Nabire diguncang gempa, tak berpotensi tsunami
A
A
A
Sindonews.com - Gempa bumi berkekuatan 5,3 Skala Richter (SR) mengguncang Nabire, Papua sekira pukul 08.57 WIB tadi. Gempa itu dipastikan tak berpotensi tsunami.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, gempa berpusat di 3.09 LS-136.07 BT (69 Km Timur Laut Nabire- Papua) pada kedalaman 11 Km.
Oleh warga guncangan gempa itu dirasakan cukup keras selama 3 detik. Namun demikian tidak berpotensi tsunami. Tidak ada kepanikan yang berarti, aktivitas warga tetap berjalan normal.
"Kami telah mendapatkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kondisinya baik cuaca pada saat ini dikonfirmasi juga cerah," jelas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam pesannya kepada sindonews, Minggu (29/4/2012).
Menurut Sutopo, wilayah Nabire memang merupakan daerah rawan gempa, baik yang dipengaruhi oleh sesar Sorong, sesar Taerua-Aiduna yang bergeser 2 cm per tahun, maupun pengaruh dari subduksi lempeng Pasifik dan Eurasia yang bergeser 8-10 cm per tahun.
Pada tahun 2004, Nabire pernah terjadi gempa 7,1 SR dan 7,5 SR, sedangkan di daerah Selatan Nabire pernah terjadi gempa 7,1 SR pada tahun 1995. Semuanya pusat gempa di darat sehingga kerusakan yang ditimbulkan cukup parah saat itu.
Sutopo mengimbau masyarakat terus meningkatkan kesiapsiagaan. Sebab, gempa terjadi dalam waktu yang sangat cepat dan sesaat. "Iptek belum mampu memperkirakan kapan tepatnya akan terjadi gempa. Maka itu, masyarakat yang berada di wilayah rawan gempa kami imbau untuk terus waspada. Bencana terjadi saat kita tidak siap," imbau Sutopo.
Sebelumnya Sabtu 21 April lalu, Tenggaran Manokwari juga diguncang gempa dengan kekuatan 6,8 SR. Akibat gempa itu menimbulkan kerusakan 74 rumah rusak, jembatan sepanjang 12 m rusak berat, 5 unit gereja rusak berat, 10 unit gereja rusak sedang.(lin)
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, gempa berpusat di 3.09 LS-136.07 BT (69 Km Timur Laut Nabire- Papua) pada kedalaman 11 Km.
Oleh warga guncangan gempa itu dirasakan cukup keras selama 3 detik. Namun demikian tidak berpotensi tsunami. Tidak ada kepanikan yang berarti, aktivitas warga tetap berjalan normal.
"Kami telah mendapatkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kondisinya baik cuaca pada saat ini dikonfirmasi juga cerah," jelas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam pesannya kepada sindonews, Minggu (29/4/2012).
Menurut Sutopo, wilayah Nabire memang merupakan daerah rawan gempa, baik yang dipengaruhi oleh sesar Sorong, sesar Taerua-Aiduna yang bergeser 2 cm per tahun, maupun pengaruh dari subduksi lempeng Pasifik dan Eurasia yang bergeser 8-10 cm per tahun.
Pada tahun 2004, Nabire pernah terjadi gempa 7,1 SR dan 7,5 SR, sedangkan di daerah Selatan Nabire pernah terjadi gempa 7,1 SR pada tahun 1995. Semuanya pusat gempa di darat sehingga kerusakan yang ditimbulkan cukup parah saat itu.
Sutopo mengimbau masyarakat terus meningkatkan kesiapsiagaan. Sebab, gempa terjadi dalam waktu yang sangat cepat dan sesaat. "Iptek belum mampu memperkirakan kapan tepatnya akan terjadi gempa. Maka itu, masyarakat yang berada di wilayah rawan gempa kami imbau untuk terus waspada. Bencana terjadi saat kita tidak siap," imbau Sutopo.
Sebelumnya Sabtu 21 April lalu, Tenggaran Manokwari juga diguncang gempa dengan kekuatan 6,8 SR. Akibat gempa itu menimbulkan kerusakan 74 rumah rusak, jembatan sepanjang 12 m rusak berat, 5 unit gereja rusak berat, 10 unit gereja rusak sedang.(lin)
()