Banjir bandang genangi pemukiman warga
A
A
A
Sindonews.com - Banjir bandang menggenangi pemukiman warga di Bojonegoro. Banjir setinggi 50 sentimeter hingga lutut orang dewasa itu juga menggenangi jalan di kampung dan areal persawahan.
Banjir bandang paling parah terjadi di kawasan Perumahan Pacul Permai di Desa Pacul, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro. Sedikitnya 300 rumah warga di lokasi itu tergenang banjir setinggi lutut. Banjir juga masuk ke rumah warga yang letaknya agak rendah.
Banjir luapan sungai juga menggenangi puluhan rumah warga di lingkungan RT 15 RW 3 Desa Pacul, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro. Hingga kini banjir masih belum surut, sementara warga berusaha memindahkan barang-barang di dalam rumah ke lokasi yang lebih tinggi.
Menurut Yomi, 38, warga RT 15 RW 3 Desa Pacul, mengatakan, banjir bandang mulai datang sejak malam kemarin. Banjir luapan sungai itu berlangsung cepat dan menyeret apa saja yang dilewatinya.
“Air banjir masuk ke dalam rumah hingga setinggi mata kaki,” ujar Yomi saat membersihkan rumahnya, Senin (26/3/2012).
Banjir bandang ini dipicu terjadinya hujan deras yang mengguyur wilayah Bojonegoro selama tiga jam lebih. Air kiriman dari daerah pegunungan dan perbukitan tandus di wilayah selatan Bojonegoro langsung masuk ke sungai-sungai dan mengalir deras menuju ke kawasan Kota Bojonegoro. Luapan sungai itu juga masuk ke areal persawahan.
Di Desa Cengungklung, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro terlihat areal persawahan tergenang banjir luapan anak sungai Bengawan Solo. Padi yang berumur dua minggu terendam hingga pucuk daun.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bojonegoro, Budi Mulyono, mengatakan, hingga kini pihaknya belum mendapatkan laporan resmi dari pihak kecamatan. Sehingga, kata dia, BPBD belum melakukan tindakan apa pun. “Kami belum dapat laporan banjir bandang itu,” ujarnya.
Meski begitu, kata dia, pihaknya tetap memantau perkembangan banjir melalui informasi yang disampaikan oleh warga. Namun, kata dia, sesuai prosedur penanganan banjir baru bisa dilakukan setelah ada laporan resmi dari pihak kecamatan. “Ya, prosedurnya begitu,” kilahnya.
Banjir bandang kerap terjadi di wilayah selatan Bojonegoro. Daerah yang menjadi langganan banjir bandang yaitu Kecamatan Gondang, Bubulan, Sekar, Temayang, Sugihwaras, Sukosewu, Kapas, Balen, Kalitidu, dan Padangan.(azh)
Banjir bandang paling parah terjadi di kawasan Perumahan Pacul Permai di Desa Pacul, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro. Sedikitnya 300 rumah warga di lokasi itu tergenang banjir setinggi lutut. Banjir juga masuk ke rumah warga yang letaknya agak rendah.
Banjir luapan sungai juga menggenangi puluhan rumah warga di lingkungan RT 15 RW 3 Desa Pacul, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro. Hingga kini banjir masih belum surut, sementara warga berusaha memindahkan barang-barang di dalam rumah ke lokasi yang lebih tinggi.
Menurut Yomi, 38, warga RT 15 RW 3 Desa Pacul, mengatakan, banjir bandang mulai datang sejak malam kemarin. Banjir luapan sungai itu berlangsung cepat dan menyeret apa saja yang dilewatinya.
“Air banjir masuk ke dalam rumah hingga setinggi mata kaki,” ujar Yomi saat membersihkan rumahnya, Senin (26/3/2012).
Banjir bandang ini dipicu terjadinya hujan deras yang mengguyur wilayah Bojonegoro selama tiga jam lebih. Air kiriman dari daerah pegunungan dan perbukitan tandus di wilayah selatan Bojonegoro langsung masuk ke sungai-sungai dan mengalir deras menuju ke kawasan Kota Bojonegoro. Luapan sungai itu juga masuk ke areal persawahan.
Di Desa Cengungklung, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro terlihat areal persawahan tergenang banjir luapan anak sungai Bengawan Solo. Padi yang berumur dua minggu terendam hingga pucuk daun.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bojonegoro, Budi Mulyono, mengatakan, hingga kini pihaknya belum mendapatkan laporan resmi dari pihak kecamatan. Sehingga, kata dia, BPBD belum melakukan tindakan apa pun. “Kami belum dapat laporan banjir bandang itu,” ujarnya.
Meski begitu, kata dia, pihaknya tetap memantau perkembangan banjir melalui informasi yang disampaikan oleh warga. Namun, kata dia, sesuai prosedur penanganan banjir baru bisa dilakukan setelah ada laporan resmi dari pihak kecamatan. “Ya, prosedurnya begitu,” kilahnya.
Banjir bandang kerap terjadi di wilayah selatan Bojonegoro. Daerah yang menjadi langganan banjir bandang yaitu Kecamatan Gondang, Bubulan, Sekar, Temayang, Sugihwaras, Sukosewu, Kapas, Balen, Kalitidu, dan Padangan.(azh)
()