Pemasang bom di Yogya sudah ahli

Kamis, 19 April 2012 - 08:55 WIB
Pemasang bom di Yogya...
Pemasang bom di Yogya sudah ahli
A A A
Sindonews.com – Ledakan bom rakitan di kompleks Stadion Mandala Krida Yogyakarta dilakukan oleh orang yang sudah terlatih dalam merakit bom. Kasat Brimob Polda DIY Kombes Pol Gatot Sudibyo mengatakan ledakan bom yang terjadi termasuk low explosive.

Bom yang meledak dirangkai dengan rangkaian elektrik yang cukup rumit dan tidak sesederhana yang dibayangkan.

”Bom yang meledak diduga kuat dilakukan oleh orang yang sudah terlatih,” ucapnya menjelaskan, Rabu 18 April 2012.

Gatot menganalisa, pelaku yang meledakkan bom saat kejadian masih berada tidak jauh dari lokasi ledakan bom. Hal itu dia ketahui dari alat yang digunakan untuk meledakkan bom,yakni dengan media kabel sepanjang sembilan meter.

Meski belum diketahui pelaku peledakan, sejauh yang dia ketahui jenis bom semacam itu baru pertama kali terjadi di wilayah Yogyakarta. Meski tidak mengakibatkan korban jiwa, ledakan bom pada Selasa 17 April siang merupakan teror yang kedua kalinya terjadi di Kota Yogyakarta dalam dua pekan terakhir.

Sebelumnya, teror yang ditemukan di Balai Kota Yogyakarta di mana ada orang yang menaruh tas hitam bertuliskan 'awas ada bom’ namun setelah diperiksa hanya berisi dua buah batu bata.

”Teror bom itu intinya untuk menakut-nakuti. Masyarakat Yogya diharapkan tidak terpengaruh dengan teror bom yang terjadi,” ujarnya.

Kapolda DIY Brigjen Pol Tjuk Basuki menegaskan orang yang memasang bom itu memiliki tujuan untuk mengalihkan perhatian di saat polisi melakukan pengamanan jalannya sidang vonis Bambang Tedi.Dia menilai apa yang dilakukan pelaku hanya mainmain dan memanfaatkan kesempatan itu untuk memasang bom.

”Itu termasuk tradisional, tidak ada mur atau paku, yang ditemukan hanya kabel dan aki dan itu bisa dibeli di mana saja. Saya tidak menuduh kelompok mana yang memasang, yang jelas yang memasang ingin mengalihkan perhatian. Kita juga tidak akan meminta keterangan dari dua kelompok itu terkait ledakan yang terjadi,” ujar Kapolda.

Secara terpisah, Ketua Jogja Police Watch (JPW) Asril Sutan Marajo menilai polisi kecolongan dalam melakukan pengamanan. Saat terjadi ledakan, ada banyak polisi yang berjaga di seberang jalan untuk mengamankan sidang di Pengadilan Negeri (PN) Yogyakarta.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5967 seconds (0.1#10.140)