Mahasiswa Unpar tewas didor perampok
A
A
A
Sindonews.com - Seorang mahasiswa Universitas Katholik Parahyangan (Unpar) swasta di Bandung, Harindaka Maruti (20), tewas ditembak, Jumat (20/4/2012). Peristiwa terjadi selang sehari setelah kasus perampokan bersenpi yang terjadi di Jalan Petrakomala, Bandung, Kamis 19 April 2012 kemarin.
Keterangan saksi, Dedi Kusnaedi (50), penembakan terjadi selepas salat Jumat sekira pukul 13.00 WIB di Jalan Cigadung Raya Barat dekat kios Batu Alam No 9 RT 1 RW 2 Kampung Cipaheut Kidul Kelurahan Cigadung Kecamatan Cibeunying Kaler.
Saat itu, korban mengendarai motor dengan kakaknya, Danan Daka Mumpuni (24), untuk mengejar pencuri di rumah korban Jalan Cigadung Endah 68 Bandung. Jaraknya sekira 500 meter dengan rumah korban.
Tiba di lokasi, mereka menemukan pelaku empat orang yang menggunakan dua motor. Saat itulah terjadi keributan antara korban dan pelaku. Selanjutnya, kejadian berlangsung cepat, sekira lima menit. Terjadi letusan senjata api.
"Korban sempat dihajar, ditendan-tendang, lalu ditembak," kata Dedi, di lokasi kejadian, Jumat (20/4/2012).
Dedi mengaku, ada warga yang mendengar letusan senjata api hingga dua kali. Ada juga warga yang melihat kejadian itu. Bahkan ada polisi di lokasi kejadian.
"Ada saksi polisi. Warga juga takut mau menolong karena pelaku bawa senjata. Setelah kejadian, baru warga mengerumuni korban," tuturnya.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Abdul Rakhman Baso mengatakan, sebelum terjadi penembakan, pelaku mencuri dulu rumah korban yang sepi. Pelaku kabur membawa Laptop Sony Vaio dan uang 6.000 Dollar. Lalu korban berusaha mencari pelaku.
Saat bertemu dengan pelaku itulah, korban ditembak di bagian ketiak badan bawah ketiak dari kiri tembus ke bawah ketiakan kanan. "Korban meninggal di RS Boromeous," singkatnya, di rumah korban.
Pantauan wartawan, rumah korban di Jalan Cigadung Endah 68 Bandung, tampak beberapa mahasiswa dan dosen korban. Diketahui, korban merupakan putera Guru Besar Hukum Tata Negara Unpar Prof DR Koernatmanto Soetoprawiro. (wbs)
Keterangan saksi, Dedi Kusnaedi (50), penembakan terjadi selepas salat Jumat sekira pukul 13.00 WIB di Jalan Cigadung Raya Barat dekat kios Batu Alam No 9 RT 1 RW 2 Kampung Cipaheut Kidul Kelurahan Cigadung Kecamatan Cibeunying Kaler.
Saat itu, korban mengendarai motor dengan kakaknya, Danan Daka Mumpuni (24), untuk mengejar pencuri di rumah korban Jalan Cigadung Endah 68 Bandung. Jaraknya sekira 500 meter dengan rumah korban.
Tiba di lokasi, mereka menemukan pelaku empat orang yang menggunakan dua motor. Saat itulah terjadi keributan antara korban dan pelaku. Selanjutnya, kejadian berlangsung cepat, sekira lima menit. Terjadi letusan senjata api.
"Korban sempat dihajar, ditendan-tendang, lalu ditembak," kata Dedi, di lokasi kejadian, Jumat (20/4/2012).
Dedi mengaku, ada warga yang mendengar letusan senjata api hingga dua kali. Ada juga warga yang melihat kejadian itu. Bahkan ada polisi di lokasi kejadian.
"Ada saksi polisi. Warga juga takut mau menolong karena pelaku bawa senjata. Setelah kejadian, baru warga mengerumuni korban," tuturnya.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Abdul Rakhman Baso mengatakan, sebelum terjadi penembakan, pelaku mencuri dulu rumah korban yang sepi. Pelaku kabur membawa Laptop Sony Vaio dan uang 6.000 Dollar. Lalu korban berusaha mencari pelaku.
Saat bertemu dengan pelaku itulah, korban ditembak di bagian ketiak badan bawah ketiak dari kiri tembus ke bawah ketiakan kanan. "Korban meninggal di RS Boromeous," singkatnya, di rumah korban.
Pantauan wartawan, rumah korban di Jalan Cigadung Endah 68 Bandung, tampak beberapa mahasiswa dan dosen korban. Diketahui, korban merupakan putera Guru Besar Hukum Tata Negara Unpar Prof DR Koernatmanto Soetoprawiro. (wbs)
()