Dilempari batu, anggota Bonek tewas
A
A
A
Sindonews.com – Tragedi sepak bola di Tanah Air kembali terulang. Sedikitnya 17 anggota Bonek (sebutan pendukung tim Persebaya Surabaya) menjadi korban pelemparan batu saat naik di atas gerbong kereta api barang yang sedang melaju dari Surabaya menuju Bojonegoro, Jumat 9 Maret 2012.
Akibatnya, satu anggota Bonek tewas dan lainnya luka-luka. Korban yang tewas yakni Huda (15), warga Pesapen Kali, Krembangan, Surabaya. Saat tiba di Stasiun Besar Bojonegoro, kondisinya luka parah di bagian kepala akibat terkena lemparan batu dan benda keras.
Dia sempat menjalani perawatan di ruangan Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro. Namun sekitar pukul 23.00 malam, nyawa korban sudah tidak tertolong.
Lima anggota Bonek saat ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Yakni, Koko Haji Segoro, warga Indrapura, Krembangan, Surabaya. Dia mengalami luka di bagian kepala dan mata. Fian, warga Sukomulyo, Surabaya, mengalami luka parah di bagian kepala dan kini kondisinya masih kritis.
Agung Susanto, warga Kapasan, Pedukuhan, Surabaya, mengalami luka patah tulang. Selain itu, Alvin dan Yoga, keduanya mengalami luka di bagian kepala. Sedangkan, anggota Bonek lainnya diperbolehkan pulang yakni Aris Kurniawan, Fajar, Hamid, Wiwid Haris, Ahmad Mudhofir, Firman, Agung Susilo, Adi Safari, Ilyas, dan Alan.
Menurut Firman, salah seorang anggota Bonek yang menjalani perawatan di rumah sakit mengatakan, saat itu rombongan anggota Bonek menumpang kereta api barang dari Stasiun Pasar Turi Surabaya sekitar pukul 22.00 WIB.
Saat itu, anggota Bonek yang berjumlah ribuan naik di dalam gerbong dan di atas gerbong KA. "Saat itu kereta api barang itu melaju dengan kecepatan sekitar 80-90 kilometer per jam," tuturnya sambil memegang kepalanya yang luka.
Namun, kata Firman, saat kereta api melaju di daerah Lamongan, di pinggir rel kereta api ada ratusan orang yang melempari penumpang dengan batu, botol minuman yang diisi bensin dan disulut api, kayu, dan benda keras lainnya. "Saat itu, penumpang yang ada di atas kereta api panik," ujarnya.
Aksi pelemparan batu itu mulai terjadi dari Kota Lamongan hingga di daerah Babat di dekat perbatasan Bojonegoro. Meski begitu, kereta api barang itu tetap melanjutkan perjalanan hingga sampai di Stasiun Besar Bojonegoro.
Sampai di Stasiun Bojonegoro, anggota bonek yang luka parah langsung dilarikan ke RSUD dr Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro. Sedangkan, ribuan supporter fanatik Persebaya Surabaya lainnya dibawa oleh polisi ke Stadion Letjend H Soedirman Bojonegoro.
Menurut Humas RSUD dr Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, drg Thomas Djaja, anggota bonek yang dibawa ke rumah sakit sebagian besar mengalami luka-luka di bagian kepala akibat terkena lemparan benda keras. "Lima orang masih dirawat intensif dan lainnya boleh pulang," ujarnya.
Ribuan Bonek datang ke Bojonegoro ingin melihat langsung pertandingan Persebaya Surabaya melawan Persibo Bojonegoro di Stadion Letjend H Soedirman Bojonegoro, Sabtu (10/3/2012) sore. (san)
Akibatnya, satu anggota Bonek tewas dan lainnya luka-luka. Korban yang tewas yakni Huda (15), warga Pesapen Kali, Krembangan, Surabaya. Saat tiba di Stasiun Besar Bojonegoro, kondisinya luka parah di bagian kepala akibat terkena lemparan batu dan benda keras.
Dia sempat menjalani perawatan di ruangan Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro. Namun sekitar pukul 23.00 malam, nyawa korban sudah tidak tertolong.
Lima anggota Bonek saat ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Yakni, Koko Haji Segoro, warga Indrapura, Krembangan, Surabaya. Dia mengalami luka di bagian kepala dan mata. Fian, warga Sukomulyo, Surabaya, mengalami luka parah di bagian kepala dan kini kondisinya masih kritis.
Agung Susanto, warga Kapasan, Pedukuhan, Surabaya, mengalami luka patah tulang. Selain itu, Alvin dan Yoga, keduanya mengalami luka di bagian kepala. Sedangkan, anggota Bonek lainnya diperbolehkan pulang yakni Aris Kurniawan, Fajar, Hamid, Wiwid Haris, Ahmad Mudhofir, Firman, Agung Susilo, Adi Safari, Ilyas, dan Alan.
Menurut Firman, salah seorang anggota Bonek yang menjalani perawatan di rumah sakit mengatakan, saat itu rombongan anggota Bonek menumpang kereta api barang dari Stasiun Pasar Turi Surabaya sekitar pukul 22.00 WIB.
Saat itu, anggota Bonek yang berjumlah ribuan naik di dalam gerbong dan di atas gerbong KA. "Saat itu kereta api barang itu melaju dengan kecepatan sekitar 80-90 kilometer per jam," tuturnya sambil memegang kepalanya yang luka.
Namun, kata Firman, saat kereta api melaju di daerah Lamongan, di pinggir rel kereta api ada ratusan orang yang melempari penumpang dengan batu, botol minuman yang diisi bensin dan disulut api, kayu, dan benda keras lainnya. "Saat itu, penumpang yang ada di atas kereta api panik," ujarnya.
Aksi pelemparan batu itu mulai terjadi dari Kota Lamongan hingga di daerah Babat di dekat perbatasan Bojonegoro. Meski begitu, kereta api barang itu tetap melanjutkan perjalanan hingga sampai di Stasiun Besar Bojonegoro.
Sampai di Stasiun Bojonegoro, anggota bonek yang luka parah langsung dilarikan ke RSUD dr Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro. Sedangkan, ribuan supporter fanatik Persebaya Surabaya lainnya dibawa oleh polisi ke Stadion Letjend H Soedirman Bojonegoro.
Menurut Humas RSUD dr Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, drg Thomas Djaja, anggota bonek yang dibawa ke rumah sakit sebagian besar mengalami luka-luka di bagian kepala akibat terkena lemparan benda keras. "Lima orang masih dirawat intensif dan lainnya boleh pulang," ujarnya.
Ribuan Bonek datang ke Bojonegoro ingin melihat langsung pertandingan Persebaya Surabaya melawan Persibo Bojonegoro di Stadion Letjend H Soedirman Bojonegoro, Sabtu (10/3/2012) sore. (san)
()