Bentrok di Palopo, mata mahasiswa pecah
A
A
A
Sindonews.com - Dari 15 korban bentrokan di Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), Riswan Hamid mahasiswa Universitas Cokroaminoto (Uncokro) Palopo paling parah, karena bola mata kanannya pecah terkena lemparan benda keras. Bola mata korban terus mengeluarkan darah dan dirawat insentif di UGD Atmedika.
"Sesuai pemeriksaan medis, korban (Riswan Hamid) mengalami luka serius pada mata kanan. Bola mata kanan korban pecah diduga kena benda keras dan harus segera ditangani dokter ahli mata," kata Dokter jaga di RS Atmedika Palopo, dr Julyansih Jumat (30/3/2012).
Jika lambat ditangani dokter ahli mata, tim medis khawatir korban akan mengalami kebutaan permanen akibat bola matanya pecah dan kornea matanya mengalami luka serius dan terkontaminasi kuman.
"Kami sebatas memberikan perawatan medis, tetapi secepatnya harus ditangani dokter ahli mata," katanya.
Korban lainnya yang dirawat di RS, rata-rata mengalami luka terbuka pada kepala dan memar. Dokter menyebutkan, sesuai hasil pemeriksaan medis, luka terbuka pada kepala dan wajah para korban, akibat terkena benturan benda keras.
"Tapi, dari 14 korban, salah seorang korban keracunan gas air mata sehingga sesak nafas dan dirawat intensif," kata Syafitri.
Para korban tersebut, sesuai data UGD RS Atmedika, yakni mahasiswa Universitas Cokroaminoto yang dirawat inap akibat luka-lula, di antaranya Riswan Hamid, Ahmad Pasau, Aswar Madjid, Andre, Isnul, Sakti Akbar, Jidar, Ruslan, dan Ahmad Pasau.
Sedangkan, mahasiswa STAIN Palopo adalah Harzal, Ridwan, Akbar, dan Karno. Seorang warga Anggrek bernama Ilham ikut dirawat dan staf pribadi Wali Kota Palopo, Iwan menderita luka memar dan terbuka pada wajah dan pelipis kiri.
Paltiana, aktivis AMPO Palopo mengakui, jumlah mahasiswa lebih banyak mengalami luka-luka karena dikepung dan diserang di Kampus Uncokro Palopo baik oleh petugas kepolisian, Satpol PP, termasuk warga sekitarnya. Dua mahasiswa juga menderita luka serius akibat tertembak.
"Korban luka-luka dari mahasiswa di atas 30-an orang, tetapi hanya 13 orang dirawat di rumah sakit akibat luka serius," kata dia.(azh)
"Sesuai pemeriksaan medis, korban (Riswan Hamid) mengalami luka serius pada mata kanan. Bola mata kanan korban pecah diduga kena benda keras dan harus segera ditangani dokter ahli mata," kata Dokter jaga di RS Atmedika Palopo, dr Julyansih Jumat (30/3/2012).
Jika lambat ditangani dokter ahli mata, tim medis khawatir korban akan mengalami kebutaan permanen akibat bola matanya pecah dan kornea matanya mengalami luka serius dan terkontaminasi kuman.
"Kami sebatas memberikan perawatan medis, tetapi secepatnya harus ditangani dokter ahli mata," katanya.
Korban lainnya yang dirawat di RS, rata-rata mengalami luka terbuka pada kepala dan memar. Dokter menyebutkan, sesuai hasil pemeriksaan medis, luka terbuka pada kepala dan wajah para korban, akibat terkena benturan benda keras.
"Tapi, dari 14 korban, salah seorang korban keracunan gas air mata sehingga sesak nafas dan dirawat intensif," kata Syafitri.
Para korban tersebut, sesuai data UGD RS Atmedika, yakni mahasiswa Universitas Cokroaminoto yang dirawat inap akibat luka-lula, di antaranya Riswan Hamid, Ahmad Pasau, Aswar Madjid, Andre, Isnul, Sakti Akbar, Jidar, Ruslan, dan Ahmad Pasau.
Sedangkan, mahasiswa STAIN Palopo adalah Harzal, Ridwan, Akbar, dan Karno. Seorang warga Anggrek bernama Ilham ikut dirawat dan staf pribadi Wali Kota Palopo, Iwan menderita luka memar dan terbuka pada wajah dan pelipis kiri.
Paltiana, aktivis AMPO Palopo mengakui, jumlah mahasiswa lebih banyak mengalami luka-luka karena dikepung dan diserang di Kampus Uncokro Palopo baik oleh petugas kepolisian, Satpol PP, termasuk warga sekitarnya. Dua mahasiswa juga menderita luka serius akibat tertembak.
"Korban luka-luka dari mahasiswa di atas 30-an orang, tetapi hanya 13 orang dirawat di rumah sakit akibat luka serius," kata dia.(azh)
()