Bocah lima tahun dibunuh ayahnya
A
A
A
Sindonews.com - Tiara binti Ma’mun, bocah berusia lima tahun warga Dusun Krajan, Desa Pasirkamuning, Kecamatan Telagasari tewas setelah digorok ayahnya, Ma’mun.
Berdasarkan informasi, aksi nekad Ma’mun diduga frustasi setelah terlilit utang karena tidak memiliki pekerjaan tetap. Untuk mendapatkan peruntungan, dia berguru kepada seseorang di Sukabumi yang kemudian diharuskan membunuh anaknya sendiri.
Tindakan keji itu pun dilakukannya. Ma’mun menggorok leher anaknya yang sedang tidur dengan menggunakan pisau daging. Setelah membunuh, pelaku memanggil lima orang tetangganya, Bukhori, Husen, Junaidi,Amin Mu’min, AlKhotijah dan Entin.
Mereka dikumpulkan di dapur dengan dimintai uang sebesar Rp50.000 untuk membeli kain kafan. Mereka juga diancam dibunuh jika keluar rumah dan disuruh untuk memandikan jenazah Tiara.
”Saat itu pelaku menyuruh Bukhori membeli kain kafan dan dia tidak pergi ke pasar melainkan melapor ke Polsek Telagasari,” kata Kapolsek Telagasari, AKP Syafari menjelaskan, Minggu 15 April 2012.
Menurut Syafari, pelaku baru pulang dari Sukabumi sekitar dua hari sebelum pembunuhan terjadi. Akan tetapi pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah aksi tersebut berkaitan dengan ilmu yang dipelajarinya atau karena gangguan psikologis.
”Kita belum bisa menyimpulkan motif dari pembunuhan yang dilakukannya tersebut,” ujarnya.
Hasil olah tempat kejadian, Tim Identifikasi Polres Karawang berhasil menemukan pisau daging yang disimpan di dalam ember yang ditumpuk dengan cucian baju basah. Selain itu, baju korban dan baju pelaku juga diamankan petugas karena terdapat bercak darah. Sementara itu, korban mengalami luka di bagian leher. Tulang lehernya nampak terlihat.
Saat dilakukan penangkapan, kata Syafari, pelaku sudah dalam kondisi bersih dan tidak terlihat ada bercak darah.
Pelaku hanya menggunakan kain sarung dan tanpa memakai baju dan celana. Saat ditangkap, Ma’mun tengah tidur beralaskan tikar dan bantal.
”Kini pelaku sudah diamankan dan terus dilakukan pemeriksaan. Sedangkan jenazah korban sudah dibawa ke RSUD Karawang untuk menjalani otopsi,” jelasnya.
Kapolres Karawang AKBP Arman Achdiat menyatakan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan kejiwaan pelaku untuk mengetahui kondisi psikologisnya.
Hal itu untuk mengetahui motif pembunuhan yang dilakukannya. Apakah kelainan jiwa atau ada latar belakang lainnya.Kami terus lakukan pendalaman,” tuturnya.(azh)
Berdasarkan informasi, aksi nekad Ma’mun diduga frustasi setelah terlilit utang karena tidak memiliki pekerjaan tetap. Untuk mendapatkan peruntungan, dia berguru kepada seseorang di Sukabumi yang kemudian diharuskan membunuh anaknya sendiri.
Tindakan keji itu pun dilakukannya. Ma’mun menggorok leher anaknya yang sedang tidur dengan menggunakan pisau daging. Setelah membunuh, pelaku memanggil lima orang tetangganya, Bukhori, Husen, Junaidi,Amin Mu’min, AlKhotijah dan Entin.
Mereka dikumpulkan di dapur dengan dimintai uang sebesar Rp50.000 untuk membeli kain kafan. Mereka juga diancam dibunuh jika keluar rumah dan disuruh untuk memandikan jenazah Tiara.
”Saat itu pelaku menyuruh Bukhori membeli kain kafan dan dia tidak pergi ke pasar melainkan melapor ke Polsek Telagasari,” kata Kapolsek Telagasari, AKP Syafari menjelaskan, Minggu 15 April 2012.
Menurut Syafari, pelaku baru pulang dari Sukabumi sekitar dua hari sebelum pembunuhan terjadi. Akan tetapi pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah aksi tersebut berkaitan dengan ilmu yang dipelajarinya atau karena gangguan psikologis.
”Kita belum bisa menyimpulkan motif dari pembunuhan yang dilakukannya tersebut,” ujarnya.
Hasil olah tempat kejadian, Tim Identifikasi Polres Karawang berhasil menemukan pisau daging yang disimpan di dalam ember yang ditumpuk dengan cucian baju basah. Selain itu, baju korban dan baju pelaku juga diamankan petugas karena terdapat bercak darah. Sementara itu, korban mengalami luka di bagian leher. Tulang lehernya nampak terlihat.
Saat dilakukan penangkapan, kata Syafari, pelaku sudah dalam kondisi bersih dan tidak terlihat ada bercak darah.
Pelaku hanya menggunakan kain sarung dan tanpa memakai baju dan celana. Saat ditangkap, Ma’mun tengah tidur beralaskan tikar dan bantal.
”Kini pelaku sudah diamankan dan terus dilakukan pemeriksaan. Sedangkan jenazah korban sudah dibawa ke RSUD Karawang untuk menjalani otopsi,” jelasnya.
Kapolres Karawang AKBP Arman Achdiat menyatakan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan kejiwaan pelaku untuk mengetahui kondisi psikologisnya.
Hal itu untuk mengetahui motif pembunuhan yang dilakukannya. Apakah kelainan jiwa atau ada latar belakang lainnya.Kami terus lakukan pendalaman,” tuturnya.(azh)
()