Pos polisi di Samarinda dibakar mahasiswa
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan mahasiswa yang tergabung dari berbagai universitas di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) membakar sebuah pos polisi di Simpang Empat Mal Lembuswana.
Pembakaran tersebut merupakan aksi lanjutan dari penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan ditetapkan pemerintah.
Awalnya sekitar pukul 16.00 Wita mahasiswa bergerak dari depan kampus Universitas Mulawarman dan berjalan kaki sepanjang 500 meter ke simpang empat depan Mal Lembuswana. Sepanjang perjalanan mahasiswa yang turut didukung elemen masyarakat ini juga merusak taman yang ada di median jalan.
Hasilnya, beton berceceran di tengah jalan. Begitu tiba, mahasiswa langsung memblokir Simpang Empat yang sangat padat arus lalu lintas.
Awalnya mahasiswa melakukan orasi secara bergantian dan membakar ban bekas di tengah simpangan. Menjelang petang, mahasiswa kemudian menyerbu pos polisi lalu lintas yang posisinya berada di salah satu sisi simpangan. Pos polisi ini kemudian dibakar. Mahasiswa kemudian membubarkan diri dengan tertib pada pukul 18.00.
Polisi dari Polresta Samarinda menyiagakan pasukan Pengendalian Masyarakat (Dalmas) dibantu personel dari Brimob Polda Kaltim. Polisi tak berbuat banyak melihat aksi mahasiswa ini.
"Kami lebih mengedepankan pendekatan persuasif. Ini instruksi dari atas," kata Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Prapto Santoso usai aksi, Jumat (30/3/2012).(azh)
Pembakaran tersebut merupakan aksi lanjutan dari penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan ditetapkan pemerintah.
Awalnya sekitar pukul 16.00 Wita mahasiswa bergerak dari depan kampus Universitas Mulawarman dan berjalan kaki sepanjang 500 meter ke simpang empat depan Mal Lembuswana. Sepanjang perjalanan mahasiswa yang turut didukung elemen masyarakat ini juga merusak taman yang ada di median jalan.
Hasilnya, beton berceceran di tengah jalan. Begitu tiba, mahasiswa langsung memblokir Simpang Empat yang sangat padat arus lalu lintas.
Awalnya mahasiswa melakukan orasi secara bergantian dan membakar ban bekas di tengah simpangan. Menjelang petang, mahasiswa kemudian menyerbu pos polisi lalu lintas yang posisinya berada di salah satu sisi simpangan. Pos polisi ini kemudian dibakar. Mahasiswa kemudian membubarkan diri dengan tertib pada pukul 18.00.
Polisi dari Polresta Samarinda menyiagakan pasukan Pengendalian Masyarakat (Dalmas) dibantu personel dari Brimob Polda Kaltim. Polisi tak berbuat banyak melihat aksi mahasiswa ini.
"Kami lebih mengedepankan pendekatan persuasif. Ini instruksi dari atas," kata Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Prapto Santoso usai aksi, Jumat (30/3/2012).(azh)
()