Rekonstruksi guru tabrak anak TK kembali batal

Selasa, 06 Maret 2012 - 08:52 WIB
Rekonstruksi guru tabrak...
Rekonstruksi guru tabrak anak TK kembali batal
A A A
Sindonews.com – Rekonstruksi peristiwa tertabraknya 18 siswa Taman Kanak-kanak (TK) Perguruan Buddhis Boddhicitta Jalan Selam, Mandala Medan, yang seyogianya digelar kemarin, mendadak batal.

Tidak diketahui penyebab dibatalkannya rekonstruksi. Pembatalan ini merupakan yang kedua kalinya, setelah sebelumnya dijadwalkan digelar di Perguruan Buddhis Bodhicitta Medan, Sabtu 3 Maret 2012 lalu.

Baik Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Medan Komisaris Besar (Kombes) Pol Monang Situmorang, maupun Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polresta Medan Komisaris Polisi (Kompol) M Risya Mustario tidak bisa dikonfirmasi. Berulang kali telepon selular keduanya dihubungi, tapi tidak menjawab.

Kemarin, Marini, guru TK yang berstatus tersangka masih berada di rumah tahanan Kepolisian Resor Kota (Polresta) Medan. Sementara keluarganya dan pihak Perguruan Buddhis Boddichitta berada di Kantor Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Medan Jalan Adinegoro, untuk bertemu dengan Kepala Satlantas Polresta Medan Komisaris Polisi (Kompol) M Risya Mustario.

Namun Risya Mustario tidak berada di tempat, sehingga mereka bertemu dengan Kepala Unit (Kanit) Kecelakaan (Laka) Lantas Ajun Komisaris Polisi (AKP) Juwita. AKP Juwita tidak bersedia diwawancarai terkait pembatalan rekonstruksi. “Jangan saya ya,” ujarnya singkat.

Sebelumnya, rencana digelarnya rekonstruksi kemarin diungkapkan Kepala Satlantas Polresta Medan Kompol M Risya Mustario di Perguruan Buddhis Boddichita Sabtu (3/2) lalu, saat dia menunda rekonstruksi.

“Senin sore rencananya rekonstruksi akan digelar. Kalau pagi hari dilakukan, aktivitas siswa di perguruan itu masih terlalu padat. Jadi kami memilih sore hari saja karena sebagian siswa sudah pulang ke rumah,” katanya.

Sementara itu, orangtua Marini, Ke Tjui, 44, mengatakan, sudah bertemu dengan seluruh orangtua korban dan pihak yayasan tempat anaknya mengajar.

Dalam pertemuan itu, semua pihak menyatakan telah memaafkan Marini. “Atas nama pribadi dan keluarga saya memohon maaf kepada korban dan orang tua korban atas kelalaian putri saya (Marini) yang secara tidak sengaja menabrak siswa TK tersebut,” katanya di Kantor Polresta Medan kemarin.

Bahkan, perdamaian tersebut buat dalam surat perjanjian yang ditandatangani para pihak. Sebelum berbicara kepada pers, Ke Tjui bertemu dengan Marini di Ruang Wakil kepala SatuanReskrimPolrestaMedan dan pihak Perguruan Buddhis Boddhicitta.

Menurut dia,kondisi Marini membaik setelah sebelumnya mengalami shock akibat menabrak 18 siswa TK.

“Upaya damai kepada keluarga korban sudah kita tempuh. Dan kondisi Marini hingga saat ini tidak dalam tekanan lagi. Apalagi keluarga korban sudah menyetujui dengan menandatangani surat permohonan maaf dari kami. Saya berharap mendapat keringanan dari kepolisian. Sekarang kita tinggal menunggu saja keputusan dari kepolisian,” imbuhnya yang didampingi anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut) Budiman Nadapdap.

Tiga hari setelah tragedi terjadi, tim medis Rumah Sakit Colombia Asia Medan masih merawat 11 anak TK yang korban kelalaian Marini. Menurut Chief Medical Services Rumah Sakit Colombia Asia Kianto Najar, hingga kemarin kondisi korban terus membaik. Dari 11 korban, hanya Yunita (5) yang masih dirawat di Ruang Intensive Care Unit (ICU).

“Robert sudah dipindahkan ke ruangan biasa, tinggal perawatan di bagian wajah. Hanya Yunita yang di ICU, tapi kondisinya membaik juga,” katanya.

Humas Rumah Sakit Columbia Asia Medan Dewi Harlina menambahkan, secara umum kondisi semua korban sudah membaik. Wilbert yang jari manisnya putus sudah menjalani fisioterapi. Yunita yang saat ini berada di ICU, sudah bisa didudukkan.

“Beberapa hari yang lalu, Yunita hanya bisa tidur saja, kalau tadi (kemarin) saya lihat tempat tidurnya didudukkan, dia (Yunita) sudah bisa duduk juga. Robert luka-luka di wajahnya juga sudah mulai membaik,” sebut Dewi.

Saat ini,yang masih dirawat adalah Yunita,Robert, Wilbert, Jessica Halim, Tasya, Ferinis, Sheren, Josephin, Josehine Wuki Barbie, Joseph dan Angeline.
“Yang pasti pulang hari ini (kemarin ) adalah Kezia dan Kelly Tanwin,” imbuhnya.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0697 seconds (0.1#10.140)