Prajurit Raiders juga manusia
A
A
A
Sindonews.com – Tak selamanya prajurit Bataliyon Infantri (Yonif) 500/Raider Kodam Brawijaya selalu bersikap garang. Prajurit elit Kodam V Brawijaya juga layaknya manusia biasa yang bisa menangis, tertawa,sedih,dan gembira.
Setidaknya hal itu terekam dalam pameran foto bertajuk ‘Kehidupan Prajurit dan Keluarga dalam Lensa’ di lantai III Ciputra World Surabaya (CWS). Sebanyak delapan puluh bingkai foto berjajar rapi menunjukkan beragam ekspresi prajurit kodam.
Bagaimana mereka bertemu dan bercanda tawa dengan anakanaknya saat berseragam tentara. Juga bersama istri,memelukanak, sertamelakukanberbagaikegiatanketentaraan, seperti latihan perang kota, perang hutan,danpenanggulanganteroris (gultor).Yonif Raider merupakan pasukan pemukul dari lingkunganTNI- AD.
Uniknya puluhan foto yang bisa disaksikan hingga Senin (16/4),mendatang ini bukanlah jepretan dari seorang fotografer profesional. Melainkan, jepretan dari pegawai sipil di lingkungan Kodam V/Brawijaya.“ Foto tersebut dijepret sendiri oleh anggota sipil, sehingga kegiatan di sekitarnya itulah yang dijadikan sasaran,” tutur istri Panglima Kodam (Pangdam) V Brawijaya, Rini Murtedjo, setelah membuka pameran foto,kemarin. Tak ingin memberikan kesibukan lain sebagai fotografer dadakan, Rini menambahkan, karya foto tersebut diambil dalam waktu sehari saja,yakni 25 Maret, lalu.
Pameran foto yang baru dihelat di areal keramaian ini sekaligus memperingati HUT Persatuan Istri (Persit) TNI-AD Kartika Candra Kirana yang ke-66 tahun. Sehingga, selain pameran karya foto, ada juga produkproduk hasil kerajinan ibu-ibu Persit yang dipajang. Komandan Batalyon Infantri (Danyonif) 500/Raiders Letkol Inf Yulka Endriarta, mengatakan, ke 80 foto yang dipamerkan itu merupakan 80 besar karya yang lolos seleksi terbaik.
“Sebelumnya ada sekitar 324 peserta yang masing-masing mengumpulkan tiga karya. Diseleksi dan yang 80 inilah yang terbaik,” jelasYulka.
Tak hanya itu,rekaman video tentang aksi mereka dalam goltor juga diputar di salah satu ujungnya. Sehingga pengunjung CWS bisa mendapatkan banyak informasi tentang kegiatan- kegiatan prajurit Yonif 500/Raider. Meski acara ini kental dengan nuansa tentara namun tidak ada penonjolan simbol-simbol khas bhayangkara negara tersebut.
Penjaga tampil kasual dengan pakain bebas. “Kami memang tidak sedangdinasketentaraan. Kamisedang ada di masyarakat dan ingin mengenalkan sekaligus mendekatkan diri lewat pameran foto ini,tentang tentara juga manusia biasa,” lanjut Yulka.
“Ternyata tentara juga punya selera humor,” tutur Rizkila, salah satu pengunjung sembari menunjuk satu foto yang menggambarnya dua tentara sedang bersenda gurau. (wbs)
Setidaknya hal itu terekam dalam pameran foto bertajuk ‘Kehidupan Prajurit dan Keluarga dalam Lensa’ di lantai III Ciputra World Surabaya (CWS). Sebanyak delapan puluh bingkai foto berjajar rapi menunjukkan beragam ekspresi prajurit kodam.
Bagaimana mereka bertemu dan bercanda tawa dengan anakanaknya saat berseragam tentara. Juga bersama istri,memelukanak, sertamelakukanberbagaikegiatanketentaraan, seperti latihan perang kota, perang hutan,danpenanggulanganteroris (gultor).Yonif Raider merupakan pasukan pemukul dari lingkunganTNI- AD.
Uniknya puluhan foto yang bisa disaksikan hingga Senin (16/4),mendatang ini bukanlah jepretan dari seorang fotografer profesional. Melainkan, jepretan dari pegawai sipil di lingkungan Kodam V/Brawijaya.“ Foto tersebut dijepret sendiri oleh anggota sipil, sehingga kegiatan di sekitarnya itulah yang dijadikan sasaran,” tutur istri Panglima Kodam (Pangdam) V Brawijaya, Rini Murtedjo, setelah membuka pameran foto,kemarin. Tak ingin memberikan kesibukan lain sebagai fotografer dadakan, Rini menambahkan, karya foto tersebut diambil dalam waktu sehari saja,yakni 25 Maret, lalu.
Pameran foto yang baru dihelat di areal keramaian ini sekaligus memperingati HUT Persatuan Istri (Persit) TNI-AD Kartika Candra Kirana yang ke-66 tahun. Sehingga, selain pameran karya foto, ada juga produkproduk hasil kerajinan ibu-ibu Persit yang dipajang. Komandan Batalyon Infantri (Danyonif) 500/Raiders Letkol Inf Yulka Endriarta, mengatakan, ke 80 foto yang dipamerkan itu merupakan 80 besar karya yang lolos seleksi terbaik.
“Sebelumnya ada sekitar 324 peserta yang masing-masing mengumpulkan tiga karya. Diseleksi dan yang 80 inilah yang terbaik,” jelasYulka.
Tak hanya itu,rekaman video tentang aksi mereka dalam goltor juga diputar di salah satu ujungnya. Sehingga pengunjung CWS bisa mendapatkan banyak informasi tentang kegiatan- kegiatan prajurit Yonif 500/Raider. Meski acara ini kental dengan nuansa tentara namun tidak ada penonjolan simbol-simbol khas bhayangkara negara tersebut.
Penjaga tampil kasual dengan pakain bebas. “Kami memang tidak sedangdinasketentaraan. Kamisedang ada di masyarakat dan ingin mengenalkan sekaligus mendekatkan diri lewat pameran foto ini,tentang tentara juga manusia biasa,” lanjut Yulka.
“Ternyata tentara juga punya selera humor,” tutur Rizkila, salah satu pengunjung sembari menunjuk satu foto yang menggambarnya dua tentara sedang bersenda gurau. (wbs)
()