Perampok kantor Dindik diduga pelaku lama
A
A
A
Sindonews.com - Komplotan perampok Kantor Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Tulungagung disinyalir sebagai pelaku lama. Melihat modusnya yang beramai-ramai, para pelaku diduga yang beraksi sebelumnya di rumah seorang juragan tembakau Desa Pojok, Kecamatan Campurdarat.
“Sebab kejahatan yang terjadi di Desa Pojok juga dilakukan dengan jumlah yang hampir sama,“ ujar Kasatreskrim Polres Tulungagung Ajun Komisaris Polisi I Dewa Gede Juliana kepada wartawan, Selasa (6/3/2012).
Para pelaku mendatangi kantor Dindik di Desa Beji, Kecamatan Boyolangu sekitar pukul 03.00 WIB Senin dini hari 5 Maret 2012. Mereka menyekap tiga orang satpam penjaga dan membawa kabur brankas berisi uang sebesar Rp109 juta. Uang tunai tersebut merupakan gaji guru yang bertugas di daerah terpencil dan sekolah swasta.
Sebab, setiap perilaku penjahat dalam melancarkan aksinya secara tidak langsung menjadi identitasnya (khas) tersendiri. Di sisi lain, kata Dewa, para pelaku yang beraksi di Desa Pojok, hingga kini juga belum terungkap.
“Saat ini kita masih terus melakukan pendalaman,“ terangnya.
Dalam pemeriksaan sejumlah saksi (satpam), muncul keterangan selain bersenjatakan celurit dan golok, salah seorang pelaku juga menenteng sepucuk pistol yang diduga sebagai senjata api.
Untuk memastikan apakah senjata tersebut senpi atau tidak, Dewa berusaha untuk mengembangkan penyelidikan. “Yang pasti berwujud pistol. Namun kita juga belum tahu apakah itu pistol beneran atau hanya mainan,“ jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Dewa juga mempertanyakan keberadaan uang tunai di Kantor Dinas Pendidikan. Sebagai lembaga pemerintah dana sebesar itu lazimnya ditempatkan di bank. Untuk pembayaran gaji, sambung Dewa, semestinya ditransfer melalui rekening masing-masing guru.
“Dengan adanya kejadian ini kami berharap Dindik mengubah mekanisme penggajian yang rawan menarik perhatian penjahat,“ pungkasnya.
Sementara itu Kepala Dindik Kabupaten Tulungagung Bambang Setyo Soekarjono tidak bisa dihubungi.
Sejauh ini, dinas belum memberi penjelasan solusi yang akan dilakukan, setelah gaji para guru dibawa kabur para perampok. Dindik juga belum memberikan keterangan terkait isi dari brankas yang lain.(azh)
“Sebab kejahatan yang terjadi di Desa Pojok juga dilakukan dengan jumlah yang hampir sama,“ ujar Kasatreskrim Polres Tulungagung Ajun Komisaris Polisi I Dewa Gede Juliana kepada wartawan, Selasa (6/3/2012).
Para pelaku mendatangi kantor Dindik di Desa Beji, Kecamatan Boyolangu sekitar pukul 03.00 WIB Senin dini hari 5 Maret 2012. Mereka menyekap tiga orang satpam penjaga dan membawa kabur brankas berisi uang sebesar Rp109 juta. Uang tunai tersebut merupakan gaji guru yang bertugas di daerah terpencil dan sekolah swasta.
Sebab, setiap perilaku penjahat dalam melancarkan aksinya secara tidak langsung menjadi identitasnya (khas) tersendiri. Di sisi lain, kata Dewa, para pelaku yang beraksi di Desa Pojok, hingga kini juga belum terungkap.
“Saat ini kita masih terus melakukan pendalaman,“ terangnya.
Dalam pemeriksaan sejumlah saksi (satpam), muncul keterangan selain bersenjatakan celurit dan golok, salah seorang pelaku juga menenteng sepucuk pistol yang diduga sebagai senjata api.
Untuk memastikan apakah senjata tersebut senpi atau tidak, Dewa berusaha untuk mengembangkan penyelidikan. “Yang pasti berwujud pistol. Namun kita juga belum tahu apakah itu pistol beneran atau hanya mainan,“ jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Dewa juga mempertanyakan keberadaan uang tunai di Kantor Dinas Pendidikan. Sebagai lembaga pemerintah dana sebesar itu lazimnya ditempatkan di bank. Untuk pembayaran gaji, sambung Dewa, semestinya ditransfer melalui rekening masing-masing guru.
“Dengan adanya kejadian ini kami berharap Dindik mengubah mekanisme penggajian yang rawan menarik perhatian penjahat,“ pungkasnya.
Sementara itu Kepala Dindik Kabupaten Tulungagung Bambang Setyo Soekarjono tidak bisa dihubungi.
Sejauh ini, dinas belum memberi penjelasan solusi yang akan dilakukan, setelah gaji para guru dibawa kabur para perampok. Dindik juga belum memberikan keterangan terkait isi dari brankas yang lain.(azh)
()