Keluarga korban Tugboat asal Palopo resah

Kamis, 03 Mei 2012 - 08:01 WIB
Keluarga korban Tugboat asal Palopo resah
Keluarga korban Tugboat asal Palopo resah
A A A
Sindonews.com- Salah seorang dari empat korban tewas akibat meledaknya kapal Tugboat milik perusahaan Nakilat-Svitzer Qatar adalah dari Palopo bernama AB Ismail Masajoang Jabbar. Keluarga korban saat ini masih menunggu jenazah dipulangkan dari Qatar.

Istri korban, Rima, sangat berduka atas kematian suaminya itu. Rima dan keluarga besar terus menunggu-nungu kapan jenazah Ismail dipulangkan ke tanah air.

Menurut Rima, awalnya dia tak percaya mendapat kabar kematian suaminya itu. Sebab, tiga hari sebelum mendapat kabar, dia masih sempat berkomunikasi dengan suaminya.

"Saya dikasih tahu tetangga tapi tidak percaya. Saya baru yakin suami saya meninggal dan menjadi korban dalam ledakan tuqboat di Qatar, setelah menonton berita di TV dan nama suami saya disebutkan sebagai salah satu korban tewas dari empat WNI," katanya.

Rima mengisahkan, sebelum suaminya meninggal, suaminya pernah menelpon dan menceritakan bahwa kapal tempatnya bekerja kondisinya sudah tidak layak karena tua dan berbahaya.

Namun, perusahaan yang tempatnya bekerja sejak 9 April 2012 lalu, tetap memaksakan kapal tugboat bekerja di kilang minyak Qatar.

"Suami saya sudah mengeluhkan kondisi kapalnya, tetapi karena butuh pekerjaan di sana, terpaksa tetap bekerja dengan sabar dan kejadiannya naas dialaminya bersama pekerja lainnya," katanya.

Dia juga mengisahkan, niat suaminya untuk melanjutkan pendidikan untuk mendapatkan ijasah kapten pelaut, di salah satu perguruan tinggi di Jawa. Suaminya juga sudah
membayar biaya administrasi pendaftaran sebesar Rp10 juta.

"Tahun ini mau lanjut kuliah, tetapi belum sempat melaksanakan niatnya, Tuhan lebih menyayanginya karena memanggilnya dalam kondisi menunaikan pekerjaannya di Qatar," katanya.

Sementara itu, informasi diperoleh keluarga korban dari perusahaan Ismail di Qatar, jenazah ayah satu anak ini direncanakan akan tiba di kampung halamannya, empat hari ke depan. Karena itu, dalam proses menunggu kedatangan jenazah Ismail, sanak keluarganya mengadakan pengajian dan takziah.(lin)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6342 seconds (0.1#10.140)