba siang itu kalap dan menyerang korban dengan gobang, Jumat (11/5/2012). Korban yang mendapat serangan tiba-tiba, tidak bisa menghindari sabetan gobang (sejenis pedang) dan mengalami luka bacok di leher dan wajahnya.

Sebenarnya, setelah mendapat serangan dari adik iparnya, Sayid berusaha menghindar. Namun, Qodir yang sudah gelap mata, terus saja menyabetkan gobang ke arah Sayid. Akhirnya, korban tersungkur di belakang rumahnya dekat kandang kerbau.

Saat kejadian, di rumah Sayid ada istri dan tukang karena sedang renovasi rumah. Komariyah, istri korban dan tukang bernama Imam sebenarnya berusaha untuk melerai aksi Qodir. Namun, Komariyah nyaris kena sabetan gobang adiknya itu beruntung dia bisa menghindar dan ditolong warga.

Sedangkan Imam mengalami luka bacok di bagian kepala, karena saat mengetahui Qodir membabi buta menyabetkan gobang ke Sayid dia berusaha melerai. Melihat ada Imam mendekat, Qodir menyabetkan gobang dan mengenai kepala Imam.

Usai membunuh kakak iparnya, pelaku yang masih menenteng gobang kemudian mengiris tangannya dengan gobang itu. Warga yang mengetahui hal itu langsung mengamankan pelaku dan gobang yang dibawanya.

Aksi Qodir berhenti setelah melihat kakak iparnya tersungkur dan warga berdatangan untuk mengamankannya. Diduga korban stress sehingga membabi buta membantai kakak ipar sendiri.

"Sudah hampir seminggu ini tingkah Qodir seperti orang tidak waras," ujar Akhmad Sholeh, salah satu kerabat korban.

Akhmad Sholeh menjelaskan, sebelumnya tidak ada masalah antara pelaku dan korban. Sehingga, dia mengaku kaget mengetahui Qodir membacok Sayid seperti orang kesetanan. Karena sebelumnya antara mereka baik-baik saja.

Qodir sebenarnya termasuk tokoh masyarakat di Karangpuri, sebab dia setiap salat Jumat menjadi bilal dan khatib. "Kalau tidak stress mana mungkin sampai membacok kakak iparnya sendiri," tukas Sholeh.

Polisi yang datang ke lokasi kejadian bersama warga berhasil mengamankan Qodir. Sedangkan Sayid yang mengalami luka parah dan akhirnya meninggal dunia dibawa ke RS Bhayangkara Pusdik Porong untuk dimintakan visum.

Sejauh ini polisi masih menyelidiki kasus pembacokan yang menyebabkan satu orang tewas, termasuk motif di balik kasus ini. "Kita masih memintai keterangan saksi-saksi," ujar Kasat Reskrim Polres Sidoarjo AKP Andi Sinjaya.

Menurut keterangan saksi, sebelum kejadian antara korban dan pelaku telihat cekcok. Namun sejauh ini belum diketahui apa yang membuat keduanya cekcok. Sebab, istri korban mengaku kalau keduanya tidak pernah ada masalah.

Meski pelaku diduga stress namun hingga kini polisi belum bisa memastikan motif dan latar belakang pembunuhan itu karena masih dalam proses penyelidikan.

Saat ini, jenazah korban pembunuhan Karangpuri ini berada di kamar jenazah RSUD Sidoarjo untuk diotopsi. Sementara saksi korban dan tersangka masih menjalani perawatan medis di Puskesmas Wonoayu-Sidoarjo karena memiliki luka sayat di tangannya.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8006 seconds (0.1#10.140)