Sudah sebulan, mayat di dalam pipa reklame
A
A
A
Sindonews.com - Sesosok mayat perempuan ditemukan warga Kapas Krampung, Surabaya berada di dalam pipa reklame. Diperkirakan, mayat tersebut sudah satu bulan berada di dalam pipa tersebut.
Pipa sepanjang 143 sentimeter itu tergeletak di depan rumah milik Emil (37) yang diduga tersangka pembunuhan itu. Informasi yang berhasil dihimpun, mayat tersebut diketahui bernama Eka Indah Wijayanti (22) yang tak lain adalah Pembantu Rumah Tangga (PRT) di rumah Emil.
"Eka ini adalah pembantu yang baru saja bekerja di rumah Emil. Dia warga Grobokkan," kata salah satu saksi mata di lokasi kejadian, Selasa (13/3/2012).
Petugas Kepolisian Polrestabes Surabaya dengan Tim Forensik harus menggunakan alat Las untuk mengeluarkan mayat. Sekira satu jam mayat baru bisa dikeluarkan.
Sedangkan dari hasil olah Tempat Kejadian Perkatra (TKP) diketahui sebelum dimasukan ke dalam pipa, korban dibunuh terlebih dahulu. Hingga akhirnya dimasukan ke dalam pipa tersebut dan dibubuhi las oleh pelaku.
Menurut Kapolrestabes Surabaya Kombes Tri Maryanto, dugaan sementara motif pembunuhan ini karena didasari cemburu. Pelaku yang bernama Emil ini merasa cemburu karena sang suami memiliki wanita idaman lain yaitu pembantunya sendiri.
"Karena informasi dari warga sekitar yang curiga ibu Emil tidak pernah pulang dan ada bau yang sangat menyengat, maka warga melapor pada pihak kepolisian. Kita menyikapi dengan cepat," katanya.
Saat ini mayat korban telah dibawa oleh pihak Laboratorium Forensik (Labfor) Polrestabes Surabaya untuk diperiksa. Tersangka Emil yang berada di TKP langsung dibekuk oleh petugas. Polisi menduga Korban dibunuh di luar TKP dengan cara dipukul menggunakan balok besi di bagian kepalanya. "Kasus ini sedang ditangani dan didalami," paparnya.(azh)
Pipa sepanjang 143 sentimeter itu tergeletak di depan rumah milik Emil (37) yang diduga tersangka pembunuhan itu. Informasi yang berhasil dihimpun, mayat tersebut diketahui bernama Eka Indah Wijayanti (22) yang tak lain adalah Pembantu Rumah Tangga (PRT) di rumah Emil.
"Eka ini adalah pembantu yang baru saja bekerja di rumah Emil. Dia warga Grobokkan," kata salah satu saksi mata di lokasi kejadian, Selasa (13/3/2012).
Petugas Kepolisian Polrestabes Surabaya dengan Tim Forensik harus menggunakan alat Las untuk mengeluarkan mayat. Sekira satu jam mayat baru bisa dikeluarkan.
Sedangkan dari hasil olah Tempat Kejadian Perkatra (TKP) diketahui sebelum dimasukan ke dalam pipa, korban dibunuh terlebih dahulu. Hingga akhirnya dimasukan ke dalam pipa tersebut dan dibubuhi las oleh pelaku.
Menurut Kapolrestabes Surabaya Kombes Tri Maryanto, dugaan sementara motif pembunuhan ini karena didasari cemburu. Pelaku yang bernama Emil ini merasa cemburu karena sang suami memiliki wanita idaman lain yaitu pembantunya sendiri.
"Karena informasi dari warga sekitar yang curiga ibu Emil tidak pernah pulang dan ada bau yang sangat menyengat, maka warga melapor pada pihak kepolisian. Kita menyikapi dengan cepat," katanya.
Saat ini mayat korban telah dibawa oleh pihak Laboratorium Forensik (Labfor) Polrestabes Surabaya untuk diperiksa. Tersangka Emil yang berada di TKP langsung dibekuk oleh petugas. Polisi menduga Korban dibunuh di luar TKP dengan cara dipukul menggunakan balok besi di bagian kepalanya. "Kasus ini sedang ditangani dan didalami," paparnya.(azh)
()