Korban banjir bandang belum dapat bantuan
A
A
A
Sindonews.com - Banjir bandang kembali melanda wilayah Mandailing Natal, Sumatera Utara. Kali ini, Desa Muara Kumpulan, Kecamatan Muara Sipongi, diterjang luapan banjir bandang dan hantaman kayu besar.
Sejumlah rumah warga hancur, tangisan keras warga terdengar mengiris hati. Bencana banjir bandang yang melanda Kecamatan Muara Sipongi, Mandailing Natal, Sumatera Utara, terjadi pada Jumat malam, menerjang Desa Muara Kumpulan.
Sejumlah rumah warga hancur diterjang banjir bandang, sementara sedikitnya 20 rumah terendam lumpur tebal. Hingga kini, warga masih secara swadaya membersihkan rumah mereka.
Karena belum ada bantuan apapun dari pemerintah daerah setempat yang tiba di lokasi. Warga yang rumahnya hancur juga hanya bisa menangis, karena tak sempat menyelamatkan harta benda yang hanyut tersapu banjir bandang.
Selain merusak rumah warga, banjir bandang juga mengakibatkan sebuah sekolah tak bisa lagi difungsikan untuk sementara waktu karena terendam lumpur tebal. Sejumlah peralatan sekolah juga rusak seperti buku buku pelajaran, perlengkapan sekolah lainnya.
Jalur utama lintas Sumatera penghubung Medan-Padang juga masih tertutup lumpur hingga kendaraan yang melintas harus memperlambat laju kendaraannya.
Banjir kali ini termasuk banjir bandang yang cukup parah selama 5 tahun terakhir akibat maraknya aksi penebangan liar di wilayah Hulu yang merupakan kawasan hutan lindung. (san)
Sejumlah rumah warga hancur, tangisan keras warga terdengar mengiris hati. Bencana banjir bandang yang melanda Kecamatan Muara Sipongi, Mandailing Natal, Sumatera Utara, terjadi pada Jumat malam, menerjang Desa Muara Kumpulan.
Sejumlah rumah warga hancur diterjang banjir bandang, sementara sedikitnya 20 rumah terendam lumpur tebal. Hingga kini, warga masih secara swadaya membersihkan rumah mereka.
Karena belum ada bantuan apapun dari pemerintah daerah setempat yang tiba di lokasi. Warga yang rumahnya hancur juga hanya bisa menangis, karena tak sempat menyelamatkan harta benda yang hanyut tersapu banjir bandang.
Selain merusak rumah warga, banjir bandang juga mengakibatkan sebuah sekolah tak bisa lagi difungsikan untuk sementara waktu karena terendam lumpur tebal. Sejumlah peralatan sekolah juga rusak seperti buku buku pelajaran, perlengkapan sekolah lainnya.
Jalur utama lintas Sumatera penghubung Medan-Padang juga masih tertutup lumpur hingga kendaraan yang melintas harus memperlambat laju kendaraannya.
Banjir kali ini termasuk banjir bandang yang cukup parah selama 5 tahun terakhir akibat maraknya aksi penebangan liar di wilayah Hulu yang merupakan kawasan hutan lindung. (san)
()