Antrean panjang BBM mulai terjadi

Senin, 26 Maret 2012 - 08:36 WIB
Antrean panjang BBM...
Antrean panjang BBM mulai terjadi
A A A
Sindonews.com – Antrean panjang mulai terjadi di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Pematangsiantar kemarin atau lima hari menjelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) diumumkan.

Antrean panjang kenderaan, baik sepedamotor dan mobil terlihat di SPBU Jalan Melanthon Siregar, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Ahmad Yani dan Jalan Patuan Nagari, Parluasan. Antrean sudah terlihat sejak pagi hari di tempat-tempat pengisian BBM itu. Padahal, pekan lalu pemandangan seperti ini belum terlihat. Salah seorang operator SPBU di Jalan Ahmad Yani,Ucok menduga, peningkatan antrean kendaraan untuk mengisi BBM ini karena hari libur panjang.Pembeli juga bukan hanya warga Kota Pematangsiantar.

” Hari biasa tidak seperti ini antreannya.Mungkin karena libur,banyak juga warga dari luar Kota Pematangsiantar yang mengisi (BBM) sehingga pembeliterpaksaantre,”katanya.

Panjangnya antrean pembeli di SPBU dimanfaatkan penjualpremiuneceranuntukmendapatkan keuntungan yang besar. Mereka menjual bensin antara Rp5.500-6.000 per liter.Padahal, harga di SPBU Rp4.500 per liter. Seorang penjual bensin eceran di Jalan Melanthon Siregar,J Sinaga, 45,mengatakan,sengaja menaikkan harga premium dan solar karena saat ini sulit membelinya di SPBU. ” Harga penjualan terpaksa kami naikkan karena sudah sulit membeli premium dan solar.Harus antre, bahkan menunggu hingga tengah malam,”ucapnya.

Berdasarkan pengamatan SINDO di sejumlah SPBU Kota Pematangsiantar, pembelian BBM dengan menggunakan jeriken masih dilayani walaupun tanpa disertai surat keterangan dari kepala desa atau lurah.

Petugas kepolisian juga tidak terlihat melakukan pengamanan terbuka di sekitar SPBU untuk mengantisipasi pembelian yang menyimpang dalam jumlah banyak, seperti yang terjadi di daerah lain. Sementara itu,kader Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM 1 April 2012 ini.

“Kami menolak secara tegas rencana kenaikan harga BBM karena akan menyengsarakan masyarakat bawah,” kata Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan Kecamatan Sarudik, saat membacakan pernyataan sikap DPC PDI Perjuangan Tapteng pada Rapat Kerja Cabang (Rakercab) I DPC PDI Perjuangan Tapteng di Ballroom Hotel Bumi Asih Pandan akhir pekan lalu.

Selain menolak kenaikan harga BBM dan pembatasan BBM bersubsidi,kader PDI Perjuangan yang datang dari 20 Kecamatan di Tapteng juga menelurkan beberapa pernyataan sikap politik lainnya diantaranya mendukung upaya pemberantasan korupsi, terutama yang terjadi di Tapteng. Mereka juga mendukung pemekaran Propinsi Tapanuli (Protap) yang sudah menjadi keputusan DPRD Sumatera Utara. (wbs)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0082 seconds (0.1#10.140)