BNPB beri bantuan banjir bandang Pasaman
A
A
A
Sindonews.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah memberikan dana siap pakai sebesar Rp500 juta untuk membantu menangani dampak banjir bandang di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, melalui pesan elektroniknya yang diterima Sindonews menyatakan, dana siap pakai tersebut diberikan untuk penanganan darurat akibat banjir bandang.
Bupati Pesisir Selatan Nasrul Abit, telah menyatakan status darurat bencana hingga dua pekan mendatang. Banjir bandang ini menyebabkan empat orang meninggal dunia, 52.123 orang mengungsi, 51 rumah hanyut, 21 rumah rusak berat, 73 rumah rusak sedang, dan 201 rumah rusak ringan.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar sejak Kamis pagi telah mengirim bantuan logistik berupa family kit, pakaian sekolah, tikar dan matras, kompor dan alat dapur serta alat-alat tulis.
Seperti diketahui, Banjir bandang di Kecamatan Simpang Kabupaten Pasaman Sumatera Barat terjadi pada Rabu 22 Februari 2012 pukul 18.00 Wib ternyata menimbulkan kerusakan yang cukup besar.
Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman dan lainnya terus melakukan penanganan darurat hingga saat ini.
Dilaporkan satu orang hilang hanyut terseret banjir bandang. 3 orang luka-luka dan telah dibawa ke RS Lubuk Sikaping. 200 KK telah diungsikan ke SD 03 Simpang. Kerugian material meliputi 25 rumah rusak berat, 35 rumah rusak sedang, 60 rumah rusak ringan, satu masjid rusak berat, dua mushola rusak sedang, dan satu jembatan rusak berat, dan 3 jembatan rusak sedang.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas DR. Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, BNPB dan BPBD Kab. Solok, Kab.Tanah Datar, Pasaman Barat telah melakukan evakuasi terhadap korban. Hingga saat ini masih dilakukan pendataan dan inventarisasi kebutuhan. "Total kerusakan dan kerugian masih dalam perhitungan dengan menggunakan metode Damage and Lossess Assessment," ucapnya di Pasaman Sumatera Barat, Kamis 23 Febuari 2012
Dia menjelaskan, posko tanggap darurat telah didirikan dan seluruh tim yang terdiri dari BNPB, BPBD, TNI, POLRI, Dinkes, PMI, Basarnas melakukan koordinasi. Logistik dan peralatan bantuan BNPB yang berada di gudang BPBD Sumatera Barat telah dikirim ke lokasi bencana untuk didistribusikan kepada masyarakat. (wbs)
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, melalui pesan elektroniknya yang diterima Sindonews menyatakan, dana siap pakai tersebut diberikan untuk penanganan darurat akibat banjir bandang.
Bupati Pesisir Selatan Nasrul Abit, telah menyatakan status darurat bencana hingga dua pekan mendatang. Banjir bandang ini menyebabkan empat orang meninggal dunia, 52.123 orang mengungsi, 51 rumah hanyut, 21 rumah rusak berat, 73 rumah rusak sedang, dan 201 rumah rusak ringan.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar sejak Kamis pagi telah mengirim bantuan logistik berupa family kit, pakaian sekolah, tikar dan matras, kompor dan alat dapur serta alat-alat tulis.
Seperti diketahui, Banjir bandang di Kecamatan Simpang Kabupaten Pasaman Sumatera Barat terjadi pada Rabu 22 Februari 2012 pukul 18.00 Wib ternyata menimbulkan kerusakan yang cukup besar.
Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman dan lainnya terus melakukan penanganan darurat hingga saat ini.
Dilaporkan satu orang hilang hanyut terseret banjir bandang. 3 orang luka-luka dan telah dibawa ke RS Lubuk Sikaping. 200 KK telah diungsikan ke SD 03 Simpang. Kerugian material meliputi 25 rumah rusak berat, 35 rumah rusak sedang, 60 rumah rusak ringan, satu masjid rusak berat, dua mushola rusak sedang, dan satu jembatan rusak berat, dan 3 jembatan rusak sedang.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas DR. Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, BNPB dan BPBD Kab. Solok, Kab.Tanah Datar, Pasaman Barat telah melakukan evakuasi terhadap korban. Hingga saat ini masih dilakukan pendataan dan inventarisasi kebutuhan. "Total kerusakan dan kerugian masih dalam perhitungan dengan menggunakan metode Damage and Lossess Assessment," ucapnya di Pasaman Sumatera Barat, Kamis 23 Febuari 2012
Dia menjelaskan, posko tanggap darurat telah didirikan dan seluruh tim yang terdiri dari BNPB, BPBD, TNI, POLRI, Dinkes, PMI, Basarnas melakukan koordinasi. Logistik dan peralatan bantuan BNPB yang berada di gudang BPBD Sumatera Barat telah dikirim ke lokasi bencana untuk didistribusikan kepada masyarakat. (wbs)
()