Lihat korban sekarat nafsu Ar makin memuncak
A
A
A
Sindonews.com - Sebenarnya tidak ada niatan bagi Ar (21), pelaku pembunuhan untuk menyetubuhi Lilik Andriana (Korban). "Saya nafsu ketika korban sekarat sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya. Makanya langsung saya lepas celananya," kata Ar di hadapan petugas di Mapolrestabes Surabaya, Jalan Taman Sikatan, Kamis (5/4/2012).
Ia membatah jika dituduh melakukan pemerkosaan terhadap kakak sepupunya itu. "Ndak ada niatan sebelumnya pak. Tapi ketika saya sedang menindih tubuhnya tiba-tiba nasfu. saya ndak merkosa pak tapi hanya mengesek-gesekkan saja dan langsung keluar," tambah warga Desa Sadar tengah Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto ini.
Ar nekad membunuh korban agar aksinya tidak diketahui. Pasalnya, saat dicekik dan perkosaan itu korban dalam keadaan masih hidup. "kalau dia masih hidup akan lapor polisi. makanya saya bunuh saja tapi saya menyesal pak," ujar kepada petugas.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Tri Maryanto menyebut, pembunuhan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yayasan Yarsis) ini dilakukan Ar ketika korban dalam keadaan lemas. Dengan cara menyayat lengan bagian kanan tepat di urat nadi. Aksi pembunuhan itu direncanakan. Hal itu terlihat ketika sebelum membunuh korban sempat keluar mengambil batu paving dan mengunci pintu rumah.
"Seteleh mencekik yang pertama pelaku ke dapur untuk mengambil pisau. Baru setelah itu, korban keluar dari kamar dan dicekik, nyaris diperkosa dan disayat tangannya hingga akhirnya tewas," jelasnya. Korban ditemukan dengan kondisi bersimbah darah dan setengah telanjang. (wbs)
Ia membatah jika dituduh melakukan pemerkosaan terhadap kakak sepupunya itu. "Ndak ada niatan sebelumnya pak. Tapi ketika saya sedang menindih tubuhnya tiba-tiba nasfu. saya ndak merkosa pak tapi hanya mengesek-gesekkan saja dan langsung keluar," tambah warga Desa Sadar tengah Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto ini.
Ar nekad membunuh korban agar aksinya tidak diketahui. Pasalnya, saat dicekik dan perkosaan itu korban dalam keadaan masih hidup. "kalau dia masih hidup akan lapor polisi. makanya saya bunuh saja tapi saya menyesal pak," ujar kepada petugas.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Tri Maryanto menyebut, pembunuhan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yayasan Yarsis) ini dilakukan Ar ketika korban dalam keadaan lemas. Dengan cara menyayat lengan bagian kanan tepat di urat nadi. Aksi pembunuhan itu direncanakan. Hal itu terlihat ketika sebelum membunuh korban sempat keluar mengambil batu paving dan mengunci pintu rumah.
"Seteleh mencekik yang pertama pelaku ke dapur untuk mengambil pisau. Baru setelah itu, korban keluar dari kamar dan dicekik, nyaris diperkosa dan disayat tangannya hingga akhirnya tewas," jelasnya. Korban ditemukan dengan kondisi bersimbah darah dan setengah telanjang. (wbs)
()