Kabupaten Kepulauan Selayar krisis BBM
A
A
A
Sindonews.com - Tiga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Kepulauan Selayar kehabisan stok Bahan Bakar Minyak (BBM). Akibatnya, harga BBM eceran melambung hingga Rp10 ribu per liter.
Kenaikan harga ini terjadi di tingkat pengecer dalam kota Selayar sampai ke pelosok Desa, harganya bervariasi mulai dari Rp10 ribu per liter hingga Rp9 ribu. Kenaikan ini dikeluhkan warga karena pemerintah belum menetapkan kenaikan BBM.
"Sejak tiga hari lalu harga BBM di Selayar sudah naik. Kenaikan ini dikarenakan kelangkaan BBM," ungkap Siunjung, salah seorang warga Benteng Selayar, Sulawesi Selatan, Rabu (14/2/2012).
Siunjung mengungkapkan, selain harga BBM naik, di SPBU Selayar tidak lagi menjual bensin dan solar karena stok habis. Mereka yang tidak menjual adalah SPBU Parappa, SPBU Barugaya dan SPBU Baubua Selayar.
"Kelangkaan dan kenaikan harga BBM ini jelas sangat berpengaruh kepada masyarakat. Sebab, harganya tiba-tiba naik," jelasnya.
Warga berharap kepada pengawas Pertamina dan pihak kepolisian setempat segera melakukan pengawasan terhadap pengecer supaya tidak memainkan harga yang meresahkan warga.
"Pengawas bersama polisi harus turun tangan mengawasi oknum pengecer yang nakal. Ini tidak bisa dibiarkan karena merugikan pembeli. Apalagi, harga BBM secara nasional belum naik," ujarnya.
Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Selayar Gunaman menjelaskan, pihaknya belum menerima adanya laporan kenaikan harga BBM di pengecer. Namun, dirinya berjanji akan melakukan penelusuran kebenaran kenaikkan sebelum ditetapkan 1 April mendatang.
"Yang lebih mengetahui ini adalah Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag). Kami akan lakukan koordinasi dengan Disperindag," ungkap Gunawan, ketika dihubungi melalui telepon genggamnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Selayar Sainuddin R menjelaskan, bahwa kelangkaan BBM ini karena faktor cuaca, sehingga mobil pengangkut BBM tidak bisa menyeberang dari Makassar-Selayar.
"Kondisi ini memang sering terjadi karena faktor cuaca. BBM di Selayar masih normal, tidak ada masalah," jelas Sainuddin.
Dijelaskan, kenaikan harga BBM yang mencapai Rp9 ribu hingga Rp10 ribu perliter karena pengecer memasukan biaya transportasinya, dimana jarak SPBU dengan rumah pengecer cukup jauh.
"Yang kita waspadai sekarang adalah penimbungan BBM. Sebab, jangan sampai ada yang bermain dengan sengaja menimbun sambil menunggu penetapan kenaikan BBM 1 April mendatang," tandasnya.(azh)
Kenaikan harga ini terjadi di tingkat pengecer dalam kota Selayar sampai ke pelosok Desa, harganya bervariasi mulai dari Rp10 ribu per liter hingga Rp9 ribu. Kenaikan ini dikeluhkan warga karena pemerintah belum menetapkan kenaikan BBM.
"Sejak tiga hari lalu harga BBM di Selayar sudah naik. Kenaikan ini dikarenakan kelangkaan BBM," ungkap Siunjung, salah seorang warga Benteng Selayar, Sulawesi Selatan, Rabu (14/2/2012).
Siunjung mengungkapkan, selain harga BBM naik, di SPBU Selayar tidak lagi menjual bensin dan solar karena stok habis. Mereka yang tidak menjual adalah SPBU Parappa, SPBU Barugaya dan SPBU Baubua Selayar.
"Kelangkaan dan kenaikan harga BBM ini jelas sangat berpengaruh kepada masyarakat. Sebab, harganya tiba-tiba naik," jelasnya.
Warga berharap kepada pengawas Pertamina dan pihak kepolisian setempat segera melakukan pengawasan terhadap pengecer supaya tidak memainkan harga yang meresahkan warga.
"Pengawas bersama polisi harus turun tangan mengawasi oknum pengecer yang nakal. Ini tidak bisa dibiarkan karena merugikan pembeli. Apalagi, harga BBM secara nasional belum naik," ujarnya.
Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Selayar Gunaman menjelaskan, pihaknya belum menerima adanya laporan kenaikan harga BBM di pengecer. Namun, dirinya berjanji akan melakukan penelusuran kebenaran kenaikkan sebelum ditetapkan 1 April mendatang.
"Yang lebih mengetahui ini adalah Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag). Kami akan lakukan koordinasi dengan Disperindag," ungkap Gunawan, ketika dihubungi melalui telepon genggamnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Selayar Sainuddin R menjelaskan, bahwa kelangkaan BBM ini karena faktor cuaca, sehingga mobil pengangkut BBM tidak bisa menyeberang dari Makassar-Selayar.
"Kondisi ini memang sering terjadi karena faktor cuaca. BBM di Selayar masih normal, tidak ada masalah," jelas Sainuddin.
Dijelaskan, kenaikan harga BBM yang mencapai Rp9 ribu hingga Rp10 ribu perliter karena pengecer memasukan biaya transportasinya, dimana jarak SPBU dengan rumah pengecer cukup jauh.
"Yang kita waspadai sekarang adalah penimbungan BBM. Sebab, jangan sampai ada yang bermain dengan sengaja menimbun sambil menunggu penetapan kenaikan BBM 1 April mendatang," tandasnya.(azh)
()