SPBU sepakat tak layani pengecer
A
A
A
Sindonews.com – Sepuluh SPBU di Kabupaten Kulonprogo sepakat tidak melayani pembelian pengecer bahan bakar minyak (BBM) untuk tujuan komersial terhitung H-2 rencana kenaikan harga BBM, tepatnya Jumat (30/3).
SPBU kembali membuka layanan pembelian setelah 2–3 April, setelah kenaikan harga BBM ditetapkan. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kulonprogo Djunianto Marsudi Utama mengatakan pengecer masih dilayani membeli BBM di SPBU sampai Kamis (29/3),namun tetap menunjukkan surat rekomendasi dari Disperindag ESDM.
“Mulai Jumat (30/3) mendatang warga sudah tidak bisa lagi kulakan BBM di SPBU, ”katanya kemarin. Kesepakatan tersebut dibuat berdasarkan hasil rapat semua pengelola SPBU di Kulonprogo. Tujuannya untuk mencegah terjadinya penimbunan BBM menjelang tanggal pelaksanaan kenaikan BBM.
Ketua Paguyuban Pengusaha SPBU Kulonprogo M Dalduri mengaku penutupan pelayanan pembelian bagi pengecer dilakukan mulai H-2 sebelum kenaikan BBM.Penutupan dilakukan selama tiga sampai empat hari ke depan.”Jadi (penutupan pembelian) diberlakukan sampai sekitar tanggal 2–3 April 2012,”ujarnya.
Penutupan pelayanan tersebut memang hanya diperuntukkan bagi pembeli yang menggunakan jeriken untuk tujuan komersial atau dijual lagi dalam kemasan satu literan. Sementara bagi pembeli yang menggunakan jeriken namun bukan untuk kepentingan komersial tetap dilayani. ”Pembelian BBM untuk bahan bakar genset, baik bagi petani atau rumah sakit tetap dilayani, tetapi kalau untuk dijual lagi dalam kemasan satu literan tidak dilayani,”tandasnya.
Pengelola SPBU 44 556 02 Wates ini membenarkan beberapa hari terakhir mulai terjadi peningkatan jumlah pembelian BBM dari para pengecer.Penyebabnya antara lain rencana kenaikan BBM sudah mulai dekat serta adanya penutupan pelayanan pembelian di SPBU bagi pengecer. “Mulai ada peningkatan dibanding hari-hari sebelumnya. Mulai sekarang rata-rata ada 100 pengecer yang membeli BBM di sini setiap harinya, sebelumnya hanya berkisar 50-60 pengecer,” ungkapnya.
Direktur Perusahaan Daerah (PD) Aneka Usaha ini mengaku dalam sebulan terakhir ini omzet yang diperoleh juga meningkat sekitar 10%.BBM jenis premium yang mengalami peningkatan. Pembelian dari kendaraan roda dua juga meningkat, mungkin karena adanya penutupan pembelian bagi pengecer. Bagus Nurcahyo, pengawas SPBU Sultan Agung Yogyakarta mengatakan, sebelum ada rencana kenaikan harga,setiap hari permintaan BBM berkisar 15–16 ton.
Namun, semenjak muncul rencana kenaikan itu, permintaan tiap hari mengalami kenaikan hingga mencapai 2 ton. “Mendekati kenaikan ini, kita juga diminta selalu siap menerima kiriman pasokan kapan saja meski malam hari,” ungkapnya. (wbs)
SPBU kembali membuka layanan pembelian setelah 2–3 April, setelah kenaikan harga BBM ditetapkan. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kulonprogo Djunianto Marsudi Utama mengatakan pengecer masih dilayani membeli BBM di SPBU sampai Kamis (29/3),namun tetap menunjukkan surat rekomendasi dari Disperindag ESDM.
“Mulai Jumat (30/3) mendatang warga sudah tidak bisa lagi kulakan BBM di SPBU, ”katanya kemarin. Kesepakatan tersebut dibuat berdasarkan hasil rapat semua pengelola SPBU di Kulonprogo. Tujuannya untuk mencegah terjadinya penimbunan BBM menjelang tanggal pelaksanaan kenaikan BBM.
Ketua Paguyuban Pengusaha SPBU Kulonprogo M Dalduri mengaku penutupan pelayanan pembelian bagi pengecer dilakukan mulai H-2 sebelum kenaikan BBM.Penutupan dilakukan selama tiga sampai empat hari ke depan.”Jadi (penutupan pembelian) diberlakukan sampai sekitar tanggal 2–3 April 2012,”ujarnya.
Penutupan pelayanan tersebut memang hanya diperuntukkan bagi pembeli yang menggunakan jeriken untuk tujuan komersial atau dijual lagi dalam kemasan satu literan. Sementara bagi pembeli yang menggunakan jeriken namun bukan untuk kepentingan komersial tetap dilayani. ”Pembelian BBM untuk bahan bakar genset, baik bagi petani atau rumah sakit tetap dilayani, tetapi kalau untuk dijual lagi dalam kemasan satu literan tidak dilayani,”tandasnya.
Pengelola SPBU 44 556 02 Wates ini membenarkan beberapa hari terakhir mulai terjadi peningkatan jumlah pembelian BBM dari para pengecer.Penyebabnya antara lain rencana kenaikan BBM sudah mulai dekat serta adanya penutupan pelayanan pembelian di SPBU bagi pengecer. “Mulai ada peningkatan dibanding hari-hari sebelumnya. Mulai sekarang rata-rata ada 100 pengecer yang membeli BBM di sini setiap harinya, sebelumnya hanya berkisar 50-60 pengecer,” ungkapnya.
Direktur Perusahaan Daerah (PD) Aneka Usaha ini mengaku dalam sebulan terakhir ini omzet yang diperoleh juga meningkat sekitar 10%.BBM jenis premium yang mengalami peningkatan. Pembelian dari kendaraan roda dua juga meningkat, mungkin karena adanya penutupan pembelian bagi pengecer. Bagus Nurcahyo, pengawas SPBU Sultan Agung Yogyakarta mengatakan, sebelum ada rencana kenaikan harga,setiap hari permintaan BBM berkisar 15–16 ton.
Namun, semenjak muncul rencana kenaikan itu, permintaan tiap hari mengalami kenaikan hingga mencapai 2 ton. “Mendekati kenaikan ini, kita juga diminta selalu siap menerima kiriman pasokan kapan saja meski malam hari,” ungkapnya. (wbs)
()