Pelajar dikeroyok puluhan suporter
A
A
A
Sindonews.com - Seorang pelajar kelas IX SMP Negeri 3 Semarang, Zihni Amanoe (16) mengalami luka serius akibat dikeroyok puluhan suporter Persatuan Sepak bola Sleman (PSS).
Lokasi kejadian di Jalan Arteri Yos Sudarso,arah Jalan Kaligawe Semarang, sekitar pukul 10.00 WIB, Minggu 29 April 2012. Pengeroyokan diduga akibat salah sasaran kemarahan suporter. Insiden itu membuat Zihni harus mendapat enam jahitan di kepala, telapak tangan kanan tidak bisa digerakkan diduga mengalami retak. Hampir seluruh tubuhnya menderita luka memar, karena dipukuli menggunakan batu dan kayu.
Saat dikeroyok, Zihni yang tinggal di Jalan Bangetayu Kulon RT 5/IV, Kampung Ngablak, Kecamatan Genuk, Kota Semarang itu, hendak pulang ke rumah.
“Saya sendirian mengendarai sepeda motor, saya baru saja pulang dari rumah teman di Jalan Raden Patah Semarang, tiba-tiba puluhan oknum suporter PSS Sleman turun dari bus, saat saya akan melewatinya, saya dihadang, dipukuli pakai batu dan kayu,” ujarnya.
Zihni mengaku tidak tahumenahu dan tidak punya masalah dengan kelompok suporter tersebut.Saat dipukuli,dia terjatuh dari sepeda motornya.Insiden itu membuat warga sekitar datang ke lokasi kejadian. Banyaknya warga yang datang membuat puluhan suporter pendukung Elang Jawa itu kabur menggunakan bus.
“Selain saya ada juga satu orang lagi yang dikeroyok, setengah tua yang mau mancing, tapi tidak terlalu parah lukanya,kata orang-orang, suporter itu turun dari bus karena dilempari batu sekelompok tak dikenal,” jelas dia.
Zihni diketahui anak pasangan dari Slamet dan Sulami. Slamet adalah pelatih di sebuah Sekolah Sepak Bola Sport Supaya Sehat (SSS) di Semarang. Akibat pengeroyokan itu, Zihni harus mendapat perawatan serius di RSI Sultan Agung.
“Anaknya pendiam, jarang keluar rumah,besok (hari ini) anak saya akan di-rontgen untuk memastikan luka-lukanya,” terang Slamet.
Kapolsek Genuk, Kompol Dony Setiawan,mengatakan insiden itu diduga dipicu pelemparan batu terhadap bus yang ditumpangi suporter PSS Sleman. Bus sedianya menuju Rembang, tempat PSS Sleman bertanding melawan PSIR Rembang. Pelemparan terjadi di ujung Tol Banyumanik dan ujung Tol Gayamsari.
“Puluhan suporter, jumlahnya sekitar 30 orang yang jadi korban pelemparan kemudian melakukan pengejaran kepada pelaku pelemparan, hingga akhirnya terjadi pengeroyokan, diduga dipicu salah sasaran. Korban pengeroyokan seorang pelajar yang melintas dan seseorang yang hendak memancing,” jelasnya.
Pihaknya, mengaku sudah berkoordinasi dengan Polres Rembang terkait insiden ini. Dia meminta mengalihkan rombongan suporter PSS Sleman untuk berputar arah ke Solo saat hendak pulang. Hal itu dilakukan untuk menghindari aksi balasan.
“Dari lokasi kejadian, kami mengamankan tiga kantong plastik, sebuah botol plastik, berisi batu, yang diduga digunakan untuk aksi pelemparan, kami masih menyelidiki insiden ini,“ tutupnya.(azh)
Lokasi kejadian di Jalan Arteri Yos Sudarso,arah Jalan Kaligawe Semarang, sekitar pukul 10.00 WIB, Minggu 29 April 2012. Pengeroyokan diduga akibat salah sasaran kemarahan suporter. Insiden itu membuat Zihni harus mendapat enam jahitan di kepala, telapak tangan kanan tidak bisa digerakkan diduga mengalami retak. Hampir seluruh tubuhnya menderita luka memar, karena dipukuli menggunakan batu dan kayu.
Saat dikeroyok, Zihni yang tinggal di Jalan Bangetayu Kulon RT 5/IV, Kampung Ngablak, Kecamatan Genuk, Kota Semarang itu, hendak pulang ke rumah.
“Saya sendirian mengendarai sepeda motor, saya baru saja pulang dari rumah teman di Jalan Raden Patah Semarang, tiba-tiba puluhan oknum suporter PSS Sleman turun dari bus, saat saya akan melewatinya, saya dihadang, dipukuli pakai batu dan kayu,” ujarnya.
Zihni mengaku tidak tahumenahu dan tidak punya masalah dengan kelompok suporter tersebut.Saat dipukuli,dia terjatuh dari sepeda motornya.Insiden itu membuat warga sekitar datang ke lokasi kejadian. Banyaknya warga yang datang membuat puluhan suporter pendukung Elang Jawa itu kabur menggunakan bus.
“Selain saya ada juga satu orang lagi yang dikeroyok, setengah tua yang mau mancing, tapi tidak terlalu parah lukanya,kata orang-orang, suporter itu turun dari bus karena dilempari batu sekelompok tak dikenal,” jelas dia.
Zihni diketahui anak pasangan dari Slamet dan Sulami. Slamet adalah pelatih di sebuah Sekolah Sepak Bola Sport Supaya Sehat (SSS) di Semarang. Akibat pengeroyokan itu, Zihni harus mendapat perawatan serius di RSI Sultan Agung.
“Anaknya pendiam, jarang keluar rumah,besok (hari ini) anak saya akan di-rontgen untuk memastikan luka-lukanya,” terang Slamet.
Kapolsek Genuk, Kompol Dony Setiawan,mengatakan insiden itu diduga dipicu pelemparan batu terhadap bus yang ditumpangi suporter PSS Sleman. Bus sedianya menuju Rembang, tempat PSS Sleman bertanding melawan PSIR Rembang. Pelemparan terjadi di ujung Tol Banyumanik dan ujung Tol Gayamsari.
“Puluhan suporter, jumlahnya sekitar 30 orang yang jadi korban pelemparan kemudian melakukan pengejaran kepada pelaku pelemparan, hingga akhirnya terjadi pengeroyokan, diduga dipicu salah sasaran. Korban pengeroyokan seorang pelajar yang melintas dan seseorang yang hendak memancing,” jelasnya.
Pihaknya, mengaku sudah berkoordinasi dengan Polres Rembang terkait insiden ini. Dia meminta mengalihkan rombongan suporter PSS Sleman untuk berputar arah ke Solo saat hendak pulang. Hal itu dilakukan untuk menghindari aksi balasan.
“Dari lokasi kejadian, kami mengamankan tiga kantong plastik, sebuah botol plastik, berisi batu, yang diduga digunakan untuk aksi pelemparan, kami masih menyelidiki insiden ini,“ tutupnya.(azh)
()