Laju penduduk Jabar mengkhawatirkan

Minggu, 06 Mei 2012 - 12:52 WIB
Laju penduduk Jabar mengkhawatirkan
Laju penduduk Jabar mengkhawatirkan
A A A
Sindonews.com– Lonjakan penduduk di Jawa Barat cukup mengkhawatirkan. Dalam dua tahun terakhir, jumlahnya telah menyentuh 1,5 juta jiwa.

Jumlah tersebut sudah melebihi angka ideal berdasarkan kelahiran murni, 2,1% dari total jumlah penduduk yang ada. “Tiap tahun penduduk Jawa Barat bertambah antara 700.000-800.000 jiwa.Tapi, sebetulnya 60–80% akibat migrasi dari luar daerah.Dan sisanya merupakan pertumbuhan penduduk dari angka kelahiran murni,”ungkap Kabid Advokasi dan Informasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Jawa Barat Rudy Budiman di sela acara Pelepasan Mobil Unit Penerangan (MUPEN) On The Road Lintas Jawa Barat 2012, di Graha Pupuk Kujang,Kabupaten Karawang.

Menurut dia, kelahiran murni di Jawa Barat saat ini masih di level 2,6%.Sementara pertumbuhan idealnya maksimal hanya 2,1% dari jumlah penduduk yang ada. Maka, pengendalian jumlah penduduk yang dilakukan BKKBN yakni dengan mengejar sasaran calon akseptor ke berbagai pelosok.

“Program Mupen On The Road ini merupakan cara yang efektif karena mobil penerangan KB di tiap daerah mengejar langsung sasaran di tiap pelosok,”katanya. Dia menjelaskan, cara ber- KB yang paling mudah diterima masyarakat Jawa Barat saat ini adalah IUD dan implant karena terbilang paling gampang cara penggunaannya.

Namun cara ini belum seefektif Metode Operasi Pria (MOP) dan Metode Operasi Wanita (MOW), yakni ber-KB dengan metode kontrasepsi jangka panjang yang nonhormonal. “Kami sekarang lebih mengarahkan ber-KB dengan cara ini.Dan masyarakat mulai banyak merespons.Terutama MOW yang responsnya cukup banyak karena masyarakat kita sekarang bisa merencanakan kehidupan mereka secara jangka panjang,” katanya.

Akan tetapi, lanjut dia, pihaknya cukup kesulitan dalam mengantisipasi pertumbuhan penduduk akibat migrasi. Pasalnya, tuntutan pekerjaan menjadi faktor utama yang tidak bisa dibendung.

“Masih berat tugas kami akibat migrasi itu.Apalagi pertumbuhan industri di Jabar yang cukup pesat. Ibaratnya ada gula ada semut. Konsekuensinya memang kami harus bekerja lebih keras lagi untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk ini,”kata Rudi.

Sementara itu, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengimbau agar semua pihak jangan terlalu risau dengan tingginya pertumbuhan penduduk di Jawa Barat. Sampai 2011, penduduk Jabar sudah mencapai 44,22 juta jiwa berdasarkan catatan di Badan Pusat Statistik (BPS).

“Kalau memang anakanak kita sudah lahir, ya tanggung jawab kita untuk menumbuhkembangkannya. Maka dengan program pengendalian penduduk harus diberdayakan melalui pendidikan,” tegas Heryawan.

Justru, kata Heryawan, dengan pendidikan yang baik,generasi yang baru lahir itu akan menjadi potensi besar bagi Jawa Barat.Apalagi jika melihat program dunia melalui MDG’s yang mencanangkan 2015 mendatang seluruh penduduk dunia harus sudah mengenyam pendidikan dasar sembilan tahun. (wbs)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8315 seconds (0.1#10.140)