Perairan barat Sumatera tak aman
A
A
A
Sindonews.com – Sepekan terakhir ini, akibat ombak tinggi, perairan Pantai Barat Sumatera tidak aman untuk dilayari oleh kapal–kapal berukuran atau berstandar kecil seperti kapal ikan dan kapal penumpang.
Pasalnya, rata–rata ketinggian gelombang laut minimum mencapai satu meter dan maksimum dua meter ditambah kecepatan angin 10-15 Knot.
Hal ini juga terbukti dari data perakiraan cuaca dari Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika (BMG) stasiun Meteorologi Belawan yang diterbitkan dari 29–1 Maret 2012 dimana arah dan kecepatan angin diperairan Indonesia Barat termasuk di antaranya pantai barat Variabel (tidak tetap) mencapai 10–15 Knot.
Sementara cuaca hujan dengan tinggi gelombang laut minimum 1–1,5 meter dan maksimum 1,5–2 meter.
Sesuai informasi, kapal penumpang milik PT Angkutan Sungai Danau dan Pelayaran (ASDP) tujuan Pulau Nias pada Selasa 29 Februari 2012 malam lalu sempat kembali ke dermaga menunggu cuaca dan tinggi gelombang sedikit membaik.
Sejauh ini belum ada informasi resmi yang diperoleh kantor Administratur Pelabuhan (Adpel) Kota Sibolga terkait kondisi cuaca ini. Namun, sesuai informasi dari dalam kantor tersebut, pihak Adpel senantiasa menyampaikan informasi mengenai kondisi cuaca kepada para pelaku pelayaran baik secara langsung maupun tidak langsung.
Maka itu, sepanjang ini juga diketahui bahwa pihak Adpel sampai sekarang belum ada menerima satu pun laporan bahkan informasi tentang telah terjadi musibah atau kecelakaan kapal di tengah laut yang diakibatkan kondisi cuaca yang berlangsung sepekan terakhir ini.
“Jadi, sepengetahuan saya semua masih berlangsung baik. Terbukti bahwa sampai sekarang itu belum ada satu pun laporan resmi maupun tidak resmi masuk kepada kita yang menginformasikan bahwa telah terjadi kecelakaan kapal diakibatkan kondisi cuaca sekarang ini,” kata salah seorang pejabat di kantor Adpel kota Sibolga, Kamis (1/3/2012).
Rusdianto Sinaga dari perusahaan pelayaran PT Samudera Nauli, Kota Sibolga membenarkan bahwa akhir–akhir ini atau tepatnya sepakan ini, kondisi cuaca di pantai barat Sumatera kurang baik untuk pelayaran. Seluruh kapal harus berhati–hati bahkan bila perlu tidak memaksakan untuk melanjutkan pelayaran demi keselamatan pelayaran.
“Khusus kepada Nahkoda kapal yang berada dibawah pengawasan dari perusahaan kita, ini telah kita sampaikan,” tandasnya.(azh)
Pasalnya, rata–rata ketinggian gelombang laut minimum mencapai satu meter dan maksimum dua meter ditambah kecepatan angin 10-15 Knot.
Hal ini juga terbukti dari data perakiraan cuaca dari Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika (BMG) stasiun Meteorologi Belawan yang diterbitkan dari 29–1 Maret 2012 dimana arah dan kecepatan angin diperairan Indonesia Barat termasuk di antaranya pantai barat Variabel (tidak tetap) mencapai 10–15 Knot.
Sementara cuaca hujan dengan tinggi gelombang laut minimum 1–1,5 meter dan maksimum 1,5–2 meter.
Sesuai informasi, kapal penumpang milik PT Angkutan Sungai Danau dan Pelayaran (ASDP) tujuan Pulau Nias pada Selasa 29 Februari 2012 malam lalu sempat kembali ke dermaga menunggu cuaca dan tinggi gelombang sedikit membaik.
Sejauh ini belum ada informasi resmi yang diperoleh kantor Administratur Pelabuhan (Adpel) Kota Sibolga terkait kondisi cuaca ini. Namun, sesuai informasi dari dalam kantor tersebut, pihak Adpel senantiasa menyampaikan informasi mengenai kondisi cuaca kepada para pelaku pelayaran baik secara langsung maupun tidak langsung.
Maka itu, sepanjang ini juga diketahui bahwa pihak Adpel sampai sekarang belum ada menerima satu pun laporan bahkan informasi tentang telah terjadi musibah atau kecelakaan kapal di tengah laut yang diakibatkan kondisi cuaca yang berlangsung sepekan terakhir ini.
“Jadi, sepengetahuan saya semua masih berlangsung baik. Terbukti bahwa sampai sekarang itu belum ada satu pun laporan resmi maupun tidak resmi masuk kepada kita yang menginformasikan bahwa telah terjadi kecelakaan kapal diakibatkan kondisi cuaca sekarang ini,” kata salah seorang pejabat di kantor Adpel kota Sibolga, Kamis (1/3/2012).
Rusdianto Sinaga dari perusahaan pelayaran PT Samudera Nauli, Kota Sibolga membenarkan bahwa akhir–akhir ini atau tepatnya sepakan ini, kondisi cuaca di pantai barat Sumatera kurang baik untuk pelayaran. Seluruh kapal harus berhati–hati bahkan bila perlu tidak memaksakan untuk melanjutkan pelayaran demi keselamatan pelayaran.
“Khusus kepada Nahkoda kapal yang berada dibawah pengawasan dari perusahaan kita, ini telah kita sampaikan,” tandasnya.(azh)
()