Bonek bentuk tim investigasi
A
A
A
Sindonews.com - Asosiasi Suporter Persebaya menuntut agar kematian lima bondo nekat (bonek) ini diusut tuntas. Kematian lima pendukung fanatik Persebaya ini dinilai bukan murni karena kecelakaan.
Humas Asosiasi Suporter Persebaya Andi Kristianto menyayangkan pernyataan Kapolres Lamongan AKBP Marsudiyanto yang menyebut kematian lima Bonek akibat murni kecelakaan.
"Kami tidak terima, kematian itu disebut murni kecelakaan. Kami menolak pernyataan dari Kapolres Lamongan," kata pria yang akrab disapa Andi Peci saat aksi long march di Jalan Basuki Rahmad, Surabaya, Rabu (14/3/2012).
Untuk memperjelas kematian itu Bonek membentuk tim pencari fakta (TPF) untuk melakukan investigasi kejadian sebenarnya. Ia mengatakan, dari data investigasi diperoleh dari sejumlah korban yang mengetahui langsung kejadian itu menyebutkan bahwa lima Bonek yang meninggal bukan karena kecelakaan.
"Para korban tersebut meninggal dunia diakibatkan dan dipicu adanya pelemparan benda keras dan berapi serta kabel yang dikondisikan menjadi lebih rendah posisinya," ungkapnya.
Ia menjelaskan, kronologis tragedi itu pada Jumat malam 9 Maret 2012 lalu Bonek berbondong-bondong menuju Bojonegoro dengan menggunakan kereta api barang dan sepeda motor. Nahasnya, Bonek yang berangkat itu dilempari orang-orang di Sepanjang, Lamongan.
"Ada yang melempari batu, petasan, besi, bom molotov. Sehingga kejadian itu memicu lima orang bonek meninggal. Mereka adalah Miftahul Huda, Abdul Farid, Sudarmaji, Saimul Fadli dan Wahyu Hendra," katanya.(azh)
Humas Asosiasi Suporter Persebaya Andi Kristianto menyayangkan pernyataan Kapolres Lamongan AKBP Marsudiyanto yang menyebut kematian lima Bonek akibat murni kecelakaan.
"Kami tidak terima, kematian itu disebut murni kecelakaan. Kami menolak pernyataan dari Kapolres Lamongan," kata pria yang akrab disapa Andi Peci saat aksi long march di Jalan Basuki Rahmad, Surabaya, Rabu (14/3/2012).
Untuk memperjelas kematian itu Bonek membentuk tim pencari fakta (TPF) untuk melakukan investigasi kejadian sebenarnya. Ia mengatakan, dari data investigasi diperoleh dari sejumlah korban yang mengetahui langsung kejadian itu menyebutkan bahwa lima Bonek yang meninggal bukan karena kecelakaan.
"Para korban tersebut meninggal dunia diakibatkan dan dipicu adanya pelemparan benda keras dan berapi serta kabel yang dikondisikan menjadi lebih rendah posisinya," ungkapnya.
Ia menjelaskan, kronologis tragedi itu pada Jumat malam 9 Maret 2012 lalu Bonek berbondong-bondong menuju Bojonegoro dengan menggunakan kereta api barang dan sepeda motor. Nahasnya, Bonek yang berangkat itu dilempari orang-orang di Sepanjang, Lamongan.
"Ada yang melempari batu, petasan, besi, bom molotov. Sehingga kejadian itu memicu lima orang bonek meninggal. Mereka adalah Miftahul Huda, Abdul Farid, Sudarmaji, Saimul Fadli dan Wahyu Hendra," katanya.(azh)
()