Danlantamal II Padang minta Pukat Harimau disikat

Selasa, 24 April 2012 - 06:05 WIB
Danlantamal II Padang...
Danlantamal II Padang minta Pukat Harimau disikat
A A A
Sindonews.com - Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) II Padang Brigadir Jenderal (Brigjend) TNI (Mar) Gatot Subroto meminta setiap kapal Pukat Harimau yang beroperasi di dalam tangkapan yang tidak diizinkan untuk ditindak tegas sesuai aturan hukum yang ada.

"Tidak boleh ada pembiaran, harus ditindak sesuai aturan hukum. Karena keberadaan kapal pukat Harimau bisa merusak ekosistem laut, terumbu karang dan telur-telur ikan," tukas Gatot Subroto dalam kunjungannya ke Kantor Bupati Tapteng, Senin 23 April 2012.

Danlantamal II Padang beserta rombongan yang diterima Bupati Raja Bonaran Situmeang dan Wakil Bupati Tapteng Syukran J Tanjung menyampaikan, setiap kapal nelayan memiliki zona tangkap sesuai izin yang diperbolehkan.

"Itu tentunya tidak boleh sembarangan seperti kapal besar yang menangkap ikan di dekat pantai. Namun itupun, dalam penegakan aturan harus saling mendukung antara pemerintah daerah dengan masyarakat," ucap Danlantamal II Padang ini.

Danlantamal II Padang Brigjend Gatot Subroto dikesempatan itu memuji keindahan alam Tapteng yang dianggapnya sungguh luar biasa. "Keindahan alam tersebut tidak untuk orang luar, tetapi untuk masyarakat Tapteng sendiri. Maka itu, bila alam Tapteng rusak, maka yang dirugikan adalah masyarakat Tapteng. Misalnya, bila terumbu karang mati, maka otomatis ikan-ikan tidak ada. Sehingga kemana lagi nelayan menangkap ikan? Mau tak mau, masyarakat harus turut menjaganya," sebutnya.

Bupati Tapteng Raja Bonaran Situmeang mengakui keindahan alam Tapteng yang luar biasa tersebut. Salah satunya atas keberadaan terumbu karang Tapteng yang diklim Bupati terindah di perairan Sumatera bahkan Indonesia. "Masih orisinal! Meski di sebagian tempat sudah ada yang rusak akibat illegal fishing," kata Bupati.

Bupati mengatakan, untuk menjaga dan melestarikan keindahan alam itu, pihaknya (Pemkab Tapteng) terus melakukan sosialisasi di tengah masyarakat dengan melibatkan Pemerintah Kecamatan hingga Kepala Desa (Kades).

"Kita ingatkan, jangan setelah ikan tidak ada para nelayan mengeluh ke Bupati. Karena kita tahu, ikan ada kalau sarangnya ada. Sedangkan terumbu karang adalah sarang ikan," kata Bupati. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7540 seconds (0.1#10.140)