Citarum dipasangi early warning system

Kamis, 03 Mei 2012 - 08:16 WIB
Citarum dipasangi early...
Citarum dipasangi early warning system
A A A
Sindonews.com - Sebanyak 30 titik di sepanjang Sungai Citarum dipasangi alat peringatan dini (early warning system) banjir.

Perangkat ini dipasang oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sebagai langkah antisipasi agar masyarakat yang berada di bantaran sungai lebih waspada. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citarum Hasanuddin menjelaskan, sistem peringatan dini ini sudah siap pakai dan terhubung dengan Puslitbang Air dan BMKG. Perangkat ini akan memancarkan sinyal berisi tentang informasi potensi banjir melalui sistem radio.

”Misalnya ketika hujan terjadi di daerah Sapan atau Majalaya, sistem peringatan dini bisa memprediksi berapa jam lagi air akan sampai ke daerah hilir seperti Dayeuhkolot atau Baleendah.Jadi,alat ini bisa memprediksi potensi banjir dalam waktu empat jam,” ujar Hasannudin di Kantor Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, Jalan Ir H Juanda, Kota Bandung, Rabu 2 Mei 2012.

Menurut dia, sistem ini mampu bekerja efektif meski dari sisi penanganan banjirnya memang belum efektif. Paling tidak warga di sekitar bantaran bisa menyelamatkan diri dan harta bendanya beberapa jam sebelum banjir.

”Minimal masyarakat tidak syok, karena memiliki informasi sebelumnya. Tapi akan lebih efektif jika dibuat pintu kontrol,” katanya.

Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak menilai sistem peringatan dini penting untuk diberlakukan di kawasan rawan banjir. Sebab, langkah antisipasi bisa berjalan lebih efektif. ”Sehingga, dampak negatif dari banjir bisa dihindari lebih awal,” ucapnya.

Tak hanya Sungai Citarum, sistem ini akan dipasang juga di sejumlah daerah di Indonesia yang masuk kategori rawan. Hingga kini, sistem peringatan dini banjir secara lengkap baru dipasang di sungai-sungai besar di Jakarta. Dia mengatakan, sistem peringatan dini banjir ini menggunakan teknologi satelit.

Di titik tertentu akan dipasang radar penghantar gelombang elektromagnetik yang bisa mendeteksi awan berpotensi hujan.

”Alat pendeteksi ini mampu memprediksi juga hujannya akan terjadi di mana dan mengukur ketinggian laut. Dengan alat ini pula bisa diketahui lokasi potensi genangan. Jadi, sebelum ke lapangan sudah bisa diprediksi genangan akan terjadi di mana,” ujar Hermanto.(azh)
()
Berita Terkini
Gempa 5,5 Guncang Toli-Toli...
Gempa 5,5 Guncang Toli-Toli Sulteng, BMKG: Waspadai Gempa Susulan
27 menit yang lalu
8 Buffer Zone Disiapkan...
8 Buffer Zone Disiapkan Antisipasi Macet Horor Mudik 2025 di Pelabuhan Merak
2 jam yang lalu
Pemulihan Korban Banjir,...
Pemulihan Korban Banjir, PGN Bantu 3.000 Warga di Bekasi dan Jaktim
2 jam yang lalu
Mutasi Polri, 5 Kapolres...
Mutasi Polri, 5 Kapolres di Lampung Diganti
2 jam yang lalu
Siswa SDN di Cigombong...
Siswa SDN di Cigombong Bogor Ikuti Kegiatan MNC Peduli-MNC Land: Bermain sambil Belajar
2 jam yang lalu
Lebaran di Solo, Jokowi...
Lebaran di Solo, Jokowi Tak Gelar Open House di Rumah
3 jam yang lalu
Infografis
Otobiografi I Am Zlatan...
Otobiografi 'I Am Zlatan (2011)' Diangkat Jadi Film Dokumenter
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved