Bulukumba kekurangan tenaga pengajar
A
A
A
Sindonews.com - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bulukumba kekurangan tenaga pengajar. Jumlah guru yang dibutuhkan mulai dari tingkat TK, SD, SMP hingga SMA mencapai 600 orang yang tersebar di 10 Kecamatan di daerah ini.
Setiap sekolah masih membutuhkan minimal lima orang guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Kekurangan di sekolah ini terpaksa tenaga sukarela didorong mengisi kekosongan mata pelajaran. Sedangkan jumlah sekolah masing-masing SMK Negeri 9, SMK Swasta 6, SMA 14 dan Sekolah Dasar (SD) sebanyak 458 gedung.
"Pemkab harus membuka seleksi penerimaan CPNS untuk menutupi kekurangan ini. Sebab, yang dibutuhkan jumlahnya masih cukup besar. Guru harus menjadi prioritas dalam penerimaan dibanding formasi lain," ungkap Kepala Disdikpora Bulukumba, Andi Akbar Amier, di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulukumba, Selasa (20/3/2012).
Menurut Akbar, perlunya kekurangan guru ini segera ditutupi karena akan berdampak pada proses belajar mengajar di sekolah, yang akhirnya akan berimbas terhadap kualitas mutu pendidikan itu sendiri.
"Kami akan terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan, meski hanya guru honorer yang mengajar di sekolah. Apalagi, tingkat kelulusan siswa terus mengalami peningkatan dari tahu ke tahun," ujarnya.
Akbar menyarankan dalam penerimaan seleksi CPNS ke depan, Pemkab harus mendahulukan yang murni lulusan berlatarbelakang pendidikan. Alasanya, karena akan berpengaruh cara mereka mengajar didalam kelas.
"Yang murni pendidikan memang bagus. Mereka sudah paham bagaimana cara memberikan pelajaran yang muda dimengerti peserta didik," kata dia.
Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Bulukumba Andi Syafrul Patunru mengungkapkan, bahwa saat ini, pihaknya sementara melakukan pengkajian terhadap rencana pemerataan guru di semua sekolah di Kecamatan. Sebab, memang tenaga pengajar masih terjadi kekurangan. "
Ada beberapa guru kita mau alihkan khususnya guru Agama di SD, dinaikan menjadi guru Agama di SMP, karena di SD terlalu banyak guru Agama-nya," jelas Syafrul.
Namun, lanjut dia, rencana ini masih dalam tahap proses sambil menunggu regulasi yang ada. Disamping, pihak BKDD juga masih melakukan pendataan berapa jumlah guru yang dibutuhkan di setiap sekolah. "Guru Penjas di SD masih kurang," ungkap mantan Kepala Dinas Keuangan dan Pengelola Daerah Bulukumba ini.
Terpisah, Anggota Komisi D DPRD Bulukumba Muhammad Bakti menambahkan, bahwa kekurangan guru ini harus menjadi perhatian serius Disdikpora. Kekurangan ini jelas akan berdampak pada kualitas mutu pendidikan di daerah ini. Ke depan dalam penerimaan CPNS harus menjadi prioritas dibanding jurusan lain.(azh)
Setiap sekolah masih membutuhkan minimal lima orang guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Kekurangan di sekolah ini terpaksa tenaga sukarela didorong mengisi kekosongan mata pelajaran. Sedangkan jumlah sekolah masing-masing SMK Negeri 9, SMK Swasta 6, SMA 14 dan Sekolah Dasar (SD) sebanyak 458 gedung.
"Pemkab harus membuka seleksi penerimaan CPNS untuk menutupi kekurangan ini. Sebab, yang dibutuhkan jumlahnya masih cukup besar. Guru harus menjadi prioritas dalam penerimaan dibanding formasi lain," ungkap Kepala Disdikpora Bulukumba, Andi Akbar Amier, di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulukumba, Selasa (20/3/2012).
Menurut Akbar, perlunya kekurangan guru ini segera ditutupi karena akan berdampak pada proses belajar mengajar di sekolah, yang akhirnya akan berimbas terhadap kualitas mutu pendidikan itu sendiri.
"Kami akan terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan, meski hanya guru honorer yang mengajar di sekolah. Apalagi, tingkat kelulusan siswa terus mengalami peningkatan dari tahu ke tahun," ujarnya.
Akbar menyarankan dalam penerimaan seleksi CPNS ke depan, Pemkab harus mendahulukan yang murni lulusan berlatarbelakang pendidikan. Alasanya, karena akan berpengaruh cara mereka mengajar didalam kelas.
"Yang murni pendidikan memang bagus. Mereka sudah paham bagaimana cara memberikan pelajaran yang muda dimengerti peserta didik," kata dia.
Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Bulukumba Andi Syafrul Patunru mengungkapkan, bahwa saat ini, pihaknya sementara melakukan pengkajian terhadap rencana pemerataan guru di semua sekolah di Kecamatan. Sebab, memang tenaga pengajar masih terjadi kekurangan. "
Ada beberapa guru kita mau alihkan khususnya guru Agama di SD, dinaikan menjadi guru Agama di SMP, karena di SD terlalu banyak guru Agama-nya," jelas Syafrul.
Namun, lanjut dia, rencana ini masih dalam tahap proses sambil menunggu regulasi yang ada. Disamping, pihak BKDD juga masih melakukan pendataan berapa jumlah guru yang dibutuhkan di setiap sekolah. "Guru Penjas di SD masih kurang," ungkap mantan Kepala Dinas Keuangan dan Pengelola Daerah Bulukumba ini.
Terpisah, Anggota Komisi D DPRD Bulukumba Muhammad Bakti menambahkan, bahwa kekurangan guru ini harus menjadi perhatian serius Disdikpora. Kekurangan ini jelas akan berdampak pada kualitas mutu pendidikan di daerah ini. Ke depan dalam penerimaan CPNS harus menjadi prioritas dibanding jurusan lain.(azh)
()