Longsor ancam pemukiman warga
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak lima rumah warga yang dihuni lima Kepala Keluarga (KK) atau 21 jiwa di Kampung Godog Babakan RT 03 RW 07, Desa Lebak Agung, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut terancam ambles karena longsor.
Tidak hanya rumah milik warga, longsor juga mengancam satu-satunya akses jalan desa tersebut, yaitu Jalan Makam Godog.
“Sudah sejak lama tanahnya terus menerus terkikis. Kurang lebih sejak satu bulan yang lalu,” tutur warga Kampung Godog Babakan, Ny Dede (40) kepada wartawan saat ditemui, Selasa (6/3/2012).
Kondisi seperti itu, tambah dia, semakin diperparah bila hujan deras mengguyur kawasan tersebut. Setiap hari, seluruh warga yang tinggal di kawasan ini merasa khawatir bila pada akhirnya tanah ambles ke jurang sedalam kurang lebih 20 meter.
“Bila hujan datang mengguyur, kami pasti ke depan rumah. Kami takut jadi korban. Sudah satu bulan kami diliputi perasaan cemas seperti ini,” katanya.
Dede mengaku, ia beserta warga lainnya bersedia bila pemerintah meminta mereka pindah dari kawasan tersebut. Adapun lima KK penghuni rumah yang terancam longsor ini adalah Dede, Masduki (53), Ilah (72), Ade Iing (47), dan Asep (45).
Sekretaris Desa Lebak Agung Asep Hendrawan menyebutkan, jalan yang sudah terkikis longsor memiliki panjang 15 meter. Sekitar 35 meter lainnya, kata dia, terancam ambles.
“Sisa badan jalan yang terkena longsor tingga 2,5 meter lagi. Bila longsorannya terus menerus terjadi, jalan bisa-bisa putus,” katanya.
Sementara itu, Bupati Garut Aceng HM Fikri mengatakan, pihaknya tengah mengupayakan relokasi bagi warga yang terancam longsor tersebut. Saat ini, jelas dia, pihak Pemkab Garut akan terus melakukan koordinasi dengan Muspika setempat untuk mengantisipasi adanya korban jiwa.
“Kita terus lakukan koordinasi untuk memantau seberapa parah kondisi longsor dan untuk menghindari adanya korban jiwa. Bila nyatanya warga memang harus direlokasi, kita akan relokasi. Untuk itu, kami akan bahas bersama-sama dengan pihak-pihak terkait,” tandasnya.(azh)
Tidak hanya rumah milik warga, longsor juga mengancam satu-satunya akses jalan desa tersebut, yaitu Jalan Makam Godog.
“Sudah sejak lama tanahnya terus menerus terkikis. Kurang lebih sejak satu bulan yang lalu,” tutur warga Kampung Godog Babakan, Ny Dede (40) kepada wartawan saat ditemui, Selasa (6/3/2012).
Kondisi seperti itu, tambah dia, semakin diperparah bila hujan deras mengguyur kawasan tersebut. Setiap hari, seluruh warga yang tinggal di kawasan ini merasa khawatir bila pada akhirnya tanah ambles ke jurang sedalam kurang lebih 20 meter.
“Bila hujan datang mengguyur, kami pasti ke depan rumah. Kami takut jadi korban. Sudah satu bulan kami diliputi perasaan cemas seperti ini,” katanya.
Dede mengaku, ia beserta warga lainnya bersedia bila pemerintah meminta mereka pindah dari kawasan tersebut. Adapun lima KK penghuni rumah yang terancam longsor ini adalah Dede, Masduki (53), Ilah (72), Ade Iing (47), dan Asep (45).
Sekretaris Desa Lebak Agung Asep Hendrawan menyebutkan, jalan yang sudah terkikis longsor memiliki panjang 15 meter. Sekitar 35 meter lainnya, kata dia, terancam ambles.
“Sisa badan jalan yang terkena longsor tingga 2,5 meter lagi. Bila longsorannya terus menerus terjadi, jalan bisa-bisa putus,” katanya.
Sementara itu, Bupati Garut Aceng HM Fikri mengatakan, pihaknya tengah mengupayakan relokasi bagi warga yang terancam longsor tersebut. Saat ini, jelas dia, pihak Pemkab Garut akan terus melakukan koordinasi dengan Muspika setempat untuk mengantisipasi adanya korban jiwa.
“Kita terus lakukan koordinasi untuk memantau seberapa parah kondisi longsor dan untuk menghindari adanya korban jiwa. Bila nyatanya warga memang harus direlokasi, kita akan relokasi. Untuk itu, kami akan bahas bersama-sama dengan pihak-pihak terkait,” tandasnya.(azh)
()