Puluhan pengungsi Myanmar diangkut ke Kepri

Rabu, 22 Februari 2012 - 19:53 WIB
Puluhan pengungsi Myanmar...
Puluhan pengungsi Myanmar diangkut ke Kepri
A A A
Sindonews.com - Sebanyak 53 pengungsi asal Myanmar yang selama ini ditampung di bekas Kantor Imigrasi kota Lhokseumawe, Aceh hari ini diberangkatkan ke Tanjung Pinang, Kepualauan Riau.

Mereka adalah pengungsi etnis Rohingya yang terdampar ke perairan Aceh Utara pada 1 Februari 2012. Mereka mengaku kabur dari negaranya karena mendapat tekanan politik dari Junta Militer yang tak mengakui etnis tersebut.

Kepala Kantor Imigrasi Lhokseumawe, Ahmad Fauzi mengatakan, pemindahan mereka ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Tanjung Pinang sesuai prosedur, karena penampungan di bekas Kantor Imigrasi di Blang Mangat hanya bersifat sementara.

"Yang di sini itu sifatnya darurat, jadi pemindahan ke Rudemin itu sesui prosedur sebenarnya," katanya di Kantor Imigrasi Aceh, Rabu (22/2/2012).

Sedianya mereka dipindah ke Rudenim di Belawan, Sumatera Utara namun karena di sana sudah melebihi kapasitas penampungan, maka diputuskan dipindahkan ke Tanjung Pinang.

Para manusia perahu itu diangkut dengan bus CV Pelangi. Mereka didamping petugas imigrasi, Polisi, TNI dan tim medis dan diawasi IOM.

Proses pelepasan, lanjut Ahmad, berlangsung haru. "Mereka sedih, terharu karena tidak menyangka masyarakat dan seluruh instansi di sini begitu baik membantu mereka," sebutnya.

Ahmad menyebutkan IOM sudah mendata mereka, namun setiba di Rudemin organisasi itu kembali melakukan pendataan. "Sampai di sana nanti itu jadi tanggungjawabnya Rudemin," ujar Ahmad.

Seperti diketahui 55 warga etnis Rohingya ditemukan terdampar ke perairan Krueng Geukuh, Aceh Utara pada 1 Februari lalu. Mereka terkatung-katung dengan kondisi lemah, setelah perahu yang mereka tumpangi rusak.

Para pengungsi itu kemudian ditampung sementara di bekas Kantor Imigrasi Lhokseumawe, yang terletak di Gampong Peuntue.

Dua diantara mereka kemudian melarikan diri pada 8 dan 15 Februari. Keduanya bernama M Nizam dan Kolimullah.

Ahmad Fauzi mengatakan, kebaradaan keduanya hingga sekarang masih dicari. "Biasa itu orang stres, lari. Tapi sudah kita laporkan ke pusat dan masih dilakukan pencarian," sebutnya. (wbs)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5703 seconds (0.1#10.140)