Polrestabes kerahkan 1.200 personel
A
A
A
Sindonews.com - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Makassar menyiapkan 1.200 porsonel polisi untuk pengamanan demonstrasi mahasiswa pada Selasa 27 Maret 2012.
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Erwin Triwanto mengatakan, saat ini Polrestabes memiliki sekitar 2.400 personel tetapi hanya separuhnya diturunkan untuk mengantisipasi aksi mahasiswa yang akan digelar serentak secara nasional tersebut. “Kami akan menurunkan di beberapa tempat yang kami klaim daerah rawan anarkis para pengunjuk rasa,” tuturnya di Makassar kemarin.
Sejumlah titik yang dianggap rawan adalah jembatan fly over Jalan Urip Sumohardjo, Gedung DPRD Sulsel, Kantor Gubernur Sulsel,dan DPRD Kota Makassar. Selain itu, aksi penutupan jalan juga dipastikan di depan kampus Universitas 45,Universitas Muslim Indonesia (UMI), Universitas Negeri Makassar (UNM),dan Universitas Hasanuddin (Unhas). “Selain lokasi tersebut,kita juga tempatkan sejumlah porsenel di pusat-pusat perekonomian,” katanya. Polisi juga mengantisipasi penyusupan dalam barisan demonstran seperti yang terjadi di depan pintu I Unhas, Kamis (21/3) lalu.Aksi tersebut mengakibatkan bentrokan dengan polisi.“Jangan sampai seperti yang terjadi di depan Unhas yang tidak mencerminkan penyampaian aspirasi.
Malah ada kasus kriminalitas yakni penjarahan dan pengerusakan,” kata dia. Dalam peristiwa tersebut, enam demonstran telah ditahan di Markas Polda Sulselbar. Mereka adalah NRP,MY,dan Z. Sementara AK, M, dan A yang diketahui anak punk dan masih di bawah umur,dan satunya lagi AFA wajib lapor. Sedangkan empat pelaku lainnya masih dikejar oleh pihak kepolisian,masing-masing berinisial H mahasiswa Kelautan Unhas, SA mahasiswa STIMIK, AC mahasiswa UNM,dan IK mahasiswa Ekonomi Unhas. (wbs)
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Erwin Triwanto mengatakan, saat ini Polrestabes memiliki sekitar 2.400 personel tetapi hanya separuhnya diturunkan untuk mengantisipasi aksi mahasiswa yang akan digelar serentak secara nasional tersebut. “Kami akan menurunkan di beberapa tempat yang kami klaim daerah rawan anarkis para pengunjuk rasa,” tuturnya di Makassar kemarin.
Sejumlah titik yang dianggap rawan adalah jembatan fly over Jalan Urip Sumohardjo, Gedung DPRD Sulsel, Kantor Gubernur Sulsel,dan DPRD Kota Makassar. Selain itu, aksi penutupan jalan juga dipastikan di depan kampus Universitas 45,Universitas Muslim Indonesia (UMI), Universitas Negeri Makassar (UNM),dan Universitas Hasanuddin (Unhas). “Selain lokasi tersebut,kita juga tempatkan sejumlah porsenel di pusat-pusat perekonomian,” katanya. Polisi juga mengantisipasi penyusupan dalam barisan demonstran seperti yang terjadi di depan pintu I Unhas, Kamis (21/3) lalu.Aksi tersebut mengakibatkan bentrokan dengan polisi.“Jangan sampai seperti yang terjadi di depan Unhas yang tidak mencerminkan penyampaian aspirasi.
Malah ada kasus kriminalitas yakni penjarahan dan pengerusakan,” kata dia. Dalam peristiwa tersebut, enam demonstran telah ditahan di Markas Polda Sulselbar. Mereka adalah NRP,MY,dan Z. Sementara AK, M, dan A yang diketahui anak punk dan masih di bawah umur,dan satunya lagi AFA wajib lapor. Sedangkan empat pelaku lainnya masih dikejar oleh pihak kepolisian,masing-masing berinisial H mahasiswa Kelautan Unhas, SA mahasiswa STIMIK, AC mahasiswa UNM,dan IK mahasiswa Ekonomi Unhas. (wbs)
()