Bencana longsor menerjang Jabar

Rabu, 04 April 2012 - 08:24 WIB
Bencana longsor menerjang Jabar
Bencana longsor menerjang Jabar
A A A
Sindonews.com – Bencana longsor melanda beberapa kota dan kabupaten di Jawa Barat. Longsor menghancurkan rumah warga dan menutup akses jalan. Meski demikian, longsor tidak merenggut korban jiwa.

Di Kabupaten Sukabumi, tiga rumah di Kampung Lebak RT 28/10, Desa Pondokaso Landeuh, Kecamatan Parungkuda, Senin (2/4) malam, hancur diterjang longsor.

Bencana tersebut mengakibatkan seorang penghuni terluka karena tertimpa material bangunan rumah yang ambruk. Tanah tebing setinggi kurang lebih 15 meter di sekitar permukiman warga ambrol akibat diguyur hujan dan luapan air dari irigasi.Longsoran tanah bercampur material batu dan pepohonan mengempas permukiman. Ketua RT 28/10 Juhardi menjelaskan, tiga rumah yang terkena longsor itu masing-masing milik Endang (45) Yayang Suryatna (35) dan Cece (40).

“Saat kejadian warga berada di rumah. Umumnya kerusakan rumah itu terjadi pada dinding bangunan. Hingga kemarin tiga rumah itu belum bisa dihuni karena lantai rumah tertimbun longsoran tanah,” ujarnya menjelaskan Senin 4 April 2012.

Diperkirakan para korban menderita kerugian material hingga puluhan juta. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Asep Wahyu NB mengimbau warga lebih mewaspadai perubahan cuaca saat ini yang tengah memasuki musim penghujan.

“Sebab, kondisi tebing saat ini relatif labil karena mengalami keretakan pada musim kemarau,” ucapnya.

Hujan yang mengguyur Kabupaten Majalengka sejak Senin sore mengakibatkan satu rumah milik Dedi,40, warga Blok Bojongsari RT 6/1 Desa Kondangmekar, Kecamatan Cingambul, tertimbun longsor tebing setinggi tiga meter.

“Saat kejadian, keluarga sedang tidur. Kami terbangun karena kaget mendengar suara benturan. Longsoran tidak sampai ke ruang tidur, sehingga kami selamat,” katanya.

Camat Cingambul Yoyo mengatakan, daerah tersebut masuk zona rawan musibah longsor. Geografis Kecamatan Cingambul yang berada di dataran tinggi menjadi salah satu penyebab daerah tersebut rawan longsor. Sebuah tebing cadas setinggi 30 meter di Desa/Kecamatan Mangunjaya, Kabupaten Ciamis, kemarin ambrol menimpa belakang rumah Dinas Kantor Kecamatan Mangunjaya.

Selain menimpa dinding belakang rumah dinas,bongkahan tebing cadas juga menghantam tembok pembatas dan musala. Akibatnya, dinding belakang rumah dinas mengalami retak. Akibat hujan deras disertai angin kencang mencapai 50 km/jam, longsor susulan kembali terjadi di Kampung Gembor, RT 03/01,Desa Sukamulya. Kutawaringin.

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, kemarin,longsor susulan ini mengakibatkan kerusakan berat pada 15 rumah yang dihuni 25 kepala keluarga terdiri dari 74 jiwa, 10 balita, satu orang lanjut usia,dan dua ibu hamil. Sementara warga yang rumahnya rusak berat dan terancam longsor telah mengungsi ke rumah tetangga terdekat yang aman dari ancaman longsor.

Longsor susulan ini tidak menimbulkan korban jiwa, namun kerugian diperkirakan ratusan juta rupiah.“Ada dua rumah warga yang dihuni enam jiwa juga terancam longsor sehingga untuk sementara warga diungsikan ke rumah tetangga,” kata Camat Kutawaringin Yosep Nugraha, kemarin.

Sementara itu, Jalan Cilame di Desa Cilame, Kutawaringin yang menghubungkan jalur alternatif Soreang- Cililin terputus akibat tertimbun longsoran tanah.

Longsor susulan makin mengancam warga Desa Cilame,tepatnya di Kampung Neglasari RT 01/12, terutama enam rumah yang dihuni 26 jiwa hanya tinggal menunggu longsoran tanah dari bukit terjadi. Sejumlah titik di dua desa di Kecamatan Kutawaringin kerap dilanda longsor susulan seperti yang terjadi terakhir pada 25 Februari lalu.

Longsor susulan ini mengakibatkan kerusakan di sejumlah rumah warga seperti di Kampung CinangkaRT 04/08,dimana satu rumah milik Juju, (57) yang dihuni tiga jiwa mengalami rusak berat dan 10 rumah lainnya mengalami rusak ringan dan terancam longsor susulan.

“Kami kesulitan untuk menembus medan longsor dengan alat-alat berat karena memang akses jalan yang kurang memadai,” ungkap pelaksana harian BPBD Kabupaten Bandung Ayi Koswara.

Tebing setinggi enam meter di Jalan Kolonel Masturi (Kolmas) dekat kawasan Curug Cimahi di RT 04/12, Desa Cihanjuang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB), longsor. Hal ini dikarenakan hujan deras yang turun sehingga tebing tanah tanpa pengaman yang dua tahun ke belakang sempat longsor kembali longsor.

Saksi mata Dikdi (12) mengaku longsor terjadi sekitar pukul 18.00 WIB setelah lebih dari satu jam kawasan Parongpong dilanda hujan deras. Saat itu dia di warung miliknya ketika tiba-tiba tanah dari tebing setinggi enam meter dan lebar 12 meter itu berjatuhan ke jalan. Akses jalan menuju Kampung Pasir Banen terputus akibat longsor, setelah hujan deras di wilayah Kampung Pasir Banen, Desa Mekarjaya, Kecamatan Mande,Cianjur.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, longsor terjadi di dua titik dengan jarak sekitar 20 meter. Pada titik pertama, material longsor menutup badan jalan hingga ketinggian sekitar 30-50 sentimeter dengan panjang sekitar 20 meter. Sementara di titik kedua, yang jaraknya tak jauh dari titik lokasi longsor pertama, mengakibatkan jalan putus sepanjang 150 meter.

Putusnya jalan tersebut diakibatkan terbawa material longsoran dari ketinggian sekitar 200 meter. Yanto, 52,warga Kampung Tegal Panjang,Desa Mekar Jaya, Mande, mengatakan, peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa dan warga harus memutar melalui Kampung Babakan Karet untuk ke kota.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9554 seconds (0.1#10.140)