Tebing longsor, 3 rumah warga hancur

Senin, 16 April 2012 - 08:01 WIB
Tebing longsor, 3 rumah...
Tebing longsor, 3 rumah warga hancur
A A A
Sindonews.com - Tiga rumah milik Icih (80), Tata (51) dan Edah (46) warga Kampung Citalahab, Desa Cidugaleun, Kecamatan Cigalontang, hancur setelah tertimbun longsoran tebing setinggi 20 meter.

Kendati tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu,namun 12 jiwa penghuni rumah terpaksa mengungsi ke rumah sanak keluarganya yang lebih aman karena ketiga rumah tersebut sudah tidak bisa ditempati lagi mengingat kerusakannya yang sangat parah.Saat peristiwa itu terjadi, sekitar pukul 02.00 WIB seluruh penghuni rumah sedang terlelap tidur kemarin.

“Saat itu memang saya sedang tidur, namun kemudian terbangun setelah mendengar gemuruh di luar rumah. Kemudian saya pun membangunkan anak dan istri saya untuk segera keluar rumah menyelamatkan diri. Di luar sudah terdengar tetangga berteriak-teriak agar segera keluar karena tebing longsor dan sudah dipastikan menimpa rumah,” ungkap Tata yang kini menempati rumah saudaranya yang berjarak sekitar satu kilometer menjelaskan, Minggu 15 April 2012.

Menurut dia, sebelum tebing dibelakang rumahnya longsor, hujan deras memang terus mengguyur kawasan Kabupaten Tasikmalaya sejak pagi dan tidak berhenti hingga malam hari. Tebing yang di atasnya memang gundul karena tidak ada pepohonan akhirnya longsor dan menghancurkan rumah warga.

Terlebih kawasan itu memang dinyatakan rawan pergerakan tanah karena kondisinya yang labil dan merupakan kawasan paling parah saat gempa terjadi pada September 2009 silam.

“Setelah longsor itu warga serta pemilik rumah telah bergotong royong me-mbersihkan puing-puing rumah mereka, untuk sementara mereka mengungsi ke rumah sanak familinya. Namun memang ada satu keluarga yang mengungsi ke KantorKecamatan, kerugian akibat kejadian itu ditaksir mencapai lebih dari Rp40 juta mengingat kondisi rumah yang hancur,” kata Camat Cigalontang Sudirman.

Sementara itu, gempa berkekuatan enam skala Richter (SR) yang berpusat di Pandeglang, Banten, sekitar pukul 02.26 WIB kemarin membuat panik warga di pesisir Pantai Selatan Cipatujah. Pasalnya, getaran gempa dirasakan cukup kuat sehingga warga yang sempat terkena tsunami pada 2006 silam langsung berhamburan keluar rumah untuk memastikan jika air laut tenang.

“Saya sendiri saat gempa masih terjaga, malah sedang nonton bola bersama warga dan saat gempa langsung keluar dan meminta petugas untuk mengecek ke pantai.

Setelah dipastikan tidak ada tanda-tanda Tsunami, akhirnya warga kembali tenang. Namun demikian saya tetap mengimbau agar warga waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana,” ujar Camat Cipatujah Bambang.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0895 seconds (0.1#10.140)