Trauma, murid SD gelar doa tolak gempa
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 di Jalan Chik Ditiro, Banda Aceh mengikuti doa bersama sebelum memulai Kegiatan Belajar Mengajar.
Doa dipimpin salah seorang guru agama. Guru dan murid berharap agar Aceh tidak dilanda gempa susulan dengan skala tinggi yang menyebabkan tsunami.
"Kami dan anak-anak berdoa tolak bala semoga Aceh tidak dilanda bencana lagi," kata Siti Fachriahanum, Kepala Sekolah SDN 3 Banda Aceh, Kamis (12/4/2012).
Menurut Siti, di sekolahnya ada 486 murid, saat gempa dengan kekuatan 8,5 Skala Richter terjadi pukul 15.38 WIB terjadi kemarin, anak-anak sedang berada di sekolah. Kepanikan yang terjadi menyebabkan murid menjadi trauma.
"Doa ini juga untuk pemulihan trauma para murid. Masih banyak murid yang masih trauma," kata Siti.
Siti tidak meliburkan sekolah hari ini. Namun ia sudah berencana menghentikan proses belajar bila gempa susulan terjadi. Pihaknya berharap, para orang tua siaga dan menjemput anak-anaknya kalau gempa terjadi.
"Kita akan amankan anak-anak dulu, baru tutup sekolah kami berharap kalau gempa orang tua segera jemput," kata Siti.
Siti mengaku pihaknya belum mengetahui apa yang harus dilakukan bila terjadi gempa dan tsunami. Pasalnya, disekolah ini belum pernah diselenggarakan pelatihan tanggap bencana.
"Kami harap pihak terkait bersedia mengajarkan kami dan murid-murid menyikapi bencana," katanya.(azh)
Doa dipimpin salah seorang guru agama. Guru dan murid berharap agar Aceh tidak dilanda gempa susulan dengan skala tinggi yang menyebabkan tsunami.
"Kami dan anak-anak berdoa tolak bala semoga Aceh tidak dilanda bencana lagi," kata Siti Fachriahanum, Kepala Sekolah SDN 3 Banda Aceh, Kamis (12/4/2012).
Menurut Siti, di sekolahnya ada 486 murid, saat gempa dengan kekuatan 8,5 Skala Richter terjadi pukul 15.38 WIB terjadi kemarin, anak-anak sedang berada di sekolah. Kepanikan yang terjadi menyebabkan murid menjadi trauma.
"Doa ini juga untuk pemulihan trauma para murid. Masih banyak murid yang masih trauma," kata Siti.
Siti tidak meliburkan sekolah hari ini. Namun ia sudah berencana menghentikan proses belajar bila gempa susulan terjadi. Pihaknya berharap, para orang tua siaga dan menjemput anak-anaknya kalau gempa terjadi.
"Kita akan amankan anak-anak dulu, baru tutup sekolah kami berharap kalau gempa orang tua segera jemput," kata Siti.
Siti mengaku pihaknya belum mengetahui apa yang harus dilakukan bila terjadi gempa dan tsunami. Pasalnya, disekolah ini belum pernah diselenggarakan pelatihan tanggap bencana.
"Kami harap pihak terkait bersedia mengajarkan kami dan murid-murid menyikapi bencana," katanya.(azh)
()