Siswa ini meniti bambu untuk bersekolah

Sabtu, 03 Maret 2012 - 12:23 WIB
Siswa ini meniti bambu...
Siswa ini meniti bambu untuk bersekolah
A A A
Sindonews.com - Semangat anak-anak korban banjir bandang di Desa Sopo Batu, Mandailing Natal, Sumatera Utara, berangkat menuju sekolah patut diacungkan jempol.

Demi menggapai cita-cita setinggi langit, para siswa Sekolah Dasar (SD) Sopo Batu ini rela berjalan kaki sejauh tiga kilometer, dan mempertaruhkan nyawanya dengan meniti sebatang bambu yang melintang di atas derasnya arus Sungai Rantopuran.

Desa para siswa ini, hancur diterjang banjir bandang yang terjadi sepekan lalu. Akibat banjir bandang itu, jembatan gantung yang biasa mereka lalui untuk berangkat sekolah hancur. Lambatnya pertolongan dari Pemerintah Daerah memaksa para siswa ini menantang maut.

Sedikit saja mereka lalai dan terjatuh, para siswa ini pasti tewas tenggelam dan terserat derasnya arus Sungai Rantopuran yang buas. Di antara para siswa yang nekad tersebut ada Fatima.

Fatima dan teman-temannya berasal dari Desa Sopo Batu, mengaku terpaksa berangkat ke sekolah, karena mulai hari ini sudah jadwal masuk sekolah. Sebelumnya, jadwal kegiatan belajar mengajar mereka sempat tertunda karena banjir bandang.

Sebenarnya, ada alternatif jalan lain selain melewati jembatan ini. Namun jaraknya jauh dan harus melewati hutan. Fatima mengaku nekad melintasi jembatan bambu, karena keinginannya untuk belajar setelah beberapa hari diliburkan. Padahal, aktivitas belajar di sekolahnya belum terlalu normal.

Masih banyak siswa yang tidak bisa berangkat sekolah, karena rumah mereka masih tergenang banjir dan belum pulih setelah diterjang banjir bandang.

Selain Fatima dan teman-temannya, ada juga siswa yang nekad berangkat sekolah hanya dengan mengenakan pakaian sehari-hari yang biasa dikenakannya saat bermain. Bocah itu bernama Andre. Kendati begitu, dia mengaku tidak merasa malu dengan teman-temannya.

Andre terpaksa berangkat tanpa seragam lengkap karena semua pakaian, perlengkapan tulis dan buku-buku pelajaran yang dimilikinya hanyut dibawa derasnya banjir bandang yang melanda desanya.

Andre berharap, pemerintah dapat lebih tanggap dengan bencana yang menimpa masyarakatnya dan segera menurunkan bantuan kepada para siswa seperti dirinya dan teman-temannya korban banjir bandang. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6123 seconds (0.1#10.140)