Puskaptis bantah surveinya pesanan Foke

Puskaptis bantah surveinya pesanan Foke
A
A
A
Sindonews.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) sempat diduga menerima pesanan, setelah hasil surveinya mengunggulkan calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta Fauzi Bowo dan pasangannya, Nachrowi Ramli. Bagaimana dengan Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) yang kali ini juga mengunggulkan Foke memenangkan Pilgub DKI?
Direktur Puskaptis Husin Yazid membantahnya adanya dugaan tersebut. Menurutnya, survei yang dilakukan lembaganya dilakukan dengan menerapkan kaidah ilmiah.
"Yang namanya survei, kalau dilakukan benar, dengan kaidah ilmiah, dengan prosedural ilmiah, itu tidak akan beda (tak akan beda dengan LSI kemarin)," ujar Husin kepada wartawan dalam jumpa pers hasil survei persepsi dan perilaku publik terhadap pelaksanaan Pilkada Gubernur DKI Jakarta 2012 di Restoran Sate Senayan, Jalan Raya Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Minggu (15/4/2012).
Dikatakannya, survei yang dilakukan pihaknya dengan pihak LSI menggunakan metodologi yang sama. "Dilakukan dengan metodologi yang sama. Cuma yang membedakan kita dengan LSI, cuma jumlah sampel," tuturnya.
Sebelumnya, Husin menjelaskan, penelitian Puskaptis menggunakan metode survei. Data-data kuantitatif dan kualitatif bersumber dari survei pendapat masyarakat dengan instrumen survei.
Penentuan responden dilakukan secara random sistematis, dimana jumlah sampel sebanyak 1.250 responden, dengan sampling error kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Penarikan sampel dilakukan dengan metode Multistage Random Sampling selama periode 2 sampai 7 April 2012.
"Responden yang terpilih diwawancara lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Setiap pewawancara bertugas untuk satu kelurahan yang hanya terdiri dari 10 responden," tambahnya.
Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia penduduk Provinsi DKI Jakarta yang punya hak pilih dalam Pilkada Provinsi DKI Jakarta tahun 2012. Yakni warga yang telah berusia 16 tahun atau sudah menikah ketika survei dilakukan, diambil secara proporsional pada tingkat Wali kota dan Kecamatan.
Kemudian, quality control terhadap hasil survei dilakukan secara acak sebesar 20 persen, dari total sampel oleh supervisor melalui spotcheck di lapangan.
Sekedar diketahui, dari hasil survei yang dilakukan sejak 2 April hingga 7 April 2012 kemarin, pasangan bakal calon incumbent Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara) berada di posisi teratas dengan perolehan 47,22 persen.
Di posisi kedua adalah pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Basuki T Purnama (Ahok) dengan memperoleh 15,16 persen. Disusul posisi ketiga yaitu pasangan Hidayat Nur Wahid (HNW)-Didik Rachbini dengan 10,28 persen.
Sedangkan di posisi ke empat adalah pasangan independen Faisal Basri-Biem Benjamin dengan 3,17 persen. Sementara di posisi ke lima diperoleh pasangan Alex Noerdin-Nono Sampono dengan 2,3 persen.
Posisi terakhir (ke enam) adalah pasangan independen Hendardji Supandji-A.Riza Patria dengan 1,55 persen. Terdapat 20,32 persen yang mengaku tidak tahu atau tidak menjawab.
Direktur Puskaptis Husin Yazid membantahnya adanya dugaan tersebut. Menurutnya, survei yang dilakukan lembaganya dilakukan dengan menerapkan kaidah ilmiah.
"Yang namanya survei, kalau dilakukan benar, dengan kaidah ilmiah, dengan prosedural ilmiah, itu tidak akan beda (tak akan beda dengan LSI kemarin)," ujar Husin kepada wartawan dalam jumpa pers hasil survei persepsi dan perilaku publik terhadap pelaksanaan Pilkada Gubernur DKI Jakarta 2012 di Restoran Sate Senayan, Jalan Raya Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Minggu (15/4/2012).
Dikatakannya, survei yang dilakukan pihaknya dengan pihak LSI menggunakan metodologi yang sama. "Dilakukan dengan metodologi yang sama. Cuma yang membedakan kita dengan LSI, cuma jumlah sampel," tuturnya.
Sebelumnya, Husin menjelaskan, penelitian Puskaptis menggunakan metode survei. Data-data kuantitatif dan kualitatif bersumber dari survei pendapat masyarakat dengan instrumen survei.
Penentuan responden dilakukan secara random sistematis, dimana jumlah sampel sebanyak 1.250 responden, dengan sampling error kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Penarikan sampel dilakukan dengan metode Multistage Random Sampling selama periode 2 sampai 7 April 2012.
"Responden yang terpilih diwawancara lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Setiap pewawancara bertugas untuk satu kelurahan yang hanya terdiri dari 10 responden," tambahnya.
Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia penduduk Provinsi DKI Jakarta yang punya hak pilih dalam Pilkada Provinsi DKI Jakarta tahun 2012. Yakni warga yang telah berusia 16 tahun atau sudah menikah ketika survei dilakukan, diambil secara proporsional pada tingkat Wali kota dan Kecamatan.
Kemudian, quality control terhadap hasil survei dilakukan secara acak sebesar 20 persen, dari total sampel oleh supervisor melalui spotcheck di lapangan.
Sekedar diketahui, dari hasil survei yang dilakukan sejak 2 April hingga 7 April 2012 kemarin, pasangan bakal calon incumbent Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara) berada di posisi teratas dengan perolehan 47,22 persen.
Di posisi kedua adalah pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Basuki T Purnama (Ahok) dengan memperoleh 15,16 persen. Disusul posisi ketiga yaitu pasangan Hidayat Nur Wahid (HNW)-Didik Rachbini dengan 10,28 persen.
Sedangkan di posisi ke empat adalah pasangan independen Faisal Basri-Biem Benjamin dengan 3,17 persen. Sementara di posisi ke lima diperoleh pasangan Alex Noerdin-Nono Sampono dengan 2,3 persen.
Posisi terakhir (ke enam) adalah pasangan independen Hendardji Supandji-A.Riza Patria dengan 1,55 persen. Terdapat 20,32 persen yang mengaku tidak tahu atau tidak menjawab.
()