Satu keluarga korban pembunuhan di Bali dikubur
A
A
A
Sindonews.com - Satu keluarga korban pembunuhan di Bali, I Made Purnabawa, Ni Luh Ayu Sri Mahayoni (27), dan Ni Wayan Risna Ayun Dewi (9), dikubur dalam satu lubang di pemakaman Desa Adat Peminge, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.
Ketiga korban pembunuhan sadis pada Senin 13 Februari 2012 oleh tersangka Heru dan kelompoknya itu, diberangkatkan dari rumah duka, di Kampial Residence, Banjar Peminge, lewat prosesi penguburan.
"Tadi sekira pukul 13.00 Wita, ketiga jenazah diberangkatkan untuk prosesi penguburan," kata Kapolsek Kuta Selatan AKP Putu Dedy Ujiana, Selasa (28/2/2012).
Kasus pembunuhan yang dialami keluarga muda ini, mendapat simpati ribuan warga dan masyarakat lainnya yang turut berjalan kaki mengikuti iringi-iringan jenazah sampai ke lokasi pemakaman.
Di sepanjang jalan, iringan-iringan jenazah tampak berjalan menuju Setra Peminge atau pemakaman desa adat sejauh 1 kilometer. Tampak suasana duka menyelimuti lokasi itu, terlihat dari masyarakat umum termasuk karyawan hotel yang keluar menyaksian rombongan pengantar jenazah.
Di antara ucapan bela sungkawa berupa karangan bunga datang dari siswa-siswa Sekolah Dasar (SD) V Benoa, tempat korban Ni Putu Risna Ayun Dewi bersekolah yang turut mengantar kepergian ketiga jenazah.
Sesampainya di Setra Peminge sekira pukul 14.00 Wita, prosesi pengabenan tanpa pembakaran jenazah dilakukan diiringi isak tangis dan rasa haru kerabat, handai tolan dan masyarakat. "Ketiga jenazah sedang dikubur, nanti dihubungi lagi ya saya masih repot," singkat Kelian Suka Duka Banjar Peminge I Made Sana dihubungi terpisah.
Ketiga korban yang diusung dalam 1 bade atau tempat mayat, dimakamkan bersama dalam satu liang kubur. Sesuai adat setempat, ketiga jenazah harus mengikuti prosesi penguburan bukan dengan diaben atau dibakar seperti desa adat lainnya di Bali.
Seperti diketahui, Made Purnabawa dan istri Ni Putu Mahayoni serta putrinya Ni Putu Trisna Ayun Dewi, ditemukan tewas mengenaskan di Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Kabupten Jembrana, Senin 20 Februari 2012 pagi, setelah dilaporkan hilang sepekan oleh keluarganya. (san)
Ketiga korban pembunuhan sadis pada Senin 13 Februari 2012 oleh tersangka Heru dan kelompoknya itu, diberangkatkan dari rumah duka, di Kampial Residence, Banjar Peminge, lewat prosesi penguburan.
"Tadi sekira pukul 13.00 Wita, ketiga jenazah diberangkatkan untuk prosesi penguburan," kata Kapolsek Kuta Selatan AKP Putu Dedy Ujiana, Selasa (28/2/2012).
Kasus pembunuhan yang dialami keluarga muda ini, mendapat simpati ribuan warga dan masyarakat lainnya yang turut berjalan kaki mengikuti iringi-iringan jenazah sampai ke lokasi pemakaman.
Di sepanjang jalan, iringan-iringan jenazah tampak berjalan menuju Setra Peminge atau pemakaman desa adat sejauh 1 kilometer. Tampak suasana duka menyelimuti lokasi itu, terlihat dari masyarakat umum termasuk karyawan hotel yang keluar menyaksian rombongan pengantar jenazah.
Di antara ucapan bela sungkawa berupa karangan bunga datang dari siswa-siswa Sekolah Dasar (SD) V Benoa, tempat korban Ni Putu Risna Ayun Dewi bersekolah yang turut mengantar kepergian ketiga jenazah.
Sesampainya di Setra Peminge sekira pukul 14.00 Wita, prosesi pengabenan tanpa pembakaran jenazah dilakukan diiringi isak tangis dan rasa haru kerabat, handai tolan dan masyarakat. "Ketiga jenazah sedang dikubur, nanti dihubungi lagi ya saya masih repot," singkat Kelian Suka Duka Banjar Peminge I Made Sana dihubungi terpisah.
Ketiga korban yang diusung dalam 1 bade atau tempat mayat, dimakamkan bersama dalam satu liang kubur. Sesuai adat setempat, ketiga jenazah harus mengikuti prosesi penguburan bukan dengan diaben atau dibakar seperti desa adat lainnya di Bali.
Seperti diketahui, Made Purnabawa dan istri Ni Putu Mahayoni serta putrinya Ni Putu Trisna Ayun Dewi, ditemukan tewas mengenaskan di Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Kabupten Jembrana, Senin 20 Februari 2012 pagi, setelah dilaporkan hilang sepekan oleh keluarganya. (san)
()