Diduga stres, 6 peserta UN mundur

Rabu, 18 April 2012 - 08:12 WIB
Diduga stres, 6 peserta UN mundur
Diduga stres, 6 peserta UN mundur
A A A
Sindonews.com - Sedikitnya enam siswa di Kota Tasikmalaya mengundurkan diri dan tidak mengikuti ujian nasional (UN) atau UN susulan.

Dugaan sementara, mereka mengalami sakit, baik fisik maupun gangguan psikis. Enam siswa itu yakni tiga siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), dua siswa Madrasah Aliyah (Aliyah) MA, dan satu siswa Sekolah Menengha Kejuruan (SMK).

”Mereka mengundurkan diri saat ini, tapi kami masih melihat perkembangan ke depan apakah akan mengulang atau tidak,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Endang Suherman, Selasa (17 April 2012).

Menurut dia, pihak sekolah masing-masing siswa hanya menjelaskan penyakit yang diderita siswa tersebut berat, tanpa memberitahukan jenis penyakitnya.

”Jika ada siswa yang akhirnya mau mengikuti UN susulan,kami sangat terbuka dan mempersilakannya, hal itu tergantung orang tua serta siswanya. Saya sudah meminta guru dan kepala sekolah membujuk siswa dan orang tuanya, karena sayang jika mereka tidak lulus setelah tiga tahun belajar,” jelas Endang.

Psikolog Universitas Jenderal Ahmad Yani (Unjani) Dita Mediasari mengatakan, UN kerap menimbulkan kecemasan berlebihan pada siswa dan berpotensi menimbulkan penyakit kejiwaan.

Selama paradigma berpikir tentang ujian belum diubah, potensi tersebut akan selalu menghantui siswa. Menurut dia, paradigma berpikir masyarakat yang masih menilai ujian sebagai sesuatu yang ditakuti terus terpelihara hingga saat ini. Padahal, UN merupakan evaluasi menuju tahap pengembangan.

”Bahkan, kecemasan dan ketakutan tidak hanya dialami siswa, namun orang tua dan guru mengalami hal serupa. Akhirnya, siswa mengalami depresi,” ujarnya.

Begitu pun dengan guru, standardisasi pendidikan yang tidak jelas membuat guru harap-harap cemas saat anak didiknya menjalani UN karena guru tak mau dinilai gagal mendidik siswanya.

”Jarang ada pemikiran yang mengarah positif thinking, kebanyakan negative thinking. Semua itu akhirnya membentuk kecemasan kolektif,” jelasnya.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7948 seconds (0.1#10.140)