AJI pantau 18 Media Aceh
A
A
A
Sindonews.com - Peliputan dan pemberitaan Syariat Islam di Aceh perlu dipantau. Pasalnya, kondisi peliputan di daerah serambi Makah ini masih sangat mengkhawatirkan.
Berangkat dari persoalan tersebut, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh meluncurkan program pemantauan yakni "Program Mendorong Media Sehat dalam Pemberitaan Syariat Islam".
Program yang diluncurkan per Januari 2012 melakukan kegiatan pemantauan terhadap 18 media yang terbit dan beredar di Aceh. Kegiatan didanai Ford Foundation melalui Cipta Media Bersama bertujuan melahirkan media sehat khususnya dalam pemberitaan syarit Islam.
"Selain itu, program ini juga mendorong peningkatan kapasitas jurnalis Aceh dalam meliput dan memberitakan yang sesuai Kode Etik Jurnalistik dan norma sosial. Masyarakat juga diberi ruang seluas-luasnya melalui kritikan dan masukan terhadap pemberitaan, khususnya syariat Islam,"kata Ketua AJI Kota Banda Aceh, Maimun Saleh dalam siaran pers, Kamis (1/2/2012).
Maimun Saleh yang juga kontributor Harian Seputar Indonesia itu menambahkan, kegiatan pemantauan adalah coding (pengkodean) berita, diskusi dengan praktisi media dan tokoh masyarakat, seminar media, media watch, penyusunan pedoman peliputan dan pemberitaan Syariat Islam, penghargaan jurnalistik bagi jurnalis.
Sementara itu Penanggungjawab program, Mukhtaruddin Yakob berharap dengan program itu akan terjadi perubahan di kalangan media dan jurnalis serta masyarakat, khususnya soal Syariat Islam.
Pemantauan terhadap media itu dilakukan dengan cara berlangganan surat kabar harian dan mingguan terbitan Aceh, Medan dan Jakarta. Demikian juga dengan enam media online yang menjadi trend media selama ini.(lin)
Berangkat dari persoalan tersebut, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh meluncurkan program pemantauan yakni "Program Mendorong Media Sehat dalam Pemberitaan Syariat Islam".
Program yang diluncurkan per Januari 2012 melakukan kegiatan pemantauan terhadap 18 media yang terbit dan beredar di Aceh. Kegiatan didanai Ford Foundation melalui Cipta Media Bersama bertujuan melahirkan media sehat khususnya dalam pemberitaan syarit Islam.
"Selain itu, program ini juga mendorong peningkatan kapasitas jurnalis Aceh dalam meliput dan memberitakan yang sesuai Kode Etik Jurnalistik dan norma sosial. Masyarakat juga diberi ruang seluas-luasnya melalui kritikan dan masukan terhadap pemberitaan, khususnya syariat Islam,"kata Ketua AJI Kota Banda Aceh, Maimun Saleh dalam siaran pers, Kamis (1/2/2012).
Maimun Saleh yang juga kontributor Harian Seputar Indonesia itu menambahkan, kegiatan pemantauan adalah coding (pengkodean) berita, diskusi dengan praktisi media dan tokoh masyarakat, seminar media, media watch, penyusunan pedoman peliputan dan pemberitaan Syariat Islam, penghargaan jurnalistik bagi jurnalis.
Sementara itu Penanggungjawab program, Mukhtaruddin Yakob berharap dengan program itu akan terjadi perubahan di kalangan media dan jurnalis serta masyarakat, khususnya soal Syariat Islam.
Pemantauan terhadap media itu dilakukan dengan cara berlangganan surat kabar harian dan mingguan terbitan Aceh, Medan dan Jakarta. Demikian juga dengan enam media online yang menjadi trend media selama ini.(lin)
()