Banjir bandang landa Pidie
A
A
A
Sindonews.com - Banjir bandang kembali melanda Kecamatan Tangse, Pidie, akibat hujan selama empat jam. Dilaporkan, 15 rumah hanyut dan dua warga mengalami luka-luka.
Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Banjir menyapu kemukiman Tanjong Bungong dan Pulo Masjid. Desa terperah yang disapu bandang Blang Malo, Ulee Gunong, dan Kebun Nilam, Ulee Gunong, Paya Guci, Blang Dhot, Blang Malo, Beungga, Krueng Seukeuk. Lalu Pulo Masjid I, Pulo Masjid II, Pulo Kawa, dan Pulo Seunong.
Seorang warga melaporkan korban luka telah dirawat ke Puskesmas setempat. Bandang telah menyebabkan tiga titik jalan di kawasan setempat terputus, Sabtu (25/2) malam.
Warga sempat mengungsi di Masjid Baitul Hikmah, Tangse. Ibu kota kecamatan juga gelap gulita, sebab arus listrik padam. Sebagian warga langsung kembali ke desa-desanya, begitu banjir mulai surut.
“Banjir sudah surut. Sebagian warga yang rumahnya jauh dari sungai mulai membersihkan rumah,” kata Fakhruddin, salah seorang warga.
Menurutnya, warga-warga yang mengungsi beralasan rumah mereka dekat dengan sungai.
Maret tahun lalu, kawasan ini juga dilanda banjir bandang. Dilaporkan sedikitnya 300 rumah hancur dan hanyut dan menelan korban jiwa puluhan. Waktu itu sejumlah LSM menudung, Tangse rawan banjir bandang akibat tingginya aktivitas pemalakan liar.
Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Banjir menyapu kemukiman Tanjong Bungong dan Pulo Masjid. Desa terperah yang disapu bandang Blang Malo, Ulee Gunong, dan Kebun Nilam, Ulee Gunong, Paya Guci, Blang Dhot, Blang Malo, Beungga, Krueng Seukeuk. Lalu Pulo Masjid I, Pulo Masjid II, Pulo Kawa, dan Pulo Seunong.
Seorang warga melaporkan korban luka telah dirawat ke Puskesmas setempat. Bandang telah menyebabkan tiga titik jalan di kawasan setempat terputus, Sabtu (25/2) malam.
Warga sempat mengungsi di Masjid Baitul Hikmah, Tangse. Ibu kota kecamatan juga gelap gulita, sebab arus listrik padam. Sebagian warga langsung kembali ke desa-desanya, begitu banjir mulai surut.
“Banjir sudah surut. Sebagian warga yang rumahnya jauh dari sungai mulai membersihkan rumah,” kata Fakhruddin, salah seorang warga.
Menurutnya, warga-warga yang mengungsi beralasan rumah mereka dekat dengan sungai.
Maret tahun lalu, kawasan ini juga dilanda banjir bandang. Dilaporkan sedikitnya 300 rumah hancur dan hanyut dan menelan korban jiwa puluhan. Waktu itu sejumlah LSM menudung, Tangse rawan banjir bandang akibat tingginya aktivitas pemalakan liar.
()