Tahanan tewas, lima polisi diperiksa
A
A
A
Sindonews.com - Dugaan kekerasan dilakukan polisi terhadap tahanan hingga tewas kembali terjadi. Setelah sebelumnya pernah terjadi di Polres Sijunjung, kali ini terjadi di Polsek Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.
Tersangka pencurian sepeda motor bernama Erik Alamsyah (21) tewas setelah diinterogasi penyidik. Kondisi warga Nagari Cupak, Gunung Talang, Solok, Sumbar ini juga terluka. Tangan dan kaki patah, selain itu wajahnya lebam dan berbusa. Tidak itu saja, dada korban juga remuk.
Peristiwa itu sendiri terjadi Jumat 29 Maret 2012, beberapa jam setelah Erik tertangkap tangan mencuri sepeda motor. Setelah dilakukan otopsi, jenazah Erik sudah dimakamkan. Namun demikian, atas desakan pihak keluarga, polisi mengusut kematian Erik.
Kapolres Bukittinggi AKBP Eko Nugroho mengakui kematian terdapat kejanggalan dari kematian Erik.
"Memang ada yang janggal pada kematian tersangka ini, ada luka bekas penganiayaan sehingga kita lakukan penyelidikan terhadap anggota polsek yang menangkap," jelasnya Eko di Mapolres Bukittinggi, Sumatera Utara, Senin (2/4/2012).
Maka itu, saat ini Propam Polda Sumbar telah memeriksa lima anggota Polsek Bukittinggi yang menginterogasi tersangka. Untuk mengusutnya, Polda Sumbar melibatkan bantuan dari Komnas HAM dan LBH.
Erik sendiri sebelumnya ditangkap tim burus sergap (buser) ketika kedapatan mencuri sepeda motor di sebuah Gang Mesjid Jamik, Anak AIA, Mandiangin Jumat 30 Maret 2012 siang. Menurut warga, sebelum ditangkap sempat terjadi kejar-kejaran antara polisi dengan Erik, polisi juga sempat melepas tembakan peringatan.
Namun setelah dibawa ke kantor polisi, beberapa jam kemudian, Erik dikabarkan tewas dan dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat RS Ahmad Mukhtar di Bukittinggi. Selanjutnya, jenazah diotopsi di Rumah Sakit M Jamil Padang.(lin)
Tersangka pencurian sepeda motor bernama Erik Alamsyah (21) tewas setelah diinterogasi penyidik. Kondisi warga Nagari Cupak, Gunung Talang, Solok, Sumbar ini juga terluka. Tangan dan kaki patah, selain itu wajahnya lebam dan berbusa. Tidak itu saja, dada korban juga remuk.
Peristiwa itu sendiri terjadi Jumat 29 Maret 2012, beberapa jam setelah Erik tertangkap tangan mencuri sepeda motor. Setelah dilakukan otopsi, jenazah Erik sudah dimakamkan. Namun demikian, atas desakan pihak keluarga, polisi mengusut kematian Erik.
Kapolres Bukittinggi AKBP Eko Nugroho mengakui kematian terdapat kejanggalan dari kematian Erik.
"Memang ada yang janggal pada kematian tersangka ini, ada luka bekas penganiayaan sehingga kita lakukan penyelidikan terhadap anggota polsek yang menangkap," jelasnya Eko di Mapolres Bukittinggi, Sumatera Utara, Senin (2/4/2012).
Maka itu, saat ini Propam Polda Sumbar telah memeriksa lima anggota Polsek Bukittinggi yang menginterogasi tersangka. Untuk mengusutnya, Polda Sumbar melibatkan bantuan dari Komnas HAM dan LBH.
Erik sendiri sebelumnya ditangkap tim burus sergap (buser) ketika kedapatan mencuri sepeda motor di sebuah Gang Mesjid Jamik, Anak AIA, Mandiangin Jumat 30 Maret 2012 siang. Menurut warga, sebelum ditangkap sempat terjadi kejar-kejaran antara polisi dengan Erik, polisi juga sempat melepas tembakan peringatan.
Namun setelah dibawa ke kantor polisi, beberapa jam kemudian, Erik dikabarkan tewas dan dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat RS Ahmad Mukhtar di Bukittinggi. Selanjutnya, jenazah diotopsi di Rumah Sakit M Jamil Padang.(lin)
()