Jepang siap bantu kajian kerusakan gempa di Sumatera
Jepang siap bantu kajian kerusakan gempa di Sumatera
A
A
A
Sindonews.com - Jepang menyatakan kesiapannya untuk membantu Indonesia dalam melakukan kajian kerusakan yang diakibatkan oleh gempa berkekuatan 8,5 skala Richter (SK).
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan Pemerintah Jepang telah menyampaikan bahwa siap membantu dalam mengkaji kerusakan di lokasi bencana gempa bumi di pulau Sumatera.
"Pemerintah Jepang telah menyampaikan kesiapan mengirimkan Tim Assessment ke lapangan jika diperlukan melalui Kedubes Jepang," ujarnya kepada wartawan di kantornya, Rabu (11/4/2012).
Sedangkan di Bengkulu, lanjut dia, gempa terasa sedang di kota Bengkulu. Di Kabupaten Muko-muko gempa tidak dirasakan. Dikatakannya, BPBD Provinsi Bengkulu masih melakukan pendataan.
Sedangkan di Aceh, lanjut dia, jaringan listrik di Provinsi Aceh padam. "Di Aceh, warga di sekitar pantai berlarian ke tempat yang lebih tinggi dan aman. Data korban dan kerusakan masih dilakukan pendataan. Terjadi dua kali gempa susulan dengan kekuatan bervariasi.
Untuk di Kabupaten Simeuleu, sambung dia, gempa terasa keras. "Durasi getaran sekitar 30 detik (termasuk gempa susulan). Jaringan listrik padam. Warga berlarian karena panik dan jalanan macet," ucapnya.
Dituturkannya, BPBD Kabupaten Simeuleu melakukan himbauan kepada masyarakat sekitar agar tidak panik, serta melakukan pendataan dan memonitor ketinggian air laut.(azh)
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan Pemerintah Jepang telah menyampaikan bahwa siap membantu dalam mengkaji kerusakan di lokasi bencana gempa bumi di pulau Sumatera.
"Pemerintah Jepang telah menyampaikan kesiapan mengirimkan Tim Assessment ke lapangan jika diperlukan melalui Kedubes Jepang," ujarnya kepada wartawan di kantornya, Rabu (11/4/2012).
Sedangkan di Bengkulu, lanjut dia, gempa terasa sedang di kota Bengkulu. Di Kabupaten Muko-muko gempa tidak dirasakan. Dikatakannya, BPBD Provinsi Bengkulu masih melakukan pendataan.
Sedangkan di Aceh, lanjut dia, jaringan listrik di Provinsi Aceh padam. "Di Aceh, warga di sekitar pantai berlarian ke tempat yang lebih tinggi dan aman. Data korban dan kerusakan masih dilakukan pendataan. Terjadi dua kali gempa susulan dengan kekuatan bervariasi.
Untuk di Kabupaten Simeuleu, sambung dia, gempa terasa keras. "Durasi getaran sekitar 30 detik (termasuk gempa susulan). Jaringan listrik padam. Warga berlarian karena panik dan jalanan macet," ucapnya.
Dituturkannya, BPBD Kabupaten Simeuleu melakukan himbauan kepada masyarakat sekitar agar tidak panik, serta melakukan pendataan dan memonitor ketinggian air laut.(azh)
()
Explore More