Ormas Islam ancam boikot pilgub Jabar
A
A
A
Sindonews.com - Setelah ancamannya tak dihiraukan terkait penolakannya terhadap gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat (Jabar) yang baru, Aliansi Pergerakan Islam (API) Jabar akhirnya berkomitmen bulat untuk memboikot pelaksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2013.
"Pemprov Jabar dan DPRD Jabar rupanya ngotot membangun gedung baru ini. Maka API Jabar komitmen memboikot Pilgub Jabar," tegas Juru bicara API Jabar, Asep Syarifudin di sela aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di depan gerbang Gedung Sate Jalan Diponegoro Bandung, Selasa (13/3/2012).
Pembangunan gedung baru itu akan dijawab API Jabar dengan mulai melakukan gerakan untuk memberikan pemahaman soal boikot Pilgub Jabar. "Kami akan mulai bergerak soal komitmen ini," tandasnya.
API Jabar menilai pembangunan gedung DPRD tidak memberikan manfaatnya bagi masyarakat. Terlebih gedung dewan saat ini masih layak pakai.
"Ini membuktikan bahwa DPRD dan Gubernur Jabar tidak peka terhadap kondisi masyarakat yang menghadapi kenaikan harga BBM," ungkapnya.
Asep menjelaskan, masyarakat jelas tidak butuh gedung baru. Masyarakat lebih membutuhkan peningkatan kinerja anggota dewan sebagai wakil rakyat.
"Kenapa mereka ngotot membangun gedung baru. Seharusnya mereka memprotes kenaikan BBM," tukasnya.
Selanjutnya, massa API jabar bergerak menuju Pemkot Bandung untuk meminta Wali Kota Bandung Dada Rosada mencabut Izin Mendirikan Bangunan (IMB) gedung baru dewan.
Sebelumnya, API Jabar sempat menggelar jumpa pers terkait penolakan gedung baru bagi wakil rakyat yang hampir menelan biaya Rp100 miliar itu. API Jabar lebih setuju jika lahan untuk gedung baru yang berada di samping Lapangan Gasibu, Jalan Diponegoro Bandung, itu dijadikan ruang terbuka hijau atau hutan kota.(azh)
"Pemprov Jabar dan DPRD Jabar rupanya ngotot membangun gedung baru ini. Maka API Jabar komitmen memboikot Pilgub Jabar," tegas Juru bicara API Jabar, Asep Syarifudin di sela aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di depan gerbang Gedung Sate Jalan Diponegoro Bandung, Selasa (13/3/2012).
Pembangunan gedung baru itu akan dijawab API Jabar dengan mulai melakukan gerakan untuk memberikan pemahaman soal boikot Pilgub Jabar. "Kami akan mulai bergerak soal komitmen ini," tandasnya.
API Jabar menilai pembangunan gedung DPRD tidak memberikan manfaatnya bagi masyarakat. Terlebih gedung dewan saat ini masih layak pakai.
"Ini membuktikan bahwa DPRD dan Gubernur Jabar tidak peka terhadap kondisi masyarakat yang menghadapi kenaikan harga BBM," ungkapnya.
Asep menjelaskan, masyarakat jelas tidak butuh gedung baru. Masyarakat lebih membutuhkan peningkatan kinerja anggota dewan sebagai wakil rakyat.
"Kenapa mereka ngotot membangun gedung baru. Seharusnya mereka memprotes kenaikan BBM," tukasnya.
Selanjutnya, massa API jabar bergerak menuju Pemkot Bandung untuk meminta Wali Kota Bandung Dada Rosada mencabut Izin Mendirikan Bangunan (IMB) gedung baru dewan.
Sebelumnya, API Jabar sempat menggelar jumpa pers terkait penolakan gedung baru bagi wakil rakyat yang hampir menelan biaya Rp100 miliar itu. API Jabar lebih setuju jika lahan untuk gedung baru yang berada di samping Lapangan Gasibu, Jalan Diponegoro Bandung, itu dijadikan ruang terbuka hijau atau hutan kota.(azh)
()