Pegadaian Samarinda dirampok komplotan bersenpi
A
A
A
Sindonews.com - Empat orang perampok dengan senjata api (senpi) menyatroni Pegadaian Unit Cabang Pembantu Pasar Mangkupalas, Jalan Pattimura, Kelurahan Masjid, Kecamatan Samarinda Seberang, Samarinda, Kalimantan Timur.
Para pelaku berhasil menggasak uang tunai Rp10 juta, satu kalung emas dan sebuah liontin. Beruntung brankas tidak berhasil dibongkar.
Dalam olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dilakukan Kepolisian Sektor Kota (Polsekta) Samarinda Seberang, empat pelaku berbagi peran. Dengan menggunakan dua unit sepeda motor, tiga pelaku langsung masuk ke dalam pegadaian.
Satu pelaku berjaga di depan, satu pelaku menjaga satu pegawai dan satu petugas keamanan yang sebelumnya sudah diikat dengan kabel tembaga, sedangkan dua pelaku beraksi mencari barang berharga.
"Pelaku gagal membongkar brankas sehingga hanya mengambil uang dan perhiasan di laci tempat pelayanan. Pelaku langsung kabur ke arah Kecamatan Palaran," kata Kanit Reskrim Polsekta Samarinda, Iptu Maradona AM menjelaskan kepada wartawan di TKP, Kamis (12/4/2012).
Polisi sudah berupaya melakukan penyelidikan dengan mencari petunjuk dengan meminta keterangan pegawai yang disandera serta warga sekitar. Dari keterangan saksi mata, sebelum melarikan diri pelaku sempat mengeluarkan tembakan untuk mencegah tindakan warga sekitar. Namun dalam olah TKP, polisi tidak menemukan bukti senpi seperti selongsong peluru dan efek dari tembakan seperti dinding yang rusak atau korban jiwa.
Menurut seorang saksi mata, ketika ada warga yang hendak melempar kayu balok, pelaku mengeluarkan senpi dan menembakkannya ke arah pelempar.
"Salah satu motor pelaku ada yang sempat kesulitan dinyalakan, jadi suami saya mau melemparkan balok, tapi perampoknya mengeluarkan pistol dan menembakkannya ke arah suami saya," kata Hilda, pemilik toko ponsel yang bersebelahan dengan kantor Pegadaian.
Beruntung, tak ada peluru yang mengenai suaminya. Dari suara letusan, Hilda dan warga sekitar meyakini senjata api. Saat meletus, warga juga melihat ada api yang keluar dari pistol.
"Warga tidak berani mendekat ketika pelaku menembakan senpi dan membiarkan pelaku kabur," tandas Hilda.
Polisi meyakini itu adalah senjata jenis airsoft gun. Namun penyidik masih mencoba menggali lebih dalam untuk mencari petunjuk termasuk jenis senjata apinya. Segala petunjuk yang didapat saat ini sedang dirangkum untuk dijadikan petunjuk.
Sementara itu, pegawai yang menjadi korban perampokan memilih cuti karena trauma. Keduanya diganti dengan petugas lain untuk sementara. Menurut pimpinan sementara Unit Cabang Pembantu Pasar Mangkupalas, Sri Yunanto, di unit itu ada alarm. Karena panik dan perampok bergerak cepat, alarm tidak sempat dibunyikan.
"Pelaku masuk menggunakan helm dan penutup hidung. Jadi wajah pelaku tidak terlihat jelas," kata Sri.(azh)
Para pelaku berhasil menggasak uang tunai Rp10 juta, satu kalung emas dan sebuah liontin. Beruntung brankas tidak berhasil dibongkar.
Dalam olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dilakukan Kepolisian Sektor Kota (Polsekta) Samarinda Seberang, empat pelaku berbagi peran. Dengan menggunakan dua unit sepeda motor, tiga pelaku langsung masuk ke dalam pegadaian.
Satu pelaku berjaga di depan, satu pelaku menjaga satu pegawai dan satu petugas keamanan yang sebelumnya sudah diikat dengan kabel tembaga, sedangkan dua pelaku beraksi mencari barang berharga.
"Pelaku gagal membongkar brankas sehingga hanya mengambil uang dan perhiasan di laci tempat pelayanan. Pelaku langsung kabur ke arah Kecamatan Palaran," kata Kanit Reskrim Polsekta Samarinda, Iptu Maradona AM menjelaskan kepada wartawan di TKP, Kamis (12/4/2012).
Polisi sudah berupaya melakukan penyelidikan dengan mencari petunjuk dengan meminta keterangan pegawai yang disandera serta warga sekitar. Dari keterangan saksi mata, sebelum melarikan diri pelaku sempat mengeluarkan tembakan untuk mencegah tindakan warga sekitar. Namun dalam olah TKP, polisi tidak menemukan bukti senpi seperti selongsong peluru dan efek dari tembakan seperti dinding yang rusak atau korban jiwa.
Menurut seorang saksi mata, ketika ada warga yang hendak melempar kayu balok, pelaku mengeluarkan senpi dan menembakkannya ke arah pelempar.
"Salah satu motor pelaku ada yang sempat kesulitan dinyalakan, jadi suami saya mau melemparkan balok, tapi perampoknya mengeluarkan pistol dan menembakkannya ke arah suami saya," kata Hilda, pemilik toko ponsel yang bersebelahan dengan kantor Pegadaian.
Beruntung, tak ada peluru yang mengenai suaminya. Dari suara letusan, Hilda dan warga sekitar meyakini senjata api. Saat meletus, warga juga melihat ada api yang keluar dari pistol.
"Warga tidak berani mendekat ketika pelaku menembakan senpi dan membiarkan pelaku kabur," tandas Hilda.
Polisi meyakini itu adalah senjata jenis airsoft gun. Namun penyidik masih mencoba menggali lebih dalam untuk mencari petunjuk termasuk jenis senjata apinya. Segala petunjuk yang didapat saat ini sedang dirangkum untuk dijadikan petunjuk.
Sementara itu, pegawai yang menjadi korban perampokan memilih cuti karena trauma. Keduanya diganti dengan petugas lain untuk sementara. Menurut pimpinan sementara Unit Cabang Pembantu Pasar Mangkupalas, Sri Yunanto, di unit itu ada alarm. Karena panik dan perampok bergerak cepat, alarm tidak sempat dibunyikan.
"Pelaku masuk menggunakan helm dan penutup hidung. Jadi wajah pelaku tidak terlihat jelas," kata Sri.(azh)
()