PDIP Sidoarjo gelar aksi cap jempol darah
A
A
A
Sindonews.com - Massa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sidoarjo mendesak agar DPRD Sidoarjo menyatakan sikap menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Dalam aksi demo yang diikuti sekitar 1.500 kader PDIP juga menggelar aksi cap jempol darah. Dimulai dari Ketua DPC PDIP Sidoarjo Imam Supii, diikuti pengurus PDIP lainnya, cap jempol darah di atas kain putih itu langsung diikuti oleh kader lainnya.
Koordinator aksi Tito Pradopo mengatakan, aksi cap jempol darah itu sebagai bentuk aksi penolakan atas kenaikan harga BBM. "Kenaikan harga BBM akan semakin menyengsarakan rakyat miskin," ujar Tito menjelaskan, Selasa (27/3/2012).
Pria yang juga Ketua Dewan Kehormatan DPC PDIP Sidoarjo tersebut menambahkan, pihaknya akan mengerahkan massa lebih besar lagi jika pemerintah benar-benar menaikkan harga BBM. Sebab, rakyat kecil jelas-jelas menolak kenaikan harga BBM.
Ribuan massa PDIP yang berasal dari seluruh pelosok Sidoarjo itu memenuhi depan gedung DPRD Sidoarjo. Mereka bergantian berorasi menyuarakan penolakan atas rencana pemerintah yang akan menaikkan harga BBM.
Para petinggi DPC PDIP Sidoarjo, seperti Sekretaris DPC PDIP Taufik Hidayat Triyudhono, Sekretaris DPC Mundzir Dwi Ilmiawan, Wakil Ketua Tarkit Erdianto, Wijono serta beberapa anggota DPRD lain dari PDIP juga ikut berbaur dengan massa. Lebih dari satu jam massa berorasi di depan gedung wakil rakyat itu.
Ketua DPRD Sidoarjo Dawud Budi Sutrisno tidak bisa memenuhi tuntutan kader PDIP tersebut. "Kita akan menyampaikan aspirasi massa PDIP yang menolak kenaikan harga BBM ke pemerintah. Kita hanya bisa menyampaikan saja, kalau ikut menolak kenaikan harga BBM, tergantung dari fraksinya masing-masing," tandasnya.
Sementara itu, Ketua Fraksi Hanura/Gerindra I Wayan Dendra mengatakan kalau fraksinya menolak kenaikan harga BBM. "Saya sudah berkoordinasi dengan anggota fraksi dan sepakat menolak kenaikan harga BBM," tandasnya.(azh)
Dalam aksi demo yang diikuti sekitar 1.500 kader PDIP juga menggelar aksi cap jempol darah. Dimulai dari Ketua DPC PDIP Sidoarjo Imam Supii, diikuti pengurus PDIP lainnya, cap jempol darah di atas kain putih itu langsung diikuti oleh kader lainnya.
Koordinator aksi Tito Pradopo mengatakan, aksi cap jempol darah itu sebagai bentuk aksi penolakan atas kenaikan harga BBM. "Kenaikan harga BBM akan semakin menyengsarakan rakyat miskin," ujar Tito menjelaskan, Selasa (27/3/2012).
Pria yang juga Ketua Dewan Kehormatan DPC PDIP Sidoarjo tersebut menambahkan, pihaknya akan mengerahkan massa lebih besar lagi jika pemerintah benar-benar menaikkan harga BBM. Sebab, rakyat kecil jelas-jelas menolak kenaikan harga BBM.
Ribuan massa PDIP yang berasal dari seluruh pelosok Sidoarjo itu memenuhi depan gedung DPRD Sidoarjo. Mereka bergantian berorasi menyuarakan penolakan atas rencana pemerintah yang akan menaikkan harga BBM.
Para petinggi DPC PDIP Sidoarjo, seperti Sekretaris DPC PDIP Taufik Hidayat Triyudhono, Sekretaris DPC Mundzir Dwi Ilmiawan, Wakil Ketua Tarkit Erdianto, Wijono serta beberapa anggota DPRD lain dari PDIP juga ikut berbaur dengan massa. Lebih dari satu jam massa berorasi di depan gedung wakil rakyat itu.
Ketua DPRD Sidoarjo Dawud Budi Sutrisno tidak bisa memenuhi tuntutan kader PDIP tersebut. "Kita akan menyampaikan aspirasi massa PDIP yang menolak kenaikan harga BBM ke pemerintah. Kita hanya bisa menyampaikan saja, kalau ikut menolak kenaikan harga BBM, tergantung dari fraksinya masing-masing," tandasnya.
Sementara itu, Ketua Fraksi Hanura/Gerindra I Wayan Dendra mengatakan kalau fraksinya menolak kenaikan harga BBM. "Saya sudah berkoordinasi dengan anggota fraksi dan sepakat menolak kenaikan harga BBM," tandasnya.(azh)
()