Perampok Gunungkidul-Purbalingga satu komplotan

Jum'at, 04 Mei 2012 - 10:08 WIB
Perampok Gunungkidul-Purbalingga satu komplotan
Perampok Gunungkidul-Purbalingga satu komplotan
A A A
Sindonews.com - Setelah mengejar hampir sebulan, polisi berhasil menangkap sebagian perampok yang beraksi di Toko Emas Sahabat, Semin, Gunungkidul.

Dari penyelidikan, perampok di Toko Emas Sahabat juga terlibat aksi kejahatan di Toko Emas Adil dan Nur 2 di Kejobong, Purbalingga 20 April lalu. Empat dari 11 perampok di Semin ditangkap Jumat 27 April lalu. Mereka adalah Sugiono, Rudi Setyawan, Surono Nanto Setyawan dan Haryanto. Sugiono dan Rudi Setyawan ditangkap di Ciamis, Jawa Barat.

Kemudian Surono Nanto Setyawan ditangkap di Ngawi, dan Haryanto dibekuk di Jember, Jawa Timur. Di Toko Emas Sahabat, perampok membawa lari 15 kilogram emas. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Kombes Pol Kris Erlangga mengatakan, empat pelaku ini berasal dari kelompok Sumatera, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Pimpinan kelompok ini adalah WS. Namun saat akan digerebek di Batealit, Jepara,WS yang tinggal bersama F, tersangka lain berhasil lolos. Dalam aksinya, komplotan ini menggunakan tujuh pucuk senjata api yang terdiri empat jenis FN dan tiga senjata api rakitan. Sayang, senjata itu juga belum diamankan karena dibawa dua pelaku yang kabur.

Polisi hanya bisa mengamankan barang bukti berupa satu unit mobil station Wagon L 300 warna silver, serta tiga unit motor yang digunakan pelaku dalam menjalankan aksinya. Selain itu, selongsong dan satu proyektil FN yang ditemukan di lokasi perampokan.

Sementara dari pengembangan, Sugiono dan Rudi Setyawan juga mengaku ikut merampok dua toko emas di Kejobong Purbalingga. Dari pengakuan itu,Satgas kembali berhasil mengamankan tiga pelaku lain di dua toko emas ini, yakni Adi Suhadi dan Mistoyo yang ditangkap di Ciamis serta Turohman di Banjarnegara.

”Tiga pelaku ini akan diambil oleh Polres Purbalingga untuk menjalani penyidikan lebih lanjut,” ulas Kris Erlangga.

Menurut Kris, aksi perampokan di Toko Emas Sahabat Semin dilakukan secara terorganisir. Sebelum beraksi mereka berkumpul di satu tempat untuk menyiapkan lokasi sasaran, dan kembali berkumpul setelah aksi yang dilakukan berhasil. Soal dugaan pelaku terlibat jaringan terorisme, Kris belum bisa memastikan.

”Dalam menjalankan aksinya mereka ada yang bertugas mengambil barang, ada juga yang bertugas berjaga di ujung-ujung jalan untuk melakukan pengamanan,” paparnya.

Kepala Satgas Khusus Penanggulangan Kejahatan Pencurian dengan Kekerasan Polda DIY AKBP Djuandani secara terpisah, mengatakan senjata api dan juga emas hasil perampokan belum berhasil diamankan, karena dalam penguasaan WS yang merupakan pimpinan perampokan. Namun dari pengakuan pelaku, mereka sudah menerima uang hasil perampokan masing-masing mendapatkan Rp30 juta. ”Uang dikirim melalui transfer,” paparnya.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7637 seconds (0.1#10.140)